tag:blogger.com,1999:blog-14251960435221411132024-02-21T04:34:55.264-08:00Anak Listrik Indonesiaalfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.comBlogger43125tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-37093652115672543362011-10-10T09:45:00.000-07:002011-11-02T09:56:18.421-07:00Transformator<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>Transformator</b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Komponen </span></span><span style="font-size: small;"><b>Transformator</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">1. Inti Besi</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Inti
besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi,magnetik yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari
lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas
(sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">2. Kumparan Transformator</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Kumparan
transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk
suatu kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan
primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi
maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton,
pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat transformasi
tegangan dan arus.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">3. Minyak Transformator</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Minyak
transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan
sebagai isolasi dan pendingin pada transformator. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Sebagai bagian dari bahan isolasi, minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam panas yang ditimbulkan, <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Minyak
transformator mempunyai unsur atau senyawa hidrokarbon yang terkandung
adalah senyawa hidrokarbon parafinik, senyawa hidrokarbon naftenik dan
senyawa hidrokarbon aromatik. Selain ketiga senyawa tersebut, minyak
transformator masih mengandung senyawa yang disebut zat aditif meskipun
kandungannya sangat kecil .<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">4. Bushing</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Hubungan
antara kumparan transformator dengan jaringan luar melalui sebuah
bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Bushing
sekaligus berfungsi sebagai penyekat/isolator antara konduktor tersebut
dengan tangki transformator. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk
pengujian kondisi bushing yang sering disebut <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">center tap</span>.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">5. Tangki Konservator</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tangki
Konservator berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara
akibat pemanasan trafo karena arus beban. Diantara tangki dan trafo
dipasangkan relai bucholzt yang akan meyerap gas produksi akibat
kerusakan minyak . Untuk menjaga agar minyak tidak terkontaminasi dengan
air, ujung masuk saluran udara melalui saluran pelepasan/venting
dilengkapi media penyerap uap air pada udara, sering disebut dengan
silica gel dan dia tidak keluar mencemari udara disekitarnya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">6. Peralatan Bantu Pendinginan Transformator</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pada
inti besi dan kumparan – kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
tembaga. Maka panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, ini akan merusak isolasi, maka untuk mengurangi kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut transformator perlu dilengkapi dengan alat
atau sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator,
media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, Minyak
dan Air.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pada
cara alamiah, pengaliran media sebagai akibat adanya perbedaan suhu
media dan untuk mempercepat pendinginan dari media-media
(minyak-udara/gas) dengan cara melengkapi transformator dengan
sirip-sirip (radiator). Bila diinginkan penyaluran panas yang lebih
cepat lagi, cara manual dapat dilengkapi dengan peralatan untuk
mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa pompa sirkulasi
minyak, udara dan air, cara ini disebut pendingin paksa (Forced). <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">7. Tap Changer</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Kualitas
operasi tenaga listrik jika tegangan nominalnya sesuai ketentuan, tapi
pada saat operasi dapat saja terjadi penurunan tegangan sehingga
kualitasnya menurun, untuk itu perlu alat pengatur tegangan agar
tegangan selau pada kondisi terbaik, konstan dan berkelanjutan. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Untuk
itu trafo dirancang sedemikian rupa sehingga perubahan tegangan pada
sisi masuk/input tidak mengakibatkan perubahan tegangan pada sisi
keluar/output, dengan kata lain tegangan di sisi keluar/output-nya
tetap. Alat ini disebut sebagai sadapan pengatur tegangan tanpa terjadi
pemutusan beban, biasa disebut<span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">On Load Tap Changer (OLTC)</span>.
Pada umumnya OLTC tersambung pada sisi primer dan jumlahnya tergantung
pada perancangan dan perubahan sistem tegangan pada jaringan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">8. Alat pernapasan (Dehydrating Breather)</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sebagai
tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas yang timbul,
maka minyak ditampung pada tangki yang sering disebut sebagai
konservator. Pada konservator ini permukaan minyak diusahakan tidak
boleh bersinggungan dengan udara, karena kelembaban udara yang
mengandung uap air akan mengkontaminasi minyak walaupun proses
pengkontaminasinya berlangsung cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut,
udara yang masuk kedalam tangki konservator pada saat minyak menjadi
dingin memerlukan suatu media penghisap kelembaban, yang digunakan
biasanya adalah silica gel. Kebalikan jika trafo panas maka pada saat
menyusut maka akan menghisap udara dari luar masuk kedalam tangki dan
untuk menghindari terkontaminasi oleh kelembaban udara maka diperlukan
suatu media penghisap kelembaban yang digunakan biasanya adalah silica
gel, yang secara khusus dirancang untuk maksud tersebut diatas. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">9. Indikator-indikator</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">a . Thermometer / Temperature Gauge</span>,
alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat panas dari trafo, baik
panasnya kumparan primer dan sekunder juga minyak trafonya. Thermometer
ini bekerja atas dasar air raksa (mercuri/Hg) yang tersambung dengan
tabung pemuaian dan tersambung dengan jarum indikator derajat panas. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Beberapa
thermometer dikombinasikan dengan panas dari resistor (khusus yang
tersambung dengan transformator arus, yang terpasang pada salah satu
fasa fasa tengah) dengan demikian penunjukan yang diperoleh adalah
relatif terhadap panas sebenarnya yang terjadi.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">b. Permukaan minyak / Level Gauge</span>,
alat ini berfungsi untuk penunjukan tinggi permukaan minyak yang ada
pada konservator. Ada beberapa jenis penunjukan, seperti penunjukan
lansung yaitu dengan cara memasang gelas penduga pada salah satu sisi
konservator sehingga akan mudah mengetahui level minyak. Sedangkan jenis
lain jika konservator dirancang sedemikian rupa dengan melengkapi
semacam balon dari bahan elastis dan diisi dengan udara biasa dan
dilengkapi dengan alat pelindung seperti pada sistem pernapasan sehingga
pemuaian dan penyusutan minyak-udara yang masuk kedalam balon dalam
kondisi kering dan aman.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">10. Peralatan Proteksi Internal</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">a . Relai Bucholzt</span>,
Penggunaan relai deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator terendam
minyak yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada
gangguan Transformator seperti : arcing, partial discharge dan over
heating yang umumnya menghasilkan gas. Gas-gas tersebut dikumpulkan pada
ruangan relai dan akan mengerjakan kontak-kontak alarm. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Relai
deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap
ketidaknormalan aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu
transformator terjadi gangguan serius. Peralatan ini akan menggerakkan
kontak trip yang pada umumnya terhubung dengan rangkaian trip Pemutus
Arus dari instalasi transformator tersebut. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Ada
beberapa jenis relai bucholtz yang terpasang pada transformator, Relai
sejenis tapi digunakan untuk mengamankan ruang On Load Tap Changer
(OLTC) dengan prinsip kerja yang sama sering disebut dengan Relai
Jansen. Terdapat beberapa jenis antara lain sama seperti relai buhcoltz
tetapi tidak ada kontrol gas, jenis tekanan ada yang menggunakan
membran/selaput timah yang lentur sehingga bila terjadi perubahan
tekanan kerena gangguan akan bekerja, disini tidak ada alarm akan tetapi
langsung trip dan dengan prinsip yang sama hanya menggunakan pengaman
tekanan atau saklar tekanan. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">b. Jansen membran</span>,
alat ini berfungsi untuk pengaman tekanan lebih (Explosive Membrane) /
Bursting Plate. Relai ini bekerja karena tekanan lebih akibat gangguan
didalam transformator, karena tekanan melebihi kemampuan membran/selaput
yang terpasang, maka membran akan pecah dan minyak akan keluar dari
dalam transformator yang disebabkan oleh tekanan minyak<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">c . Relai tekanan lebih (Sudden Pressure Relay)</span>,
suatu flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu
transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu
tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh dekomposisi
dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah relai pelepasan tekanan
lebih pada trafo, maka tekanan lebih yang membahayakan tangki trafo
dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat
dieliminasi dalam waktu beberapa millidetik, maka terjadi panas lebih
pada cairan tangki dan trafo akan meledak. Peralatan pengaman harus
cepat bekerja mengevakuasi tekanan tersebut.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">d. Relai pengaman tangki</span>,
relai bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir pada tangki,
akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi bantu seperti motor
kipas, sirkulasi dan motor-motor bantu yang lain, pemanas dll. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Arus
ini sebagai pengganti relai diferensial sebab sistim relai pengaman
tangki biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus
disisi primer dan biasanya pada trafo dengan kapasitas kecil. Trafo
dipasang diatas isolator sehingga tidak terhubung ke tanah kemudian
dengan menggunakan kabel pentanahan yang dilewatkan melali trafo arus
dengan tingkat isolasi dan ratio yang kecil kemudian tersambung pada
relai<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />tangki tanah dengan ratio Trafo arus antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">e. Neutral Grounding Resistance / NGR atau Resistance Pentanahan Trafo</span>,
adalah tahanan yang dipasang antara titik netral trafo dengan
pentanahan, dimana berfungsi untuk memperkecil arus gangguan. Resistance
dipasang pada titik neutral trafo yang dihubungkan Y ( bintang/wye ). <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />NGR
biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV atau 20 kV, sedangkan
pada titik netral trafo 150 kV dan 500 kV digrounding langsung (solid) <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Nilai NGR:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tegangan 70 kV = 40 Ohm <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tegangan 20 kV = 12 Ohm,40 Ohm, 200 Ohm dan 500 Ohm<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Jenis Neutral Grounding Resistance</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Resistance Liquid</span> (Air), yaitu bahan resistance-nya adalah air murni. Untuk memperoleh nilai Resistance yang diinginkan ditambahkan garam KOH .<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Resistance Logam</span>, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin dan dibuat dalam panel dengan nilai resistance yang sudah ditentukan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">11. Peralatan Tambahan untuk Pengaman Transformator</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">a. Pemadam kebakaran</span>,
(biasanya untuk transformator – transformator besar ), Sistem pemadam
kebakaran yang modern pada transformator saat sekarang sudah sangat
diperlukan. Fungsi yang penting untuk mencegah terbakarnya trafo atau
memadamkan secepat mungkin trafo jika terjadi kebakaran. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Penyebab
trafo terbakar adalah karena gangguan hubung singkat pada sisi sekunder
sehingga pada trafo akan mengalir arus maksimumnya. Jika proses
tersebut berlangsung cukup lama dan relai tidak beroperasi. Sementara
itu, tidak beroperasinya relai juga sebagai akibat salah menyetel waktu
pembukaan PMT, relai rusak, dan sumber DC yang tidak ada, serta
kerusakan sistim pengawatan. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sistem
pemadam kebakaran yang modern yaitu dengan sistem mengurangi minyak
secara otomatis sehingga terdapat ruang yang mana secara paksa gas
pemisah oksigen diudara dimasukan kedalam ruang yang sudah tidak ada
minyaknya sehingga tidak ada pembakaran minyak, dan kerusakan yang lebih
parah dapat dihindarkan, walaupun kondisi trafo menjadi rusak. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Proses
pembuangan minyak secara grafitasi atau dengan menggunakan motor pompa
DC adalah suatu kondisi yang sangat berisiko, sebab hanya menggunakan
katup otomatis yang dikendalikan oleh pemicu dari saklar akibat panasnya
api dan menutupnya katup otomatis pada katup pipa minyak penghubung
tanki (konservator) ke dalam trafo (sebelum relai bucholz), serta adanya
gas pemisah oksigen (gas nitrogen yang bertekanan tinggi) diisikan
melaui pipa yang disambung pada bagian bawah trafo kemudian akan menuju
keruang yang tidak terisi minyak.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">b. Thermometer pengukur langsung</span>,
Thermometer pengukur langsung banyak digunakan pada instalasi tegangan
tinggi/Gardu Induk , seperti pada ruang kontrol, ruang relai, ruang PLC
dll. Suhu ruangan dicatat secara periodik pada formulir yang telah
disiapkan dan dievaluasi sebagai bahan laporan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">c. Thermometer pengukur tidak langsung</span>,
Termometer pengukur tidak langsung banyak digunakan pada instalasi
tegangan tinggi/ transformator yang berfungsi untuk mengetahui perubahan
suhu minyak maupun belitan transformator. Suhu minyak dan belitan trafo
dicatat secara periodik/berkala, pada formulir yang telah disiapkan dan
dievaluasi sebagai laporan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">12. Relai Proteksi Transformator dan Fungsinya</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Jenis relai proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">a. Relai arus lebih (over current relay)</span>,
berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung
singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah pengaman transformator.
Juga diharapkan relai ini mempunyai sifat komplementer dengan relai
beban lebih, relai ini berfungsi pula sebagai pengaman cadangan pada
bagian instalasi lainnya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">b. Relai Diferensial</span>, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengaman.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">c. Relai gangguan tanah terbatas (Restricted Earth fault Relay )</span>,
relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah
didalam daerah pengaman transformator, khususnya untuk gangguan didekat
titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">d. Relai arus lebih berarah, Directional Over Current Relay</span> atau
yang lebih dikenal dengan Relai arus lebih yang mempunyai arah tertentu
merupakan Relai Pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan
tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan. Relai ini mempunyai 2
buah parameter ukur yaitu tegangan dan arus yang masuk ke dalam relai
untuk membedakan arah arus ke depan atau arah arus ke belakang, pada
pentanahan titik netral trafo dengan menggunakan tahanan. Relai ini
dipasang pada penyulang 20 KV. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Bekerjanya
relai ini berdasarkan adanya sumber arus dari ZCT (Zero Current
Transformer) dan sumber tegangan dari PT (Potential Transformers).
Sumber tegangan PT umumnya menggunakan rangkaian Open-Delta, tetapi
tidak menutup kemungkinan ada yang menggunakan koneksi langsung 3 Phasa.
Relai ini terpasang pada jaringan tegangan tinggi, tegangan menengah,
juga pada pengaman transformator tenaga, dan berfungsi untuk mengamankan
peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa maupun Phasa ke
tanah. Untuk membedakan arah tersebut maka salah satu phasa dari arus
harus dibandingakan dengan Tegangan pada phasa yang lain.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">e. Relay connections</span>,
adalah sudut perbedaan antara arus dengan tegangan masukan relai pada
power faktor satu. Relai maximum torque angle adalah perbedaan sudut
antara arus dengan tegangan pada relai yang menghasilkan torsi maksimum.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">f. Relai gangguan tanah</span>,
relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator jika terjadi
gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah pengaman transformator.
Relai arah hubung tanah memerlukan operating signal dan polarising
signal. Operating signal diperoleh dari arus residual melalui rangkaian
trafo arus penghantar (Iop = 3Io) sedangkan polarising signal diperoleh
dari tegangan residual. Tegangan residual dapat diperoleh dari rangkaian
sekunder open delta trafo tegangan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">g. Relai tangki tanah</span>,
relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung
singkat antara kumparan fasa dengan tangki transformator dan
transformator yang titik netralnya ditanahkan. Relai bekerja sebagai
pengaman jika terjadi arus mengalir dari tangki akibat gangguan fasa ke
tangki atau dari instalasi Bantu seperti motor kipas, sirkulasi dan
motor-motor bantu, pemanas dll. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pengaman
arus ini sebagai pengganti relai diferensial, sebab sistim relai
pengaman tangki biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo
arus disisi primer dan biasanya pada trafo dengan kapasitas kecil.
Trafo dipasang diatas isolator sehingga tidak terhubung ke tanah
kemudian dengan menggunakan kabel pentanahan yang dilewatkan melalui
trafo arus dengan tingkat isolasi dan ratio yang kecil, kemudian
tersambung pada relai tangki tanah dengan ratio Trafo Arus(CT) antara
300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">13. Announciator Sistem Instalasi Tegangan Tinggi</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Announciator
adalah indikator kejadian pada saat terjadi ketidaknormalan pada sistem
instalasi tegangan tinggi, baik secara individu maupun secara bersama.
Announciator terjadi bersamaan dengan relai yang bekerja akibat jika
terjadi ketidaknormalan pada peralatan tersebut. Annunciator biasanya
berbentuk petunjuk tulisan yang pada kondisi normal tidak ada
penunjukan, bila terjadi ketidaknormalan maka lampu didalam indikator
tersebut menyala sesuai dengan kondisi sistem pada saat tersebut.
Kumpulan indikator-indikator tersebut biasanya disebut sebagai
announciator. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Announciator
yang terlengkap pada saat sekarang adalah pada instalasi gardu induk
SF6, sebab pada system GIS banyak sekali kondisi yang perlu di pantau
seperti tekanan gas, kelembaban gas SF6 disetiap kompartemen, posisi
kontak PMT, PMS baik PMS line, PMS Rel maupun PMS tanah dll. Untuk itu
pembahasan tentang annunciator akan diambil dari sistem annunciatornya
gardu induk SF6. seperti. Annunciator pada bay penghantar (SUTT maupun
SKTT), Transformator dan Koppel.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />berikut jenis-jenis alarm:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="http://anaklistrikindonesia.blogspot.com/" style="color: #18527f; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5286515427869118370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAxD_SEKWi1_ikSos_6paPKD4jOVNt2c3f016np7V5MH8yc1Xvc_zt71ocEGxFcgI3FbdKiUKMcaY_gTm1tNmgcuLQC2t5tTjosb94omUB-o1uhCBROtmmai9GjPw-Fw74Hr_2qHayFIM/s1600/parameter-pengukuran+Tr%280%29.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="http://anaklistrikindonesia.blogspot.com/" style="color: #18527f; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5286515434323667010" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsazUL-Uu3sYucDWbayDyUiIKy0HcbNfsWkM67JWbaUi4czlTV-DCCw3enVZZ_32xyYQ8henTW74XrhNlbyKmezYauGntGXlLoRd4by_lwwPk_pSyChNhoWL1wK2BSG0pQRhPaPY-Yvag/s1600/parameterpengukuran+Tr+%281%29.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="http://anaklistrikindonesia.blogspot.com/" style="color: #18527f; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5286515436636553842" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDoJ_Ba_N8OoBBu8h7tCA-VXttwYqpWqCyssd3Y_Yvv09y5gjzIPamYfWr8euEbwLaqGfQJFV1orqLoOAVUwVrP-28U1iZHiYvcpSLb9xcYcmesmG73MSVheZbA2JhRr3pbnzDm8EPaXQ/s1600/parameterpengukuran+Tr+%282%29.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="http://anaklistrikindonesia.blogspot.com/" style="color: #18527f; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5286515444122248018" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-Mcd6cKWHX5msr615YMBQ4cgDKbTD0dcq8hOjRcEwSIPx5SbhaCqcaoozG0pl9O0U8BVNt_RT1mY4Ipq04C0XAgWEu9X56Kpcp26J4Rg_8r1HMPZLawcuIBa-y1aXMDxIRvjUKTLDKq0/s1600/parameter-pengukuran+Tr%283%29.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="http://anaklistrikindonesia.blogspot.com/" style="color: #18527f; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5286515446460629458" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgrEqRT-Sc9VMi_49xwkdZqqFRE5F3uxec7bGiMFFHdb7_PyI0zoC6VSFvuKLeaXEGsKaZMPyPODv8TnbdlACSat2E9GA5FVW8krKLeW1RTdCHY6WXi1WaYgxKQFtezcaaBO5D2I7o6lE/s1600/parameter-pengukuran+Tr%284%29.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="http://anaklistrikindonesia.blogspot.com/" style="color: #18527f; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5286515632341382994" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0x8cWuuHzJIJz1eit2BcEKJd9rcGyQASqcrCCZhcsgcQpgWUQsCcc8kHnjlLHkkWKEA69pIc8NydQ0Sw29tpWuNzoczPk7jFBKA-ZCy2Ng6_xMDSjUrA-8EkNA1CFw2vq97mZsFpwYgI/s1600/parameter-pengukuran+Tr+%285%29.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /></a></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>Prinsip Kerja Transformator</b> </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Vp = tegangan primer (volt) </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Vs = tegangan sekunder (volt) </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Np = jumlah lilitan primer </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Ns = jumlah lilitan sekunder </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Simbol Transformator</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu: </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np). </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns). </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns). </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP). </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer, </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Sehingga dapat dituliskan:</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>Penggunaan Transformator </b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya. </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Contoh cara menghitung jumlah lilitan sekunder: </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ? </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Penyelesaian: </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Diketahui: Vp = 220 V</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Vs = 10 V</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Np = 1100 lilitan</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Ditanyakan: Ns = ........... ?</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Jawab:</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">P</span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><b>erawatan Transformator</b></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;"><br />
</span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;">Dengan
melakukan perawatan secara berkala dan pemantauan kondisi transformator
pada saat beroperasi akan banyak keuntungan yang didapat, antara lain:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Meningkatkan keandalan dari transformator tersebut.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Memperpanjang masa pakai.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Jika masa pakai lebih panjang, maka secara otomatis akan dapat menghemat biaya penggantian unit transformator.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Adapun langkah-langkah perawatan dari transformator, antara lain adalah:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Pemeriksaan berkala kualitas minyak isolasi.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Pemeriksaan/pengamatan berkala secara langsung (Visual Inspection)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Pemeriksaan-pemeriksaan secara teliti (overhauls) yang terjadwal.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287311650845872946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg04ESnYDet7E_exyZMrOrPhZcLUM-f6D02savhvLU3q6j3m2QdTNEJfPxLLTzjP-Bfvc_HSbLJfbD65NI3akr3mk-0ImUuQxbkEW3jjGhsewAffOx49ovziELy8Nh-4yOfD9UpQvg6EMM/s1600/Tr+maintenance.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Gambar 1.Perawatan Transformator <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Komponen-Komponen Utama Transformator</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />untuk
lebih jelasnya anda dapat membaca artikel sebelumnya,
"Komponen-Komponen Transformator", tapi saya tampilkan sedikit mengenai
komponen utamanya saja, yaitu:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• On-load tap changer (OLTC)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Bushing<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Insulator / penyekat<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Gasket<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Sistem saringan / filter minyak isolasi<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Peralatan proteksi;<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Valves atau katup-katup<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– relay<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Alat-alat ukur dan indikator-indikator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Peta Potensi Terjadinya Gangguan didalam Transformator</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287311649877364162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQzZekA_EQ86RSQkS844Ba95fD-3dykQf77suWHy3cV-Ut6kfKznNqhnVPv1s0Ctj8F7XOZfc8NajN8RJhhFo4GvDKckcqVeMzEMbvr2LdPRHnlm2j2o6mPEnU7Ezre650SZVhHJVUB9Q/s1600/peta+potensi+kegagalan+didalam+Tr.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Gambar 2. Peta Potensi Gangguan didalam Transformator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Pemeriksaan Kondisi Transformator Saat Beroperasi</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pada saat transformator beroperasi ada beberapa pemeriksaan dan analisa yang harus dilakukan, antara lain:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Pemeriksaan dan analisa minyak isolasi transformator, meliputi:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Tegangan tembus (breakdown voltage)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Analisa gas terlarut (dissolved gas analysis, DGA)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Analisa minyak isolasi secara menyeluruh (sekali setiap 10 tahun)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />•
Pemeriksaan dan analisa kandungan gas terlarut (Dissolved gas analysis,
DGA), untuk mencegah terjadinya:(partial) discharges, Kegagalan thermal
(thermal faults), Deteriorasi / pemburukan kertas isolasi/laminasi.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />•
Pemeriksaan dan analisa minyak isolasi secara menyeluruh, meliputi:
power factor (cf. Tan δ), kandungan air (water content), neutralisation
number, interfacial tension, furfural analysis dan kandungan katalisator
negatif (inhibitor content)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Pengamatan dan Pemeriksaan Langsung (Visual inspections)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Kondisi fisik transformator secara menyeluruh.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Alat-alat ukur, relay, saringan/filter dll.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Pemeriksaan dengan menggunakan sinar infra-merah (infrared monitoring), <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />setiap 2 tahun.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Karakteristik Akibat Kegagalan Gas</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287311650284553458" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIIpOmjDSg6VGDguGju8o_SLcc0VAicQeGvFAp-KK2a-wpSNXpK-O7wYDw7go-dNLnwwDi4urVnO0CHyYVclCisgB5IJ8pjXgiWSK3GaczT7988IEG2w8RRnKmjIssNKu-7YP0OQmUVcU/s1600/karakteristik+akibat+kegagalan+gas.png" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tabel 1. Karakteristik Akibat Kegagalan Gas<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Rentang Waktu Pemeriksaan dan Analisa Minyak isolasi</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287311653616352034" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg3ANKowmn6NUkFTyvt3NtOVnmWONK1CCnFHUsTEvAhzb4VmzFjK3zbXKx1zGZinHbP75gewK6P5IHbdSuJ6FuOly-QqoKY91vU_yFmBoQJ_KrXGHq71PDwX0_44XLJ5a2LIYEcy1u-8A/s1600/rentang+waktu+pemeriksaan+minyak+isolasi.png" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tabel 2. rentang waktu pemeriksaan minyak isolasi<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Tindakan yang biasa dilakukan pada saat Pemeriksaan Teliti (Overhaul)</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Perawatan dan pemeriksaan ringan (Minor overhaul), setiap 3 atau 6 tahun.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– on-load tap changers<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– oil filtering dan vacuum treatment<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– relays dan auxiliary devices.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Perawatan dan pemeriksaan teliti (Major overhaul)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Secara teknis setidaknya 1 kali selama masa pakai.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– pembersihan, pengencangan kembali dan pengeringan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Analisa kimia<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– analisa kertas penyekat/laminasi (sekali setiap 10 tahun)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. Pengujian listrik (Electrical Test) untuk peralatan;<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– power transformer<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– bushings<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– Transformator ukur (measurement transformator)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />– breaker capacitors<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pengujian listrik (electrical test) dilakukan setidaknya setiap 6 - 9 tahun. Pengujian yang dilakukan meliputi;<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />a. Doble measurements<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />b. PD-measurement<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />c. Frequency Responce Analysis, FRA<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />d. voltage tests<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Penyebab Hubung Singkat didalam Transformator</span>, antara lain:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Gangguan hubung singkat antar lilitan karena rusaknya laminasi.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />• Perubahan kandungan gas H2, CH4, CO, C2H4 dan C2H2<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />**)Kegagalan pada lilitan dapat diperbaiki dengan penggulungan ulang atau rewinding</span></span><br />
<br />
<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;">Untuk mengetahui lebih lengkapnya tentang Transformator</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"> Silahkan kunjungi juga : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/transformator.html</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"> </span></span><br />
Selanjutnya pada artikel berikutnya mengenai Transformator di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/transformator.html">sini</a>,
telah dibahas mengenai klasifikasi transformator dan bagian-bagian
transformator, dan kemudian diikuti dengan artikel selanjutnya tentang
bagian-bagian transformator dan peralatan proteksinya di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/komponen-komponen-transformator.html">sini</a>.
Rangkaian artikel mengenai transformator dilengkapi pula dengan artikel
mengenai perawatan dan pemantauan kondisi transformator saat bekerja di
<a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/perawatan-dan-pemantauan-kondisi.html">sini</a>.<br />
<br />
Sedangkan
artikel kali ini akan dibahas secara umum, HANYA mengenai
hubungan-hubungan belitan pada transformator 3 fasa. Dan jika anda ingin
mengetahui besarnya nilai tegangan, arus dan daya pada masing-masing
hubungan, anda dapat membacanya pada artikel di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/sistem-3-fasa.html">sini</a>.<br />
<br />
<span class="fullpost" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-weight: bold;"> </span></span><u><span class="fullpost" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-weight: bold;">Transformator 3 Fasa</span></span></u><br />
<br />
<br />
<br />
Transformator
3 fasa pada dasarnya merupakan Transformator 1 fase yang disusun
menjadi 3 buah dan mempunyai 2 belitan, yaitu belitan primer dan belitan
sekunder. Ada dua metode utama untuk menghubungkan belitan primer yaitu
hubungan segitiga dan bintang (delta dan wye). Sedangkan pada belitan
sekundernya dapat dihubungkan secara segitiga, bintang dan zig-zag
(Delta, Wye dan Zig-zag). Ada juga hubungan dalam bentuk khusus yaitu
hubungan open-delta (VV connection)
<br />
<br />
<br /><span class="fullpost" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<span style="font-weight: bold;">Konfigurasi Transformator 3 Fasa</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)</span><br />
<br />
<img alt="" border="0" height="267" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336329047839331538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCWffi1fP27lKLl8dlef8OA_ox8hKwKPl19BaPi5x2xc7aKCjn4vji06A2uZKpeHVQx3LkNiMe0seC1sLg5NSJpEDaJY0OiwwmmpPCnYJuU9iNPjmJ10qKmYdh_R5oPY7YdRx5pVlLLf0/s400/hubungan+segitiga.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="400" /><br />
Gambar 1. Hubungan delta-delta (segitiga-segitiga).<br />
<br />
Pada gambar 1 baik belitan primer dan sekunder dihubungkan secara delta.
Belitan primer terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan suplai
tegangan 3 fasa. Sedangkan belitan sekunder terminal 2U, 2V dan 2W
disambungkan dengan sisi beban. Pada hubungan Delta (segitiga) tidak ada
titik netral, yang diperoleh ketiganya merupakan tegangan line ke line,
yaitu L1, L2 dan L3.<br />
<br />
Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar 1), tegangan pada sisi primer
(sisi masukan) dan sisi sekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa.
Dan pada aplikasinya (lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke
saluran 1-2-3, maka hasil arus keluaran adalah sama besarnya. Hal ini
menghasilkan arus line imbang dalam saluran masukan A-B-C. Seperti dalam
beberapa hubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73 kali lebih besar
dari masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus sekunder) yang
mengalir dalam lilitan primer dan sekunder. Power rating untuk
transformator 3 fasa adalah 3 kali rating transformator tunggal.<br />
<br />
<img alt="" border="0" height="388" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336329044834366658" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8ivYRqK3IekGRM3fh9lXKecUQhcJtZ-hKGRiVqGSFJl0w3HvxjqnE44Z5RVjb3M73e2gSSE90I4IUxBQAGRTXwdEodaFOz0Z8vo48BWwcpme7OJwxDyWHZXXf9Qj1AJePGLFATF_3rcE/s640/hubungan+delta-delta.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="640" /><br />
Gambar 2. Diagram Hubungan Delta-Delta Transformator 3 Fasa Dihubungkan Pembangkit Listrik dan Beban (Load) <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Transformator hubungan bintang-bintang (wye–wye)</span><br />
<br />
<img alt="" border="0" height="286" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336329039947804386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5LJDOPCA_m-yYwaVo8ggs6RdBUt10lXw1kxUGFUvlRGn0r3uXof2MdsKIaI2lZ7aaKhl-vdk8FHot3TvGxDXxo11FROh9LkRy2kPgdRFGrPcEmvm0wDSsAKLOfEsQNqmpL8pXVkaKEr8/s400/hubungan+bintang.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="400" /><br />
Gambar 3. Hubungan Belitan Bintang-bintang.<br />
<br />
Ketika transformator dihubungkan secara bintang-bintang, yang perlu
diperhatikan adalah mencegah penyimpangan dari tegangan line ke netral
(fase ke netral). Cara untuk mencegah menyimpangan adalah menghubungkan
netral untuk primer ke netral sumber yang biasanya dengan cara
ditanahkan (ground), seperti ditunjukkan pada <br />
Gambar 4. Cara lain adalah dengan menyediakan setiap transformator
dengan lilitan ke tiga, yang disebut lilitan ” tertiary”. Lilitan
tertiary untuk tiga transformator dihubungkan secara delta seperti
ditunjukkan pada Gambar 5, yang sering menyediakan cabang yang melalui
tegangan dimana transformator dipasang. Tidak ada beda fasa antara
tegangan line transmisi masukan dan keluaran (primer & sekunder)
untuk transformator yang dihubungkan bintang-bintang.<br />
<br />
<img alt="" border="0" height="199" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336341253319403186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDd-uKKPpyp-wgMxK8WgTv4CsfOQmf2rEuTXlAVbml5sy1m52XWywbkkEHcRC9jOGSEkR-W5Cyv7jAHAj-_9MznCgR3W4hMq4VYM_SlbAiruOCHtVog1-ROraokvtPucybhdGOJ-_gm3k/s640/hubungan+bintang-bintang.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="640" /><br />
Gambar 4. Hubungan bintang-bintang.<br />
<br />
<img alt="" border="0" height="167" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336341255298066082" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWisWQfGR2M_H_GybdnMrr9t_l2YHedCNXGqnuGxcBEF1DEcdhlxB-0DUYvHK-pGXu_ehNX2r8xwRelT4IHjDaR1BpvBG1WKr4BVQ8njZxHl0Ia3avtO1XXZWwBvG_ORvUXLrE0yom6Sg/s640/Hubungan+bintang-bintang+dengan+belitan+tersier.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="640" /><br />
Gambar 5. Hubungan Bintang-bintang dengan belitan tertier.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Transformator hubungan segitiga-bintang (delta-wye)</span><br />
<br />
Pada hubungan segitiga-bintang (delta-wye), tegangan yang melalui setiap
lilitan primer adalah sama dengan tegangan line masukan. Tegangan
saluran keluaran adalah sama dengan 1,73 kali tegangan sekunder yang
melalui setiap transformator. Arus line pada phasa A, B dan C adalah
1,73 kali arus pada lilitan sekunder. Arus line pada fasa 1, 2 dan 3
adalah sama dengan arus pada lilitan sekunder.<br />
<br />
<img alt="" border="0" height="401" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336343626716446210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHAA7iPJL4Q8qyFiw1U8N4IyuqOwIDfdPFyhOSQOx9Ii6RKJ1IYqGQQPTfm7tOK7u-QKD26Zawuta97BaFTE23Si5l0XoRrAQkfC1-mn07FlJYaXVD3KOHar5BKbioKUc0BP_15KnyeWU/s640/hubungan+delta-wye.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="640" /><br />
Gambar 6. Hubungan Segitiga-Bintang (Delta-wye)<br />
<br />
Hubungan delta-bintang menghasilkan beda fasa 30° antara tegangan
saluran masukan dan saluran transmisi keluaran. Maka dari itu, tegangan
line keluaran E12 adalah 30° mendahului tegangan line masukan EAB,
seperti dapat dilihat dari diagram phasor. Jika saluran keluaran
memasuki kelompok beban terisolasi, beda fasanya tidak masalah. Tetapi
jika saluran dihubungkan paralel dengan saluran masukan dengan sumber
lain, beda phasa 30° mungkin akan membuat hubungan paralel tidak
memungkinkan, sekalipun jika saluran tegangannya sebaliknya identik.<br />
<br />
Keuntungan penting dari hubungan bintang adalah bahwa akan menghasilkan
banyak isolasi/penyekatan yang dihasilkan di dalam transformator.
Lilitan HV (high Voltage/tegangan tinggi) telah diisolasi/dipisahkan
hanya 1/1,73 atau 58% dari tegangan saluran.<br />
<br />
<img alt="" border="0" height="438" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336341250264912354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi22mOUAiO1_yIOsVRw0kf5S1BIr_-SreYiVubP9GOXZrS3VSk46jFFlPGqFFNciiZKRMKA8NL9u9lmACP1s0wVbQTQsrBHvF8P4z2ThmA5t4sWhmOCC_1sxgbsnN18TdlvWK9D6gWYRUg/s640/hubungan+delta-bintang.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="640" /><br />
Gambar 8. Skema Diagram Hubungan Delta-Bintang dan Diagram Phasor<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Transformator hubungan segitiga terbuka (open-delta)</span><br />
<br />
Hubungan open-delta ini untuk merubah tegangan sistem 3 fasa dengan
menggunakan hanya 2 transformator yang dihubungkan secara open–delta.
Rangkaian open–delta adalah identik dengan rangkaian delta–delta,
kecuali bahwa satu transformer tidak ada. Bagaimanapun, hubungan
open-delta jarang digunakan sebab hanya mampu dibebani sebesar 86.6%
(0,577 x 3 x rating trafo) dari kapasitas transformator yang terpasang. <br />
<br />
<img alt="" border="0" height="497" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336341254030998434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyXk8ROiOfD9rL3zYP6VervMLLcNL00AoaGYuIud4L7IV6H3RMTSlLB8p-o8kIASC7LHN8WxVpMJKhwB-luUeNYW7hSGQXCnpGsIeVZFkixXrOedhRkzJ8waBRiQerOE_Nm4VYrlZj4vw/s640/hubungan+open-delta.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="640" /><br />
Gambar 7. Hubungan Open Delta.<br />
<br />
Sebagai contoh, jika 2 transformator 50 kVA dihubungkan secara
open–delta, kapasitas transformator bank yang terpasang adalah jelas
2x50 = 100kVA. karen terhubung open-delta, maka transformator hanya
dapat dibebani 86.6 kVA sebelum transformator mulai menjadi overheat
(panas berlebih). Hubungan open–delta utamanya digunakan dalam situasi
darurat. Maka, jika 3 transformator dihubungkan secara delta–delta dan
salah satunya rusak dan harus diperbaiki/dipindahkan, maka hal ini
memungkinkan<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Transformator hubungan Zig-zag</span><br />
<br />
Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu
belitan primer memiliki tiga belitan, belitan sekunder memiliki enam
belitan dan biasa digunakan untuk beban yang tidak seimbang (asimetris) -
artinya beban antar fasa tidak sama, ada yang lebih besar atau lebih
kecil-<br />
<br />
<img alt="" border="0" height="590" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336346116780441250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikeXiFFUpz3PlnP75hdhxT2OnKPjGtcYBUKnwY3QBEkY_wvAVdsQi588J8Bp164AaRCfz07NKSfp7BZk35gdYdDrV6EthV4W6oid8TitF08LSAedM-3mgfz1bXMbivyG52TxypXSRQpNw/s640/hubungan+zig-zag.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="640" /><br />
Gambar 9. Hubungan Bintang-zigzag (Yzn5) <br />
<br />
Gambar 9 menunjukkan belitan primer 20 KV terhubung dalam bintang L1, L2
dan L3 tanpa netral N dan belitan sekunder 400 V merupakan hubungan
Zig-zag dimana hubungan dari enam belitan sekunder saling menyilang satu
dengan lainnya. Saat beban terhubung dgn phasa U dan N arus sekunder I2
mengalir melalui belitan phasa phasa U dan phasa S. Bentuk vektor
tegangan Zig-zag garis tegangan bukan garis lurus,tetapi bergeser dengan
sudut 60°. <br />
<br />
Demikian sedikit ulasan mengenai konfigurasi hubungan belitan transformator 3 fasa, Semoga bermanfaat.</span><br />
<br />
</div>
</div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-83948555800422612672011-10-10T00:14:00.000-07:002011-11-02T09:30:34.562-07:00Motor Listrik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-weight: bold;">Motor listrik</span> termasuk kedalam kategori<span style="font-weight: bold;"> mesin listrik dinamis</span> dan merupakan sebuah perangkat <span style="font-weight: bold;">elektromagnetik</span> yang mengubah <span style="font-weight: bold;">energi listrik</span> menjadi <span style="font-weight: bold;">energi mekanik</span>. <span style="font-weight: bold;">Energi mekanik</span> ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada <span style="font-weight: bold;">peralatan listrik rumah tangga</span> (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin). <br />
<br />
Anda dapat melihat animasi prinsip kerja motor DC ini silahkan kunjungi di http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/09/animasi-motor-dc.html<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Motor listrik</span> kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. <br />
<br />
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis <span style="font-weight: bold;">motor listrik</span> secara umum sama (Gambar 1), yaitu: <br />
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.<br />
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. <br />
• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan. <br />
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.<span class="fullpost"> <br />
<br />
Dalam memahami sebuah <span style="font-weight: bold;">motor listrik</span>, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok: <br />
• <span style="font-style: italic;">Beban torsi konstan</span>, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan. <br />
• <span style="font-style: italic;">Beban dengan torsi variabel</span>, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan). <br />
• <span style="font-style: italic;">Beban dengan energi konstan</span>, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin. <br />
<br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163575627518594" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6gm_X_JzbVCV0OJXYttpQC-0g2qJDA_f8LizO6p4IRWlDytnXhVISJbJzX4WpnmLXWt1bgrx1U9XDQDOxeCEUyGojNyW2jUp1XqqS8GqKCFn5-NWiNU_Zk3JGMOIkG-WIj7r6-YGIRyQ/s1600/Gb+1.+Prinsip+dasar+kerja+motor+listrik.jpg" /><br />
Gambar 1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">JENIS MOTOR LISTRIK</span><br />
<br />
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama <span style="font-weight: bold;">motor listrik</span>: <span style="font-weight: bold;">motor DC</span> dan <span style="font-weight: bold;">motor AC</span>. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan dibawah ini.<br />
<br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163579497419938" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY0YFwnFDAP7qDO5HIyOMEJI1nGC5hd2dmu4VHDEj7PaM4KnfIVV-5I3b-58Kjn4y04i1Si6P-TVFI-1Rs8N6IaTbSVRa6zNmZ6nJdYx1fHxNQ0rqsyBk3iHXwqi3RKgVovu03rvc_9lo/s1600/Gb+2.+Klasifikasi+motor+listrik.jpg" /><br />
Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Motor DC/Arus Searah</span><br />
Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. <br />
Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:<br />
• <span style="font-style: italic;">Kutub medan</span>. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan. <br />
• <span style="font-style: italic;">Dinamo</span>. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo. <br />
• <span style="font-style: italic;">Kommutator</span>. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya. <br />
<br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163584826159250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmGB-UxgPlAS7TwnjAyVwvl8PkkyRBceIRfOpHosvkfQfCjg_jowDzyEn3MFCY_wtMfO3JbQTE3B1hlzSCzcuSnwaC-qjveAtwdjl5cXQN7H-pF2-44ZVbm4LK5uUe4J3yZbSyz47kjKQ/s1600/Gb+3.+Motor+DC.jpg" /><br />
Gambar 3. Motor DC.<br />
<br />
Keuntungan utama <span style="font-weight: bold;">motor DC</span> adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. <span style="font-weight: bold;">Motor DC</span> ini dapat dikendalikan dengan mengatur: <br />
• <span style="font-style: italic;">Tegangan dinamo</span> – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.<br />
• <span style="font-style: italic;">Arus medan</span> – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Motor DC</span> tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang, seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. <span style="font-weight: bold;">Motor DC</span> juga relatif mahal dibanding <span style="font-weight: bold;">motor AC</span>. <br />
<br />
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut: <br />
<br />
Gaya elektromagnetik: E = KΦN <br />
<br />
Torsi: T = KΦIa<br />
<br />
Dimana: <br />
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt) <br />
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan <br />
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit) <br />
T = torsi electromagnetik <br />
Ia = arus dinamo <br />
K = konstanta persamaan <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Jenis-Jenis Motor DC/Arus Searah</span><br />
<br />
a. <span style="font-style: italic;">Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited</span>, Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited. <br />
<br />
b. <span style="font-style: italic;">Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt</span>. Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo. <br />
<img alt="" border="0" height="348" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163584285373506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilB924ldsrGifTdJpYlmXIED8zc_qAdzw3vuiQTyjzvcryYLUp-l_c51Gspd9euH1JQqWYUc_GBj71ym_jpyw1thzUguOmjL85zJGjFCoyvSWqGQheR-lOuzCMXW6m3QE6-1xTzUq78No/s400/Gb4.+Karakterisitk+motor+DC+shunt.jpg" width="400" /><br />
Gambar 4. Karakteristik Motor DC Shunt.<br />
<br />
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997): <br />
• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. <br />
• Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah). <br />
<br />
c. <span style="font-style: italic;">Motor DC daya sendiri: motor seri</span>. Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.<br />
<br />
Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002): <br />
• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.<br />
• Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. <br />
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar 5). <br />
<img alt="" border="0" height="364" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163592091620946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfvNs5G4UecPXPTFaMGXk-Rnb9VGoVzJ7CeFEvGLTGVTA508SZWcftPimKOsJrv2t7Rx3mIseRNxjl2Pq2sur61hE710WulzGJ89GaoYB3vT85paGRNAgBgmC-SxghGDMVvk9A6YBomVY/s400/Gb+5.+Karakteristik+motor+DC+seri.jpg" width="400" /><br />
Gambar 5. Karakteristik Motor DC Seri.<br />
<br />
d. <span style="font-style: italic;">Motor DC Kompon/Gabungan</span>.<br />
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).<br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284164150446267090" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiklkabR5d2riUr8Q-vTFJYpa1NHVe65hxEZcCZ5xs72MO4oy3vJTyfWfkhL8c_lcIYeYdlcF2rriAw6Kuu1P91DoGzVbhEr29ugio28iv8luX7PMIFLefa8BNCHMfZ0hgFcWvsmqiyT6w/s1600/Gb+6.+Karakteristik+motor+DC+Kompon.jpg" /><br />
Gambar 6. Karakteristik Motor DC Kompon.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Motor AC/Arus Bolak-Balik</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Motor AC/arus bolak-balik</span> menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. <span style="font-weight: bold;">Motor listrik AC</span> memiliki dua buah bagian dasar listrik: "<span style="font-weight: bold;">stator</span>" dan "<span style="font-weight: bold;">rotor</span>" seperti ditunjukkan dalam Gambar 7. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Stator</span> merupakan komponen listrik statis. <span style="font-weight: bold;">Rotor</span> merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik</span><br />
<br />
a. <span style="font-style: italic;">Motor sinkron</span>. Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Komponen utama motor sinkron</span> adalah (Gambar 7):<br />
• <span style="font-style: italic;">Rotor</span>. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya. <br />
• <span style="font-style: italic;">Stator</span>. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok. <br />
<br />
Motor ini berputar pada <span style="font-weight: bold;">kecepatan sinkron</span>, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003): <br />
<br />
Ns = 120 f / P <br />
<br />
Dimana: <br />
f = frekwensi dari pasokan frekwensi <br />
P= jumlah kutub <br />
<img alt="" border="0" height="332" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284164150706500530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8T-IlutpwqIbzAkcntNG3Socl5nfn_waooAv4Z_SftyXNHkIkNVf9_pC5tQuygYQlstElVbbebXSJwiJWZ1VbKpK6y0dXgEq_VrEQQyEWIYwBJg7n8gv5YutmP-DOV7gooT96E3iqc6g/s640/Gb+7.+Motor+Sinkron.jpg" width="640" /><br />
Gambar 7. Motor Sinkron.<br />
<br />
b. <span style="font-style: italic;">Motor induksi</span>. Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Komponen Motor induksi</span> memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):<br />
• <span style="font-style: italic;">Rotor</span>. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor: <br />
- <span style="font-style: italic;">Rotor kandang tupai</span> terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek. <br />
- <span style="font-style: italic;">Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase</span>, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya. <br />
• <span style="font-weight: bold;">Stator</span>. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Klasifikasi motor induksi </span><br />
<br />
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003): <br />
• <span style="font-style: italic;">Motor induksi satu fase</span>. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp. <br />
• <span style="font-style: italic;">Motor induksi tiga fase</span>. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp. <br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284164191283132962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0LMNOpMpIsPQUHO2a2aRjNfvrNIDQQPGqqtkv9vmkhFwEh4PITptAuOP0Lix2K1xY0jhnadh7Gv71Op2yLd8ngpTIy7t4BJylZLuU0qru-WH-qPQVTTG0kiTaF2OHgi858e2ZEXtajrs/s1600/Gb+8.+Motor+Induksi.jpg" /><br />
Gambar 8. Motor Induksi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Kecepatan motor induksi </span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Motor induksi</span> bekerja sebagai berikut, Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan <span style="font-style: italic;">medan magnet</span>. <span style="font-style: italic;">Medan magnet</span> ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada <span style="font-style: italic;">kecepatan sinkron</span> namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “<span style="font-style: italic;">slip/geseran</span>” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “<span style="font-style: italic;">motor cincin geser</span>/<span style="font-style: italic;">slip ring motor</span>”. <br />
<br />
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran(Parekh, 2003): <br />
<br />
% Slip = (Ns – Nb)/Ns x 100<br />
<br />
Dimana: <br />
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM <br />
Nb = kecepatan dasar dalam RPM<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi</span><br />
<br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284164196340911170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqNWWiLC5LsHXwYOX4YnpMAFtiAWJbjp0qXeIsY47OhetVg_f-50cQyV1ENKkiC8CEZOqxPiplfzM80KmSylJaMx90lKDDiVFJPHZLdMrTVWxtq9OpaSRXjnGFMiq38cmU9oc-HpbcfWI/s1600/Gb+9.+Grafik+Torsi+vs+Kecepatan+Motor+AC-Induksi.jpg" /><br />
Gambar 9. Grafik Torsi vs Kecepatan Motor Induksi.<br />
<br />
Gambar 9 menunjukan grafik torsi vs kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003): <br />
• Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torsi yang rendah (“pull-up torque”). <br />
• Mencapai 80% kecepatan penuh, torsi berada pada tingkat tertinggi (“pull-out torque”) dan arus mulai turun. <br />
• Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol.</span></div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-73275822313841416712010-03-25T07:24:00.001-07:002011-10-20T16:43:13.982-07:00Transmisi Listrik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Selama ini ada pemahaman bahwa yang dimaksud transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dengan menggunakan tegangan tinggi saja. Bahkan ada yang memahami bahwa transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dengan menggunakan tegangan tinggi dan melalui saluran udara (over head line). Namun sebenarnya, transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, yang besaran tegangannya adalah Tegangan Ultra Tinggi (UHV), Tegangan Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan Tinggi (HV), Tegangan Menengah (MHV), dan Tegangan Rendah (LV).<br />
<br />
Sedangkan Transmisi Tegangan Tinggi, adalah:<span class="fullpost"><br />
• Berfungsi menyalurkan energi listrik dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.<br />
• Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower) melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.<br />
• Standar tegangan tinggi yang berlaku di Indonesia adalah : 30 KV, 70 KV dan 150 KV.<br />
<br />
Beberapa hal yang perlu diketahui:<br />
• Transmisi 30 KV dan 70 KV yang ada di Indonesia, secara berangsur-angsur mulai ditiadakan (tidak digunakan).<br />
• Transmisi 70 KV dan 150 KV ada di Pulau Jawa dan Pulau lainnya di Indonesia. Sedangkan transmisi 275 KV dikembangkan di Sumatera.<br />
• Transmisi 500 KV ada di Pulau Jawa.<br />
<br />
Di Indonesia, kosntruksi transmisi terdiri dari :<br />
• Menggunakan kabel udara dan kabel tanah, untuk tegangan rendah, tegangan menengah dan tegangan tinggi.<br />
• Menggunakan kabel udara untuktegangan tingg dan tegangan ekstra tinggi.<br />
<br />
Berikut ini disampaikan pembahasan tentang transmisi ditinjau dari klasifikasi tegangannya:<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) 200 KV – 500 KV</span><br />
<br />
• Pada umumnya digunakan pada pembangkitan dengan kapasitas di atas 500 MW.<br />
• Tujuannya adalah agar drop tegangan dan penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien.<br />
• Permasalahan mendasar pembangunan SUTET adalah: konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tapak tanah yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga pembangunannya membutuhkan biaya yang besar.<br />
• Masalah lain yang timbul dalam pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak pada masalah pembiayaan, antara lain: Timbulnya protes dari masyarakat yang menentang pembangunan SUTET, Permintaan ganti rugi tanah untuk tapak tower yang terlalu tinggi tinggi, Adanya permintaan ganti rugi sepanjang jalur SUTET dan lain sebagainya.<br />
• Pembangunan transmisi ini cukup efektif untuk jarak 100 km sampai dengan 500 km.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 30 KV – 150 KV</span><br />
• Tegangan operasi antara 30 KV sampai dengan 150 KV.<br />
• Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar netralnya digantikan oleh tanah sebagai saluran kembali.<br />
• Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan Berkas konduktor disebut Bundle Conductor.<br />
• Jika transmisi ini beroperasi secara parsial, jarak terjauh yang paling efektif adalah 100 km.<br />
• Jika jarak transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh (drop voltaje) terlalu besar, sehingga tegangan diujung transmisi menjadi rendah.<br />
• Untuk mengatasi hal tersebut maka sistem transmisi dihubungkan secara ring system atau interconnection system. Ini sudah diterapkan di Pulau Jawa dan akan dikembangkan di Pulau-pulau besar lainnya di Indonesia.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) 30 KV – 150 KV</span><br />
SKTT dipasang di kota-kota besar di Indonesia (khususnya di Pulau Jawa), dengan beberapa pertimbangan :<br />
• Di tengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena sangat sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower. <br />
• Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit dan pasti timbul protes dari masyarakat, karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.<br />
• Pertimbangan keamanan dan estetika.<br />
• Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.<br />
<br />
Jenis kabel yang digunakan:<br />
• Kabel yang berisolasi (berbahan) Poly Etheline atau kabel jenis Cross Link Poly Etheline (XLPE).<br />
• Kabel yang isolasinya berbahan kertas yang diperkuat dengan minyak (oil paper impregnated).<br />
<br />
Inti (core) kabel dan pertimbangan pemilihan:<br />
• Single core dengan penampang 240 mm2 – 300 mm2 tiap core.<br />
• Three core dengan penampang 240 mm2 – 800 mm2 tiap core.<br />
• Pertimbangan fabrikasi.<br />
• Pertimbangan pemasangan di lapangan.<br />
<br />
Kelemahan SKTT:<br />
• Memerlukan biaya yang lebih besar jika dibanding SUTT.<br />
• Pada saat proses pembangunan memerlukan koordinasi dan penanganan yang kompleks, karena harus melibatkan banyak pihak, misal : pemerintah kota (Pemkot) sampai dengan jajaran terbawah, PDAM, Telkom, Perum Gas, Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan lain-lain.<br />
<br />
Panjang SKTT pada tiap haspel (cable drum), maksimum 300 meter. Untuk desain dan pesanan khusus, misalnya untuk kabel laut, bisa dibuat tanpa sambungan sesuai kebutuhan. <br />
<br />
Pada saat ini di Indonesia telah terpasang SKTT bawah laut (Sub Marine Cable) dengan tegangan operasi 150 KV, yaitu:<br />
• Sub marine cable 150 KV Gresik – Tajungan (Jawa – Madura).<br />
• Sub marine cable 150 KV Ketapang – Gilimanuk (Jawa – Bali).<br />
<br />
Beberapa hal yang perlu diketahui:<br />
• Sub marine cable ini ternyata rawan timbul gangguan.<br />
• Direncanakan akan didibangun sub marine cable Jawa – Sumatera.<br />
• Untuk Jawa – Madura, saat ini sedang dibangun SKTT 150 KV yang dipasang (diletakkan) di atas Jembatan Suramadu.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">4. SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 6 KV – 30 KV</span><br />
<br />
• Di Indonesia, pada umumnya tegangan operasi SUTM adalah 6 KV dan 20 KV. Namun secara berangsur-angsur tegangan operasi 6 KV dihilangkan dan saat ini hampir semuanya menggunakan tegangan operasi 20 KV.<br />
• Transmisi SUTM digunakan pada jaringan tingkat tiga, yaitu jaringan distribusi yang menghubungkan dari Gardu Induk, Penyulang (Feeder), SUTM, Gardu Distribusi, sampai dengan ke Instalasi Pemanfaatan (Pelanggan/ Konsumen).<br />
• Berdasarkan sistem pentanahan titik netral trafo, efektifitas penyalurannya hanya pada jarak (panjang) antara 15 km sampai dengan 20 km. Jika transmisi lebih dari jarak tersebut, efektifitasnya menurun, karena relay pengaman tidak bisa bekerja secara selektif.<br />
• Dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang ada (kemampuan likuiditas atau keuangan, kondisi geografis dan lain-lain) transmisi SUTM di Indonesia melebihi kondisi ideal di atas.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">5. SALURAN KABEL TEGANGAN MENENGAH (SKTM) 6 KV – 20 KV</span><br />
Ditinjau dari segi fungsi , transmisi SKTM memiliki fungsi yang sama dengan transmisi SUTM. Perbedaan mendasar adalah, SKTM ditanam di dalam tanah.<br />
<br />
Beberapa pertimbangan pembangunan transmisi SKTM adalah: <br />
• Kondisi setempat yang tidak memungkinkan dibangun SUTM.<br />
• Kesulitan mendapatkan ruang bebas (ROW), karena berada di tengah kota dan pemukiman padat. <br />
• Pertimbangan segi estetika.<br />
<br />
Beberapa hal yang perlu diketahui:<br />
• Pembangunan transmisi SKTM lebih mahal dan lebih rumit, karena harga kabel yang jauh lebih mahal dibanding penghantar udara dan dalam pelaksanaan pembangunan harus melibatkan serta berkoordinasi dengan banyak pihak.<br />
• Pada saat pelaksanaan pembangunan transmisi SKTM sering menimbulkan masalah, khususnya terjadinya kemacetan lalu lintas.<br />
• Jika terjadi gangguan, penanganan (perbaikan) transmisi SKTM relatif sulit dan memerlukan waktu yang lebih lama jika dibandingkan SUTM.<br />
• Hampir seluruh (sebagian besar) transmisi SKTM telah terpasang di wilayah PT. PLN (Persero) Distribusi DKI Jakarta & Tangerang.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">6. SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) 40 VOLT – 1000 VOLT</span><br />
<br />
Transmisi SUTR adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.<br />
<br />
Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh:<br />
• Susut tegangan yang disyaratkan.<br />
• Luas penghantar jaringan.<br />
• Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi.<br />
• Sifat daerah pelayanan (desa, kota, dan lain-lain).<br />
• susut tegangan yang diijinkan adalah + 5% dan – 10 %, dengan radius pelayanan berkisar 350 meter.<br />
<br />
Saat ini transmisi SUTR pada umumnya menggunakan penghantar Low Voltage Twisted Cable (LVTC).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">7. SALURAN KABEL TEGANGAN RENDAH (SKTR) 40 VOLT – 1000 VOLT</span><br />
Ditinjau dari segi fungsi, transmisi SKTR memiliki fungsi yang sama dengan transmisi SUTR. Perbedaan mendasar adalah SKTR di tanam didalam di dalam tanah. Jika menggunakan SUTR sebenarnya dari segi jarak aman/ ruang bebas (ROW) tidak ada masalah, karena SUTR menggunakan penghantar berisolasi. <br />
<br />
Penggunaan SKTR karena mempertimbangkan:<br />
• Sistem transmisi tegangan menengah yang ada, misalnya karena menggunakan transmisi SKTM.<br />
• Faktor estetika.<br />
<br />
Oleh karenanya transmisi SKTR pada umumnya dipasang di daerah perkotaan, terutama di tengah-tengah kota yang padat bangunan dan membutuhkan aspek estetika.<br />
<br />
Dibanding transmisi SUTR, transmisi SKTR memiliki beberapa kelemahan, antara<br />
lain:<br />
• Biaya investasi mahal.<br />
• Pada saat pembangunan sering menimbulkan masalah.<br />
• Jika terjadi gangguan, perbaikan lebih sulit dan memerlukan waktu relatif lama untuk perbaikannya.<br />
<br />
Semoga bermanfaat</span></div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-12189754862250466012010-03-22T22:10:00.001-07:002011-10-20T16:46:39.718-07:00Instalasi Listrik Rumah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<u><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Instalasi Listrik Rumah</span></b></span></span></u></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;">Anda pasti sudah mengenal peralatan listrik yang terpasang dirumah anda seperti sakelar, stop kontak, steker, sekering dan lainnya. Dan untuk anda yang awam dengan dunia listrik, artikel kali ini akan mengajak anda untuk mengenal fungsi dan jenis peralatan listrik tersebut secara umum.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pengenalan peralatan listrik instalasi listrik rumah tinggal ini akan dimulai dengan Bargainser.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">BARGAINSER</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang <span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;">digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="bargainser" border="0" height="630" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420348146354873234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOZoEYwHHnEj0Lx-9DCfUcdET5jLbJhOeiUtJwDYcoQy1EtermEOZODTZhb65yFuMMHPW0YY4htrjg5eAZKmfhIbOIu7kWg72ihsxq07BOL7eHDrfX1Ff8Il-JfYqqAPEh2PdCGUQbJpqa/s640/bargainser.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" width="640" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">MCB</span> atau <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Miniature Circuit Breaker</span>, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Meter listrik</span> atau <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">kWh meter</span>, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Spin Control</span>, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">PENGAMAN LISTRIK</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Pengaman lebur biasa</span> atau biasa disebut <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">sekering</span>, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Pengaman listrik thermis</span>, biasa disebut <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">MCB</span> dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420348159376531138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEwXtd0jmAtKr1OCzkw8chGPJj0rGmxIZHQxttKoOw7y6gYGgmMDbmniv2dvtlnYs21GyZnwYxc6NBFOawlooPqERiLYfMf-eIZdKx-UBaTgmOj4CjunQeXqPp_7u9EWDP0nZE-FEfRkSq/s1600/MCB+dan+sekering+listrik.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">SAKELAR</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- sakelar bertegangan rendah.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- Sakelar tegangan menengah.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420348704414219202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigkhEMI_km_gWnO2szMuzqShoq0gwy19yFGjK1zhQdkM4Q-H9sVxFzpQenI0oi7e5_GUTlMw96o5_D-6V5z6W0R0mAgCIgmEoh2et3gb0kKB7_Y2kr-Bc4IoMztyveuF3JoYx6rLa6jQQA/s1600/saklar+listrik.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Sakelar in-bow</span>, sakelar yang ditanam didalam tembok.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Sakelar out-bow</span>, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu: <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Sakelar on-off</span>, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Sakelar push-on</span>, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Sakelar tunggal</span>, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Sakelar majemuk</span>, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420348167245641154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkmNbDxVSbxpY4RTtiyUEF1lo7RRJ_gpEewn3EX4Pp5dYcD6z9G61aOdUuGEZNYzaj7bteYQOCkWWFsLxiPEQnNBLsIPg8H9edHrj6FlsoLCYWqQVxPwiUW751AnvMRx-5lTMbSDt7bOtk/s1600/sakelar+tunggal+dan+sakelar+majemuk.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">STOP KONTAK</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Stop kontak kecil</span>, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Stop kontak besar</span>, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Stop kontak in bow</span>, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Stop kontak out bow</span>, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420348163114148594" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPmcKFWpi8qlm9U6V0k1DWkaGIqEnDRlUaAZyLlMv9_DGG9tvloKPw2bEDorxWxiaGr3Hpv4szudhU1Sefl06JaYW-p5aSdG2nFHO0WYYeRTnMJxIsKTit0cNdJCAC20cgtB6d7AMFIkhW/s1600/out+let+listrik.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">STEKER </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Steker</span> atau <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Staker</span> atau yang kadang sering disebut <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">colokan listrik</span>, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420348710794787922" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidc3_74eGg9vt7jMujl7PzTB4gH5PeZAj0bS6YfOwMsG2dO_385MfSELtHudw3PVj7Xyqc9t88DFqjBi9IM1AUC4ff8IgSuG8cCtAKbux6GPRSCSFUklXZDwIVW01k5TFpH_zkTnoatQ-r/s1600/STEKER+listrik.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Steker kecil</span>, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">Steker besar</span>, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Untuk mengetahui lebih jauh tentang PLUG dan SOCKET ini, silahkan membaca artikelnya di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2010/01/jenis-jenis-plug-dan-socket-listrik.html" style="color: #18527f; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;">sini</a>.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">KABEL</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">NYA</span>, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420349481790528866" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPbegd2jlVzc8ODMh2E_IdDYWBTwoMpc80Z3K4On7i34maS_pU3feWKHUeKPpytIcIxmG-QF68fHm1Cfu2W0NxoeYtWpRo6DIrituo8eBoJUa9Ub8fegBDRYV9jhQEIZ4Jcff_24Sa00_C/s1600/kabel.jpg" style="border-width: 0px; float: right; margin: 0px 0px 10px 10px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">NYM</span>, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">NYY</span>, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />- <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">NYMHYO</span>, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Demikian sekilas pengenalan peralatan-perlatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal, keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat merupakan penjelasan secara umum.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Semoga bermanfaat, </span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Sumber : </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;">dunia-listrik.blogspot.com</span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span></span></div>
</div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-51168484699651553082010-03-22T22:08:00.001-07:002010-03-22T22:08:49.638-07:00Jaringan Internet melalui Kabel Listrik<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">J</span><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>aringan Internet melalui Kabel Listrik</b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jaringan Internet melalui Kabel Listrik</span> atau <span style="font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Broadband over Power Line (BPL)</span> - Jauh sebelum kabel telepon tetap (fixed line), kabel listrik (power line) telah lebih dulu mengalir ke rumah-rumah dan gedung-gedung perkantoran. Namun, justru kabel telepon tetap yang terlebih dulu digunakan sebagai jalan masuk koneksi internet (last mile) ke perumahan dan perkantoran.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Padahal dengan memanfaatkan kabel listrik sebagai last mile, tentulah penetrasi internet berpita lebar (broadband) akan jauh lebih efektif dan merata. Dengan teknologi Broadband over Power Line (BPL), siapapun tinggal mencolokkan PC ke sembarang stop kontak (electrical outlet), dan secara instan dapat segera menikmati internet berkecepatan tinggi<span class="fullpost" style="display: inline; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> . Dengan menggabungkan prinsip-prinsip teknologi radio, wireless networking dan modem, para pengembang bisa menciptakan cara untuk mengirimkan data melalui kabel listrik ke perumahan dan perkantoran dengan kecepatan berkisar antara 500 Kbps hingga 3 Mbps (setara dengan kecepatan DSL).<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dengan sedikit modifikasi pada kabel listrik, pengembang BPL bisa bekerja sama dengan perusahaan penyedia listrik dan ISP (Internet Service Provider) untuk mewujudkan koneksi broadband kepada setiap pelanggan. Pada titik ini, usulan untuk menjadikan kabel listrik sebagai last mile menawarkan dua jenis layanan, yaitu:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />- menghubungkan perangkat-perangkat listrik didalam rumah atau kantor.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />- akses BPL akan membawa koneksi broadband menggunakan kabel, dan memungkinkan perusahaan penyedia listrik untuk mengontrol sistem listrik didalam rumah atau kantor.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Transmisi data berkecepatan tinggi menggunakan kabel listrik, memunculkan potensi untuk menghubungkan semua perangkat listrik yang tercolok atau terhubung didalam rumah. Bayangkan jika perangkat-perangkat listrik dirumah anda memiliki fasilitas auto power atau timer, seperti alarm rumah, sakelar lampu, mesin pembuat kopi atau bahkan mesin cuci bisa berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah koneksi internet berkecepatan tinggi. Pagi hari akan terlihat benar-benar berbeda.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><a href="http://cache.gizmodo.com/assets/resources/2007/08/diagram2.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="color: #18527f; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" src="http://cache.gizmodo.com/assets/resources/2007/08/diagram2.gif" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 347px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; text-align: center; width: 570px;" /></a><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Metode Lawas</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Biasanya, ISP-ISP besar menyediakan jalur serat optik dari perusahaan telekomunikasi untuk membawa data dari dan ke internet, atau mungkin ke media lain (telepon, DSL atau TV kabel) kerumah anda.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Gagasan untuk menggunakan kabel listrik AC (alternating current, arus bolak-balik) untuk mentransfer data sendiri bukanlah hal baru. Dengan membundel energi radio-frequency (RF) pada jalur yang sama dengan arus listrik, data dapat ditransmisikan tanpa perlu menggunakan jalur data terpisah. Hal ini bisa terjadi karena arus listrik dan getaran RF memiliki frekuensi yang berbeda. Keduanya tidak saling menginterferensi.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Perusahaan penyedia listrik telah menggunakan teknologi ini selama bertahun-tahun untuk memonitor kinerja sistem tenaga listrik, dikenal dengan <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2010/01/scada.html" style="color: #18527f; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">SCADA</a>. Saat ini bahkan telah ada solusi jaringan yang mentransfer data menggunakan kabel listrik untuk perumahan dan perkantoran.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Para pengembang teknologi BPL bekerja sama dengan perusahaan penyediaan listrik di AS tengah bekerja untuk mewujudkan BPL ini. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda untuk mengatasi rintangan yang muncul ketika mentransmisi data melalui kabel listrik.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Menghindari Interferensi</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Seperti perusahaan telekomunikasi, perusahaan penyedia listrik juga memiliki kabel yang terbentang di seluruh dunia. Perbedaannya, perusahaan listrik memiliki jaringan kabel listrik yang menjangkau lebih banyak tempat ketimbang serat optik yang dimiliki perusahaan telekomunikasi. Kenyataan ini jelas menjadikan kabel listrik sebagai kendaraan yang paling berpotensi untuk menyediakan koneksi internet ke tempat-tempat yang belum terjangkau oleh kabel serat optik.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kabel merupakan salah satu komponen dari jaringan yang dimiliki pleh perusahaan penyedia listrik. Selain kabel, jaringan listrik menggunakan generator, stasiun kecil atau gardu, transformer atau trafo dan perangkat penyambung lainnya untuk membawa listrik dari pembangkit listrik menuju rumah atau kantor.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Ketika listrik meninggalkan pembangkit, dia bergerak menuju gardu, baru kemudian disitribusikan ke kabel-kabel transmisi bertegangan tinggi. Ketika digunakan untuk mentransmisi koneksi broadband, kabel bertegangan tinggi inilah yang menjadi penghalang pertama. Listrik yang mengalir pada kabel transmisi ini dapat bertegangan tinggi sekitar 150 kV atau bahkan bertegangan ekstra tinggi diatas 500 kV. Besarnya tegangan ini sangat tidak cocok untuk mentransmisi data.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Seperti telah dijelaskan diatas, arus listrik dan RF menggunakan frekuensi yang berbeda. Agar data dapat ditransmisikan secara jernih dari satu titik ke titik lainnya, maka dibutuhkan jalur yang mendukung spektrum radio untuk bergetar tanpa terinterferensi oleh sumber lain. Ratusan ribu volt listrik tersebut tidak bergetar di frekuensi yang tetap. Arus listrik dalam jumlah tersebut melibas semua spektrum, dan bila bergerak di spektrum yang digunkan RF, dapat dipastikan sinyal transmisi data akan drop atau bahkan hancur berantakan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />BPL mem-bypass masalah ini dengan menghindari penggunaan bersama kabel bertegangan tinggi. Sistem ini menurunkan tegangan data menjadi 7200 volt, atau sama dengan tegangan listrik yang dialirkan pada kebel bertegangan menengah.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />semoga bermanfaat, </span></span>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-91777037216746946972010-03-22T22:02:00.001-07:002011-10-10T09:21:45.789-07:00Cara Hemat Listrik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Pengaturan Pemakaian Tenaga Listrik</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Pengaturan pemakaian energi listrik pada dasarnya adalah suatu kegiatan masyarakat pelanggan listrik untuk mengubah perilaku agar menggunakan tenaga listrik secara efisien, baik besaran maupun waktunya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pelanggan itu sendiri, perusahaan listrik, maupun masyarakat pengguna tenaga listrik pada umumnya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi perusahaan listrik adalah :<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Dapat mengurangi biaya bahan bakar, biaya operasi dan biaya pemeliharaan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Dapat menunda pembangunan pembangkit listrik dan jaringan listrik dalam rangka memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. Dapat tetap menjaga ketersediaan pasokan tenaga listrik, karena kapasitas yang mampu melayani permintaan tenaga listrik dapat dihemat.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi pengguna tenaga listrik adalah :<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Dapat menghindari pemadaman bergilir yang dikarenakan ketidakmampuan pusat listrik untuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mensuplai tenaga listrik sesuai permintaan. Hal ini terjadi pada saat permintaan tenaga listrik secara bersamaan pada waktu tertentu yang sering disebut sebagai waktu beban puncak.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Dapat menghemat sumber daya alam, dimana bahan bakar yang diproduksi dari alam dan tidak dapat diperbaharui dapat dihemat.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. Dapat memberikan kesempatan penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat yang belum menikmati tenaga listrik. Sebab dengan pengurangan pemakaian tenaga listrik, berarti ada sisa<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Metode Pengaturan Pemakaian Tenaga Listrik</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">A. Efisiensi penerangan</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Gunakan lampu hemat energi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Menghidupkan lampu hanya pada saat diperlukan saja<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. Mewarnai dinding, lantai dan langit-langit dengan warna terang, sehinga tidak membutuhkan penerangan yang berlebihan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4. Memasang lampu penerangan dalam jarak yang tepat dengan obyek yang akan diterangi.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />5. Mengatur perlengkapan rumah agar tidak menghalangi penerangan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />B. Lemari pendingin</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas).<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4. Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />5. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />6. Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />7. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />8. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan karena semakin rendah/dingin temperatur, semakin banyak konsumsi energi listrik.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />9. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">C. Pengatur suhu udara (AC)</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Mematikan AC bila ruangan tidak digunakan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4. Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />5. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari lansung agar efek pendingin tidak berkurang.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />6. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">D. Motor-motor</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Memilih motor sesuai dengan kegunaan dan kapasitas.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Menentukan seting tegangan yang tidak berlebihan. Untuk motor dengan range tegangan 380 V sampai dengan 400 V, sebaiknya di set pada tegangan 380 ~ 385 V.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. Memilih motor-motor yang mampu mengontrol penyerapan daya listrik sesuai dengan beban.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Motor elevator dengan muatan 9 orang, dipilih yang mampu menyerap daya kurang dari spesifikasi maksimum apabila penumpang kurang dari 9 orang.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4. Melakukan pemeriksaan terjadwal agar motor berfungsi sesuai dengan spesifikasinya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />E. Pemakaian tenaga listrik pada beban puncak</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Penyerapan daya listrik, kalau memungkinkan disebar pada luar waktu beban puncak, sehingga mengurangi pengoperasian pembangkit yang tidak efisien.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">F. Audit energi</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Menghitung besarnya konsumsi energi listrik pada bangunan gedung dan mengenali cara-cara untuk penghematannya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />G. Konstruksi bangunan yang efisien<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dalam rekayasa bangunan gedung diupayakan semaksimal mungkin agar ef isiensi penerangan, efisiensi pengaturan suhu udara, pengaturan instalasi listrik, dapat dimaksimalkan. Motor-motor produksi sedapat mungkin dekat dengan pusat listrik (transformator).</span></span></div>
alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-36854778246706036962010-03-22T22:01:00.000-07:002011-10-10T09:08:41.344-07:00Perbaikan Faktor Daya Dengan Kapasitor<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"></span></span><br />
<h3 class="post-title entry-title" style="color: #3c78a7; font: normal normal normal 24px/normal Georgia, 'Times New Roman'; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: Arial,Tahoma,Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;">Perbaikan Faktor Daya Dengan Kapasitor Bank</span></h3>
<h3 class="post-title entry-title" style="color: #3c78a7; font: normal normal normal 24px/normal Georgia, 'Times New Roman'; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: Arial,Tahoma,Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;">Sebelum membahas tentang <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">perbaikan faktor daya</span> dengan menggunakan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">kapasitor</span>, ada baiknya kita mengingat kembali tentang pengertian umum dari <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Daya Semu</span>, <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Daya Aktif</span> dan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Daya Reaktif</span>.</span></h3>
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dalam sistem listrik AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Daya semu (S, VA, Volt Amper)</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Daya aktif (P, W, Watt)</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus sinusoida, besarnya daya setiap saat tidak sama. Maka daya yang merupakan daya rata-rata diukur dengan satuan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Watt</span>,Daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh meter dan juga merupakan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">daya nyata</span> atau <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">daya aktif</span> (daya poros, daya yang sebenarnya) yang digunakan oleh beban untuk melakukan tugas tertentu.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Sedangkan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">daya semu</span> dinyatakan dengan satuan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Volt-Ampere</span> (disingkat, <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">VA</span>), menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">generator</span> dan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">transformator</span>. Pada suatu instalasi, khususnya di pabrik/industri juga terdapat beban tertentu seperti <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">motor listrik</span>, yang memerlukan bentuk lain dari daya, yaitu <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">daya reaktif</span> (<span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">VAR</span>) untuk membuat <span style="font-style: italic; margin: 0px; padding: 0px;">medan magnet</span> atau dengan kata lain <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">daya reaktif</span> adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">flux magnetik</span> sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban (kebutuhan) pada suatu sistim tenaga listrik.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgze1Bwt6nkkc48UtH8HPldlJpyF26hKVSzpIjwbmJoKzoOPPwDEUmkuFdEm01q0LR4JtY-ERdlpOjz8N_Ec2567f1NW9r1eF-GCkMqwrVNa8W_Sgao421MhLLly-YV_RFgD6jLiCfWIJE/s1600-h/Gb+1.+Segitiga+Daya.jpg" style="color: #18527f; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284198818480903410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgze1Bwt6nkkc48UtH8HPldlJpyF26hKVSzpIjwbmJoKzoOPPwDEUmkuFdEm01q0LR4JtY-ERdlpOjz8N_Ec2567f1NW9r1eF-GCkMqwrVNa8W_Sgao421MhLLly-YV_RFgD6jLiCfWIJE/s320/Gb+1.+Segitiga+Daya.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; cursor: pointer; height: 223px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; width: 320px;" /></a><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Gambar 1. Segitiga Daya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Pengertian Faktor Daya / Faktor Kerja</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Faktor daya</span> atau <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">faktor kerja</span> adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya semu/daya total (VA), atau <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">cosinus sudut</span> antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat gambar 1). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki faktor daya satu, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistim pendistribusian. Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Jadi, daya reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk keluaran kW yang sama dalam rangka meminimalkan kebutuhan daya total (VA).<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Faktor Daya</span> / <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Faktor kerja</span> menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Faktor daya yang rendah merugikan karena mengakibatkan arus beban tinggi. Perbaikan faktor daya ini menggunakan kapasitor.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Kapasitor untuk Memperbaiki Faktor Daya</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Faktor daya dapat diperbaiki dengan memasang <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">kapasitor pengkoreksi faktor daya</span> pada sistim distribusi listrik/instalasi listrik di pabrik/industri. <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Kapasitor</span> bertindak sebagai <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">pembangkit daya reaktif</span> dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya reaktif, juga daya semu yang dihasilkan oleh bagian utilitas.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Sebuah contoh yang memperlihatkan perbaikan faktor daya dengan pemasangan kapasitor ditunjukkan dibawah ini:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Contoh 1. Sebuah pabrik kimia memasang sebuah trafo 1500 kVA. Kebutuhan parik pada mulanya 1160 kVA dengan faktor daya 0,70. Persentase pembebanan trafo sekitar 78 persen (1160/1500 = 77.3 persen). Untuk memperbaiki faktor daya dan untuk mencegah denda oleh pemasok listrik, pabrik menambahkan sekitar 410 kVAr pada beban motor. Hal ini meningkatkan faktor daya hingga 0,89, dan mengurangi kVA yang diperlukan menjadi 913 kVA, yang merupakan penjumlahan vektor kW dankVAr. Trafo 1500 kVA kemudian hanya berbeban 60 persen dari kapasitasnya. Sehingga pabrik akan dapat menambah beban pada trafonya dimasa mendatang. (Studi lapangan NPC)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJstPNaizBa1N2B6GLz_7xAK5r1K9itdBUOMJfusKcmqDcZ5TpwYi7WhpBZfOZyovv2L8fie6bN1izUvNnfMZBDV1YxYStVdHlvDX52AXC9k7x_bmYief5hdZl-tGcD7_b4Ti4sY4ixKk/s1600-h/faktor+daya+setelah+kompensasi.jpg" style="color: #18527f; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284198834144147906" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJstPNaizBa1N2B6GLz_7xAK5r1K9itdBUOMJfusKcmqDcZ5TpwYi7WhpBZfOZyovv2L8fie6bN1izUvNnfMZBDV1YxYStVdHlvDX52AXC9k7x_bmYief5hdZl-tGcD7_b4Ti4sY4ixKk/s320/faktor+daya+setelah+kompensasi.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; cursor: pointer; height: 138px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; width: 320px;" /></a><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Contoh 2. Sekelompok lampu pijar dengan tegangan 220V/58 W, digabungkan dengan 12 lampu TL 11 W, ada 30 buah lampu pijar dan lampu TL. Faktor daya terukur sebesar cos alpha1= 0,5. Hitunglah daya semu dari beban dan besarnya arus I1 sebelum kompensasi, Jika diinginkan faktor kerja menjadi cos alpha2=0,9. hitung besarnya arus I2 (setelah kompensasi).<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />a) Besarnya daya lampu gabungan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />PG = (58 W x 18) + (11 W x 12) = 1176 watt = 1,176 kW<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Cos phi1 = PG/S1 ->> S1 = Pg/Cos phi1 = 1,176kW/0,5 = 2,352 kVA.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />I1 = S1/U = 2,352 kVA/220 V = 10,69 ampere (A)--> sebelum kompensasi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b) besarnya daya setelah kompensasi (cos phi = 0,9)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />S2 = PG/Cos phi2 = 1,176 kW/0,9 = 1,306 kVA<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />maka I2 = S2/U= 1,306 kVA/220 V = 5,94 A --> setelah kompensasi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan Penambahan Kapasitor </span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Keuntungan perbaikan faktor daya melalui pemasangan kapasitor adalah: <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Bagi Konsumen, khususnya perusahaan atau industri: <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangan kapasitor dan tidak ada biaya terus menerus. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• Mengurangi biaya listrik bagi perusahaan, sebab:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(a) daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas sehingga kebutuhan total(kVA) berkurang dan <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(b) nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya rendah dapat dihindarkan. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• Mengurangi kehilangan distribusi (kWh) dalam jaringan/instalasi pabrik. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga meningkatkan kinerja motor. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Bagi utilitas pemasok listrik <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung akhir berkurang.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• Kehilangan daya I kwadrat R dalam sistim berkurang karena penurunan arus.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />• Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat, mengurangi kebutuhan untuk memasang kapasitas tambahan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">METODA PEMASANGAN INSTALASI KAPASITOR</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Cara pemasangan instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">1. Global compensation</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel ( MDP )<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDP dan transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang cukup panjang Delta Voltagenya masih cukup besar.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">2. Sectoral Compensation</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">3. Individual Compensation</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode diatas<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Komponen-komponen utama yang terdapat pada panel kapasitor antara lain:</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">1. Main switch / load Break switch</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel . Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan 600 A + 25 % = 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">2. Kapasitor Breaker.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />I n = Qc / 3 . VL<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Sebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan menggunakan rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Selain breaker dapat pula digunakan Fuse, Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik karena respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">3. Magnetic Contactor</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal ( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">5. Kapasitor Bank</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt atau <span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Kapasitor Bank</span> adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu. Besaran yang sering dipakai adalah Kvar (Kilovolt ampere reaktif) meskipun didalamnya terkandung / tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif (leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan terhadap sifat induktif (leaging)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">6. Reactive Power Regulator</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain:</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />- Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara manual.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />- Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau manual dari push button.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />- Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambeint temperature (suhu udara sekitar) dalam ruang panel kapasitor. Karena kapasitor, kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas yang besar maka temperature ruang panel meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhust fan akan otomatis berhenti.</span></span></div>
alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-77415767319253413092009-12-19T19:33:00.000-08:002011-10-10T09:09:48.795-07:00Belajar PLC OMRON<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px;">PLC omron adalah produk dari jepang, omron sudah terkenal di kalangan industri dengan PLC yang murah dan handal. Bagi pemula yang ingin mempelajari program PLC, sofware CX-Programmer bisa menjadi referensi yang tepat untuk memulainya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Program CX-Programmer merupakan program yang tidak gratis, untuk membelinya kawan dapat merogoh kocek sekitar 3-9 juta, tapi jangan takut rata-rata setiap perguruan tinggi mempunyai sofware ini untuk di pelajari oleh kalangan pelajar dan mahasiswa<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />INSTALISASI PROGRAM CX-PROGRAMMER V8.1<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaRhTXyILr75mCVCoAX8RwCKnrWcuUdB1Lhyphenhyphen9n59vIDhGciIm-Q2FHoTuaSc_K3DGLMdxbkWF8_zeKepe-F_-azHpYu6LSUNGt6RKz2y4QBvzz9vw_9UY0qU3aOuzlnAMmkbShcldbjK8/s1600-h/gambar1.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415375943027096338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaRhTXyILr75mCVCoAX8RwCKnrWcuUdB1Lhyphenhyphen9n59vIDhGciIm-Q2FHoTuaSc_K3DGLMdxbkWF8_zeKepe-F_-azHpYu6LSUNGt6RKz2y4QBvzz9vw_9UY0qU3aOuzlnAMmkbShcldbjK8/s320/gambar1.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 202px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6dFU5wXgs-5vJcV8BLPIcKMleaDUzM1sV-NCFLMonfdyT_Va0Al7Z-6cEocFjDaKe1sRo4fq8mRJhl4Et-MPnt7iLtaTzckH0meBhz7g-MAybqS6fnP2auGgTPEJ1ssWCS5y7dl3cTgs/s1600-h/gambar2.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415375947769414898" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6dFU5wXgs-5vJcV8BLPIcKMleaDUzM1sV-NCFLMonfdyT_Va0Al7Z-6cEocFjDaKe1sRo4fq8mRJhl4Et-MPnt7iLtaTzckH0meBhz7g-MAybqS6fnP2auGgTPEJ1ssWCS5y7dl3cTgs/s320/gambar2.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 256px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pilih Semua fasilitas lalu Klik NEXT<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN7qBbSr3Lj7I0KbR2J51-ki-bF6_1Z5GVP-JytWk6ETnJuIMfxEdgKgBTyWzQ8E0P2dUN1yq5Bm436fuSfl9kq7aQwbWi5AC0U-s0m7qg05I_QRv3OoKe6Lh1dD4hBedOwzA9tNlLlDU/s1600-h/gambar3.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415375951414489442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN7qBbSr3Lj7I0KbR2J51-ki-bF6_1Z5GVP-JytWk6ETnJuIMfxEdgKgBTyWzQ8E0P2dUN1yq5Bm436fuSfl9kq7aQwbWi5AC0U-s0m7qg05I_QRv3OoKe6Lh1dD4hBedOwzA9tNlLlDU/s320/gambar3.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 247px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Finish, Program CX Programmer telah terinstal.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />dalam preview instalasi program ini diperingkat karena sobat pasti sudah terbiasa dalam instal menginstal program.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Running Program<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Menjalankan program CX-Programmer<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjar8LeKE2o5Qd7p_Do2l6PWPzkTnVLE9QQy1-z4yTPq6Hv0ifqSULYc8it175um1tuhA1i4a_Az_Q-Pfz2pGnXPmMl1dsN2V1ThznCTU69AOoA20WM0rXmVNSUgEsy-4F16nk1BDMNJLE/s1600-h/gambar4.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415375956359051170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjar8LeKE2o5Qd7p_Do2l6PWPzkTnVLE9QQy1-z4yTPq6Hv0ifqSULYc8it175um1tuhA1i4a_Az_Q-Pfz2pGnXPmMl1dsN2V1ThznCTU69AOoA20WM0rXmVNSUgEsy-4F16nk1BDMNJLE/s320/gambar4.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 249px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />klik Icon CX Programmer.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tampilan awal program<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRnGhzCCniPOVIaHTACe-5x2a6GTd80o8ZWbvAr3z35xZwmVHd_QfmYTJjLX-hkoKBeAHTu27ScwXSd9Qm3r-3zCKbjG2XEZFsppKfBYLosOmo1JfIkW6WnQ1m95SBUd7zchE5P221VvQ/s1600-h/gambar5.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415375959480425538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRnGhzCCniPOVIaHTACe-5x2a6GTd80o8ZWbvAr3z35xZwmVHd_QfmYTJjLX-hkoKBeAHTu27ScwXSd9Qm3r-3zCKbjG2XEZFsppKfBYLosOmo1JfIkW6WnQ1m95SBUd7zchE5P221VvQ/s320/gambar5.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 242px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik new program<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjFzRPGlj5gUDAHh7t4fEb8yk372raHQPnxoI4UvD3eDNWUpBw8i_yKQJOkuiDnwMcos9Lhg7KLA0Q6wTbeSPRsmyfaBFM6gToOWwWMAfEi3pNihqVuxKlhESC7dneUAUn24wAJyL6O-Q/s1600-h/gambar6.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377126399201170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjFzRPGlj5gUDAHh7t4fEb8yk372raHQPnxoI4UvD3eDNWUpBw8i_yKQJOkuiDnwMcos9Lhg7KLA0Q6wTbeSPRsmyfaBFM6gToOWwWMAfEi3pNihqVuxKlhESC7dneUAUn24wAJyL6O-Q/s320/gambar6.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 296px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 284px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0jX9q6KrTiE7aX5Ktt4qSIMDyU-rlXPbuELzSas3DY4ne7dHfCMMRx2KMAdToXYtCkSqfEpKVylVIwr2-qF6eFaswVwYy_G7T3tdNl7llHDzO1EVFheiUpyuVzSav3B4fgeQSrM8Sdbg/s1600-h/gambar7.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377126560600850" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0jX9q6KrTiE7aX5Ktt4qSIMDyU-rlXPbuELzSas3DY4ne7dHfCMMRx2KMAdToXYtCkSqfEpKVylVIwr2-qF6eFaswVwYy_G7T3tdNl7llHDzO1EVFheiUpyuVzSav3B4fgeQSrM8Sdbg/s320/gambar7.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 296px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 272px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Buat program dengan nama latihan atau apa saja, Lalu pilih device type CS1G-H dengan CPU 24, saya memilih type ini karena type PLC ini dapat kita simulasikan dan akan di bahas pada bab berikutnya, untuk type network pilih eternet dikarenakan kecepatan data yang cepat, bila sudah selesai klik ok untuk memulai program.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjQmoOxniQg_QlWxqpqNafV9qHbMitKvUhQF2cqIdEg6kULHO60th33PGnGiJxbGim0P0BJu50GRdzOPTSGn1JPC9r8GbrgblPdR-e8sFLxeidNs7mQZYaDAl76JLjkB61zzpGfImEabQ/s1600-h/gambar8.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377131527061634" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjQmoOxniQg_QlWxqpqNafV9qHbMitKvUhQF2cqIdEg6kULHO60th33PGnGiJxbGim0P0BJu50GRdzOPTSGn1JPC9r8GbrgblPdR-e8sFLxeidNs7mQZYaDAl76JLjkB61zzpGfImEabQ/s320/gambar8.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 209px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Title Bar : Menunjukan nama file yang akan di save i CX-Programmer<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Menu : Untuk memilih menu item<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tolbar : Berisi tools untuk mengedit ladder, View dan menu standar lainnya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Project Tree : Mengatur program dan data, dapat mencopy program atau dapat drag dan drop untuk di copy antara project yang berbeda atau yang sama<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Ladder Windows : Layar untuk menulis dan mengedit prgram ladder<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Status Bar : Menunjukan Status PLC Online/Ofllene, nama PLC dan lokasi active sel<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Output windows : Menampilkan Error compilling , menapilkan pencarian contact dan menapilkan error ketika program sedang berjalan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Informasion Windows : Menampilkan shortcut program, informasi ini dapat di hide atau unhide<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />symbol Bar : Menampilkan nama address atau nilai suatu contact atau coil dari penunjukan kursor...<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />CX SIMULATOR<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Program CX-Simulator merupakan program untuk simulasi CX-Programmer, instalasi program CX-Simulator sering mengalami kegagalan karena program sering bentrok dengan program CX Server yang merupakan program yang harus di instal dahulu sebelum CX-Simulator.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Untuk bisa menjalankan program CX-Simulator harus menginstal program CX-Server terlebih dahulu, program CX-Server terdapat pada program waktu instal program<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />CX-Programmer<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik pada setup.exe program CX-Simulator.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkWnFRkhyphenhyphentvyZ6XpRCyYlC65YiqgnipgSvWAj3GqGxM6B8y49A-8A0K9Y4ynFmfbjQ_S3kolY14FOX8C0BHGbJYb6De5Igy2jh87AgcPzmZwMmQtpmLEBKTtWI3QrKTDNODkiBFBgrTPg/s1600-h/gambar9.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377136860590002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkWnFRkhyphenhyphentvyZ6XpRCyYlC65YiqgnipgSvWAj3GqGxM6B8y49A-8A0K9Y4ynFmfbjQ_S3kolY14FOX8C0BHGbJYb6De5Igy2jh87AgcPzmZwMmQtpmLEBKTtWI3QrKTDNODkiBFBgrTPg/s320/gambar9.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 237px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 304px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Next untuk Instal program CX-Simulator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuWrhCUb-VmdjyysIIR1IW3a6cdG3jT2_k-wAyua0og9_eAbkRs_EoIyEoygVk9p11GoUkT8yxQPGpcZsM2yO1_SGx_ZhEcp1UCCI9jXe8avjJPqoVqmK291GMNlfIqRld6NfdnmgxuCo/s1600-h/gambar10.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377143114599122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuWrhCUb-VmdjyysIIR1IW3a6cdG3jT2_k-wAyua0og9_eAbkRs_EoIyEoygVk9p11GoUkT8yxQPGpcZsM2yO1_SGx_ZhEcp1UCCI9jXe8avjJPqoVqmK291GMNlfIqRld6NfdnmgxuCo/s320/gambar10.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 241px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 312px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Masukan serial number yang benar.<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMoW-hVJrmQD89yE3EpYBvb80ZkmB-5G4RgGBYM8HXpbNVUcQLB_GkrjfyxM4yrfAqjLDmo2pm0Ghxx-GrMym801_RCpR1g56UbM4ix64PuXkaGxJKHWmppVCr492bQqQKAwc1h5VT8s4/s1600-h/gambar11.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377950364574562" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMoW-hVJrmQD89yE3EpYBvb80ZkmB-5G4RgGBYM8HXpbNVUcQLB_GkrjfyxM4yrfAqjLDmo2pm0Ghxx-GrMym801_RCpR1g56UbM4ix64PuXkaGxJKHWmppVCr492bQqQKAwc1h5VT8s4/s320/gambar11.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 241px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 312px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Next<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjulpF7A-_qXRl6SBnaH3nKanjRVzAXstFbjyo6F9j-REl1usBfBKZBBPW3rlVI6P37WTJH6h40FqvojrEgXUXVKhNtb4BkQ8RmgljS9Z4-RLjV-psGhY3NEGt9SYdgHJyIhYJgj_SIHGg/s1600-h/gambar12.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377954886326370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjulpF7A-_qXRl6SBnaH3nKanjRVzAXstFbjyo6F9j-REl1usBfBKZBBPW3rlVI6P37WTJH6h40FqvojrEgXUXVKhNtb4BkQ8RmgljS9Z4-RLjV-psGhY3NEGt9SYdgHJyIhYJgj_SIHGg/s320/gambar12.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 241px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 312px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Finish, maka program CX-Simulator.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />KONFIGURASI CX SIMULATOR DENGAN CX PROGRAMMER<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sebelum kita membuat program kita terlebih dahulu mengkonfigurasi sofware untuk dapat disimulasikan pada CX-Simulator, karena CX-simulator ini ada beberapa konfigurasi yang tidak boleh berbeda dengan konfigurasi CX Programmer.<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Langkah-langkah konfigurasi<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Jalankan program CX-Simulator untuk menjalankan program yang akan di simulator<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWGQ1rTTf-SYq6NLQZuVGh8w1cCajNSy2MhGDarLhH7SRSLJM-MS865MpeUoBhutX-Xav1oB1ouEhoFd5zSqvOcvVWPlByEmbffxU501uiebEixCbKfzMGToSBPHkEO_SS6Th80s67WVY/s1600-h/gambar13.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377957355329938" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWGQ1rTTf-SYq6NLQZuVGh8w1cCajNSy2MhGDarLhH7SRSLJM-MS865MpeUoBhutX-Xav1oB1ouEhoFd5zSqvOcvVWPlByEmbffxU501uiebEixCbKfzMGToSBPHkEO_SS6Th80s67WVY/s320/gambar13.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 250px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 275px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Ok untuk membuat Create new PLC<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxAu8V4fzI_e8ufS6xjgchdglu12l8uweAmf11a3k4WB29qi38ggManU7rxy5EcF6wBMe7IvdE0kIFMZgwj97hkLQ-z2HIHCf-8JYXWJcPTgsNh5O4MYQM1iXSbfwj3w-QayfPGQpH-hw/s1600-h/gambar14.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377961914044274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxAu8V4fzI_e8ufS6xjgchdglu12l8uweAmf11a3k4WB29qi38ggManU7rxy5EcF6wBMe7IvdE0kIFMZgwj97hkLQ-z2HIHCf-8JYXWJcPTgsNh5O4MYQM1iXSbfwj3w-QayfPGQpH-hw/s320/gambar14.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 296px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Next<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyMWo3U8woJUy8Id3VDlUWtEhywU3c7sApkteZ7_YLUt3k-Hs9X8o9UGVV-zm2_75OCAnVUFV6R0fCCP8JfjeUcUhx77CO4pY-vQfNW08dOvfiojosMOzAum7q1Y1qcKfbt8QYzia99zM/s1600-h/gambar15.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415377971443350578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyMWo3U8woJUy8Id3VDlUWtEhywU3c7sApkteZ7_YLUt3k-Hs9X8o9UGVV-zm2_75OCAnVUFV6R0fCCP8JfjeUcUhx77CO4pY-vQfNW08dOvfiojosMOzAum7q1Y1qcKfbt8QYzia99zM/s320/gambar15.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 284px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 310px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pilih type CPU CS1G-CPU42, Klik Next<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFiDGpERa5n8keDJhhZU5qsgHNVd3v4tkT0MmXBeP1ILTeLPNXx4LuO0PC8M_in2EmiBa95F3zuI4dLV0_H-x8H9LGiIOW1mMsfUc5-nyouE2hra3vsJHnv105axbyVg2pYoZ-Cc_KKTA/s1600-h/gambar16.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415378718455407106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFiDGpERa5n8keDJhhZU5qsgHNVd3v4tkT0MmXBeP1ILTeLPNXx4LuO0PC8M_in2EmiBa95F3zuI4dLV0_H-x8H9LGiIOW1mMsfUc5-nyouE2hra3vsJHnv105axbyVg2pYoZ-Cc_KKTA/s320/gambar16.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 286px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 314px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />klik Next dengan configurasi tertulis<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiG8EdDGvSKpemsP5JYBgFLruPIaQx_J4xP3z-ChjPjNkdLqbLO4V8rF3hTYmfOY36uYiCHi1KaJD2YUH0DBezFQG-oegX9mIR7mhrAU35djcUD9iolriIqNK5lZwidh7cl2gKP2xTW9s/s1600-h/gambar17.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415378723915352930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiG8EdDGvSKpemsP5JYBgFLruPIaQx_J4xP3z-ChjPjNkdLqbLO4V8rF3hTYmfOY36uYiCHi1KaJD2YUH0DBezFQG-oegX9mIR7mhrAU35djcUD9iolriIqNK5lZwidh7cl2gKP2xTW9s/s320/gambar17.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 286px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 314px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Next untuk virtuall communication<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifY9zP-5VlUD3Eox31jKl2xLIfOUijEXEBXDSuQYjRintcpwtF1Hgbi0AdfP_NYsOJ2OwBnlX6zt0CjX6vuh9NKpO83BwKdKOM_FRDt-AZWD5KRplL0H_JijxaszDs73uMO51ObNPQc4s/s1600-h/gambar18.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415378731005461154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifY9zP-5VlUD3Eox31jKl2xLIfOUijEXEBXDSuQYjRintcpwtF1Hgbi0AdfP_NYsOJ2OwBnlX6zt0CjX6vuh9NKpO83BwKdKOM_FRDt-AZWD5KRplL0H_JijxaszDs73uMO51ObNPQc4s/s320/gambar18.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 283px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 311px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Next<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY35Aia7OPHyL2mg9Zmyw-Y5olrMGVnlbuxEmotug15oN_366MBvRoSRsRgY-iJXXzMjC9704KSpCZ1W1BPTxpkBUaJdVn4RtVkmW7f1oIXdJyGKsEhs_rrkWT7rBozSvwQ0cwDvvuh6M/s1600-h/gambar19.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415378736186213922" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY35Aia7OPHyL2mg9Zmyw-Y5olrMGVnlbuxEmotug15oN_366MBvRoSRsRgY-iJXXzMjC9704KSpCZ1W1BPTxpkBUaJdVn4RtVkmW7f1oIXdJyGKsEhs_rrkWT7rBozSvwQ0cwDvvuh6M/s320/gambar19.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 286px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 310px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Finish untuk mengakihiri configurasi<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmbdU5zu63IKK5_XpVKMd3x3T4F7JscDwA1uFJ8yhxTbkw47mMRIuXI-2H7VaUB0skhbD-fKpEKQP92sgItHsVJNnI2VCcOJCxwpqJUnS_wHAOOu30UoLMEtuDsZe-YnVSC0g5BUoizsk/s1600-h/gambar20.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415378738896501346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmbdU5zu63IKK5_XpVKMd3x3T4F7JscDwA1uFJ8yhxTbkw47mMRIuXI-2H7VaUB0skhbD-fKpEKQP92sgItHsVJNnI2VCcOJCxwpqJUnS_wHAOOu30UoLMEtuDsZe-YnVSC0g5BUoizsk/s320/gambar20.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 310px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 208px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8o9CXir66ZjnoC2EYDW6mwrcXLl12TU5Xvf8Ru1k_S3uJGGms7GFbg1njd8dHRLWSBEv6FdqOjuk57s0Mk2vbQK_6VIn3bvghGX9DCyWWqaTKN33Ork5r-I9Q5oq0yn-ETc_8TrI0Nzo/s1600-h/gambar21.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415379549583869026" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8o9CXir66ZjnoC2EYDW6mwrcXLl12TU5Xvf8Ru1k_S3uJGGms7GFbg1njd8dHRLWSBEv6FdqOjuk57s0Mk2vbQK_6VIn3bvghGX9DCyWWqaTKN33Ork5r-I9Q5oq0yn-ETc_8TrI0Nzo/s320/gambar21.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 310px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 214px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Setelah konfigurasi selesai klik connect untuk mendapatkan network address dan node address<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Jalankan program CX-Programmer dan buka new project dengan dengan konfigurasi sebagai berikut, kita pilh type CPU CS1G karena CX Simulator hanya support CS1GH<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMDHSDByP68qQlLyKV1vnksvA6nK4fNy7z-rz-6eUnKk_9qGrJ9XqdLbeoKCxVk7yC1pejDFz6pciWCA8-pEEgTqB7yDZ7VvxAxORIUgVmd49edqmZmut4MKpVqVk0I50eP3CXr7rv1f4/s1600-h/gambar22.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415379555393748722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMDHSDByP68qQlLyKV1vnksvA6nK4fNy7z-rz-6eUnKk_9qGrJ9XqdLbeoKCxVk7yC1pejDFz6pciWCA8-pEEgTqB7yDZ7VvxAxORIUgVmd49edqmZmut4MKpVqVk0I50eP3CXr7rv1f4/s320/gambar22.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 301px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 294px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3me8shXRJ-uvPzWGbPVp0TlgC0x7yPBTeLRbKV3hJR7g7sVeDQgligD234V8GOxkEloKTC1MuM2mmicjeWIsFxNnYUzc3kNGI0LFJ6E9sd7JmBo5xF1g_QEDzySSdrONSfz4-7JW9jS0/s1600-h/gambar23.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415379565821232866" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3me8shXRJ-uvPzWGbPVp0TlgC0x7yPBTeLRbKV3hJR7g7sVeDQgligD234V8GOxkEloKTC1MuM2mmicjeWIsFxNnYUzc3kNGI0LFJ6E9sd7JmBo5xF1g_QEDzySSdrONSfz4-7JW9jS0/s320/gambar23.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 305px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 277px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Setelah konfigurasi CX-simulator kemudian setting address network untuk dapat komunikasi antara simulator dengan PLC di CX-Programmer<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDzElpogmuIIS2u4gEbq4pEGFo4J_bDW5JvCMxQdLbiRq8kIGtpyoTCQoI76svT396rWwhhD8imML7KnSUEHV4vjYeIKryLmxYUqcXtmi-WZik8lwiBkIeapU3FYxsPNf8XocymyJU03s/s1600-h/gambar24.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415379563771404802" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDzElpogmuIIS2u4gEbq4pEGFo4J_bDW5JvCMxQdLbiRq8kIGtpyoTCQoI76svT396rWwhhD8imML7KnSUEHV4vjYeIKryLmxYUqcXtmi-WZik8lwiBkIeapU3FYxsPNf8XocymyJU03s/s320/gambar24.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 295px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 285px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfn-G2Qs_fSP1mUtFBqmvxmje6ZhEzzMvS35Uv1yFJ5Y1HfUFFHxVnoRvqPG_UnprPjwchyphenhyphenMEkV7tnPDlazphz8CFVgQ-ScyZXxz_hDNaQjLAcaimCPpPcei9F27NnBaNUS2P4xVQAmJM/s1600-h/gambar25.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415379566923735698" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfn-G2Qs_fSP1mUtFBqmvxmje6ZhEzzMvS35Uv1yFJ5Y1HfUFFHxVnoRvqPG_UnprPjwchyphenhyphenMEkV7tnPDlazphz8CFVgQ-ScyZXxz_hDNaQjLAcaimCPpPcei9F27NnBaNUS2P4xVQAmJM/s320/gambar25.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 288px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Apabila telah settting PLC kita akan coba membuat sebuah program sederhana untuk mencoba menjalankan apakah simulator telah berkerja<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrBySfQpS_HHA2QELcvTX7kmMBTlDuUpe95dwyBiQjlFwDxYrry-grTO1BHJddhLaiet9M_wsJIb_41WidGDyv9ZLB9Pwu5Eo55vQ0uSRXzHypL3xThAqATE2jN5vBZv-7qMcdiFhvTyA/s1600-h/gambar26.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415381319087669266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrBySfQpS_HHA2QELcvTX7kmMBTlDuUpe95dwyBiQjlFwDxYrry-grTO1BHJddhLaiet9M_wsJIb_41WidGDyv9ZLB9Pwu5Eo55vQ0uSRXzHypL3xThAqATE2jN5vBZv-7qMcdiFhvTyA/s320/gambar26.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 232px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Setelah sobat membaca postingan sebelumnya tentang bagaimana mengiinstal dan konfigurasi simulator kita akan mencoba membuat rangkaian sederhana mengunakan<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Program Ladder<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Program ladder merupakan program yang implementasi dari wiring kontrol konvensional, apabila anda terbiasa merancang kontrol konvensional, maka untuk memahami program ladder tidak akan mengalami kesulitan, malah bisa dikatakan program ladder lebih gampang karena kita tidak memikirkan jumlah kontak dan jumlah relai untuk mengkontrol.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Langkah-langkah pembuatan program<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Jalankan program CX-Programmer dan CX-Simulator yang telah terkonfigurasi seperi postingan sebelumnya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tampilan dasar program.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTtfeKgQlCx_pJ9JYOQMEFQ67oQo-v93rLV6fN29yeKLkcI8mqmZgxhdfNQn_MNAS2UUPi5wtox0vumZXZD2nm6V0S0iNpzm_V1QFosVUYxsvC5GsEGKNrHrZpylwhZ8iYpR8yBITlKcM/s1600-h/gambar27.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415381324038331090" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTtfeKgQlCx_pJ9JYOQMEFQ67oQo-v93rLV6fN29yeKLkcI8mqmZgxhdfNQn_MNAS2UUPi5wtox0vumZXZD2nm6V0S0iNpzm_V1QFosVUYxsvC5GsEGKNrHrZpylwhZ8iYpR8yBITlKcM/s320/gambar27.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 232px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Connect untuk menccoba konfigurasi sesuai dengan simulator.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1by6V9FtjbhE_StXBn5347rCc1ZGPS0cafFLm2uhcqO4hUupSZdyHwnDtjpiCWPJqqcYb3QjJ0GvFY-tw-QweRAYqMX8CMQTr9oYOP2_PrKMHipkSr27wL7qseUFtI0Mg4Q0a4PE7Y3o/s1600-h/gambar28.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415381331125145394" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1by6V9FtjbhE_StXBn5347rCc1ZGPS0cafFLm2uhcqO4hUupSZdyHwnDtjpiCWPJqqcYb3QjJ0GvFY-tw-QweRAYqMX8CMQTr9oYOP2_PrKMHipkSr27wL7qseUFtI0Mg4Q0a4PE7Y3o/s320/gambar28.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 232px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Layar berubah berwarna abu-abu bila konfigurasi sesuai.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcyym82lLuXkQQngcZ-74q83in0UtroSuhcUVTH_22dUYfgMoir0RpUaIelfpB_SPX_N9Mspw3fUHCRtCQ9qjGYAjghOYnkm1ByG9VHgLLlB7KXHl7aG9y-PQoNdcTe_HuDvHNNflWdR4/s1600-h/gambar29.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415381335156759474" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcyym82lLuXkQQngcZ-74q83in0UtroSuhcUVTH_22dUYfgMoir0RpUaIelfpB_SPX_N9Mspw3fUHCRtCQ9qjGYAjghOYnkm1ByG9VHgLLlB7KXHl7aG9y-PQoNdcTe_HuDvHNNflWdR4/s320/gambar29.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 172px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 248px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Apabila tampil pesan berikut perlu di teliti apakah type PLC sudah sesuai dengan CX-Simuator dan program CX-Simulator sudah di jalankan atau network address CX-Programmer tidak sesuai dengan CX-Simulator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4oWj_FgWmz8Usws7dyYzQ-LI88Vn0NEueaY5VvBdhs2pSLyNC6gWEexPacuit_RVeHCy4JtwrZXAFanqfA0G68TMcUJdvnQ2Hd3Yp_AEZWtuyAHurvZ6wd8_Jrllm8zm1BDKboVaLGl0/s1600-h/gambar30.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415381337256295266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4oWj_FgWmz8Usws7dyYzQ-LI88Vn0NEueaY5VvBdhs2pSLyNC6gWEexPacuit_RVeHCy4JtwrZXAFanqfA0G68TMcUJdvnQ2Hd3Yp_AEZWtuyAHurvZ6wd8_Jrllm8zm1BDKboVaLGl0/s320/gambar30.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 110px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 289px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pesan berikut terjadi apabila Network type tidak sesuai dengan CX-Programmer.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8WPgN4mrlIb3TwU2xQMogDT-GsilutZosCBUvTvbWsk2Tm-XePeI9iy1ZVNJlUGMMlOnYoSeyP0X-cnH8w_jAAStQrbggBg0Vg7zJWgTC4_lR0uBioTjXdrPo2Fhnmd16ha-5te269yI/s1600-h/gambar31.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415382059476105522" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8WPgN4mrlIb3TwU2xQMogDT-GsilutZosCBUvTvbWsk2Tm-XePeI9iy1ZVNJlUGMMlOnYoSeyP0X-cnH8w_jAAStQrbggBg0Vg7zJWgTC4_lR0uBioTjXdrPo2Fhnmd16ha-5te269yI/s320/gambar31.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 200px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 290px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pesan Berikut apabila type CPU PLC tidah sesuai dengan CPU CX-Simulator.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Setelah anda berhasil komunikasikan PLC dengan Simulator, kita akan mencoba membuat program sederhana.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHssk25NLOS1dTWDM_YB6nIltF3VvputdGQApgLCv_p0bn2U5P2I09oZkx1mdZuTYN_MTcBh_Xc0iNfOJ3kYTGZEEDIFnOdmZwVyC_x0ep0eYJazCbYAlu9xpArzPlP5A_MTLA3MdJCPs/s1600-h/gambar32.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415382062753681250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHssk25NLOS1dTWDM_YB6nIltF3VvputdGQApgLCv_p0bn2U5P2I09oZkx1mdZuTYN_MTcBh_Xc0iNfOJ3kYTGZEEDIFnOdmZwVyC_x0ep0eYJazCbYAlu9xpArzPlP5A_MTLA3MdJCPs/s320/gambar32.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 223px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 308px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Buat sebuah kontak NO (Normaly Open) dan beri nama Start dengan alamat input PLC yaitu 0.00<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0k_AZ19KYY4utfpNY7sBTrQBew8FvuAD5XpCD6WsfbnKOaErz65_vdMfENAfUvMbMHd2vMhA_QYBIDBNjG4JHUNz11IdUQlHQyTLKW3AXEfO2QroCUvc3jhxuHblpKndlI7IkAMppslI/s1600-h/gambar33.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415382069049311250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0k_AZ19KYY4utfpNY7sBTrQBew8FvuAD5XpCD6WsfbnKOaErz65_vdMfENAfUvMbMHd2vMhA_QYBIDBNjG4JHUNz11IdUQlHQyTLKW3AXEfO2QroCUvc3jhxuHblpKndlI7IkAMppslI/s320/gambar33.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 190px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 308px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Buat kontak NC sebagai Stop dengan alamat input 0.01<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4X7tiHHYtWgwJizcEwiIRDH4xdYaQvIqNS2LEgp3V6de2z5hRFbod9Pk595_Ss_LpX5atcaNB5rQ_oKTuPDiGgrNfI7vH-U4iJPioRys2mXhs6Tw-WrgSpH7YyLlktv37qmv3Fiti0zs/s1600-h/gambar34.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415382073921502882" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4X7tiHHYtWgwJizcEwiIRDH4xdYaQvIqNS2LEgp3V6de2z5hRFbod9Pk595_Ss_LpX5atcaNB5rQ_oKTuPDiGgrNfI7vH-U4iJPioRys2mXhs6Tw-WrgSpH7YyLlktv37qmv3Fiti0zs/s320/gambar34.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 141px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Buat sebuah Output pada akhir ladder, beri alamat pada 10.00<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi44ZXW9QyNjEVLrbkdVJ7V5gm2cX9E8rCXZvcPAqeEelXiOBWsgh7euIhV14nScKS0LxnGda9K9ghatpbq6O45hr2LdQAyptOG0ogsiWATAukLDXKKZ4oLa-AONELseWj5GdK7ydHWwvo/s1600-h/gambar35.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415382075173183186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi44ZXW9QyNjEVLrbkdVJ7V5gm2cX9E8rCXZvcPAqeEelXiOBWsgh7euIhV14nScKS0LxnGda9K9ghatpbq6O45hr2LdQAyptOG0ogsiWATAukLDXKKZ4oLa-AONELseWj5GdK7ydHWwvo/s320/gambar35.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 115px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Beri alamat 10.00 untuk membuat rangkaian interlocking.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Apabila rangkaian sudah terbuat kita akan mencoba simulasi program<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXffuLPDvySN_EkfFj7ouVAI2PUE-HmhDpKYSeXeVo9oEl73T3TDobso21aZ60WvoVea9j7aA4yw23nzH7fa_aMbc7G9i6Qe-TMyxeiRky-vvYEDcaYPnJjPYaVI92RZWmWc2oFd7Q7cM/s1600-h/gambar36.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415383095525573346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXffuLPDvySN_EkfFj7ouVAI2PUE-HmhDpKYSeXeVo9oEl73T3TDobso21aZ60WvoVea9j7aA4yw23nzH7fa_aMbc7G9i6Qe-TMyxeiRky-vvYEDcaYPnJjPYaVI92RZWmWc2oFd7Q7cM/s320/gambar36.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 270px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik OK untuk mendownlod Program, Symbol danComment<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx6IuvvC3nF1Ntn8Yi08OkAiTQkwnKk95CI7g4k1jQxfmdE7KqRYYleVeOOwgT9aK1eU0dTSxpJD1y0x4yibDbfz4wpCMazVU3cwlMhGZpPWx1ubyW68UHdQKwpZo7q_hRSkHuuhpUoBc/s1600-h/gambar37.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415383096593912962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx6IuvvC3nF1Ntn8Yi08OkAiTQkwnKk95CI7g4k1jQxfmdE7KqRYYleVeOOwgT9aK1eU0dTSxpJD1y0x4yibDbfz4wpCMazVU3cwlMhGZpPWx1ubyW68UHdQKwpZo7q_hRSkHuuhpUoBc/s320/gambar37.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 110px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 248px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Yes<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8myvidsvbwU0GUDt3NJAFHrbC5KnUY1iw3t7ztvm0jCptdwRuNnwH4qFie-nMwTArd1ZGTAH0FIsFzU-hb1mP5oorU9y4p2pDAx35HSazIArTjeEvdirJTuijSiGkieAAvQvHo1QB_uE/s1600-h/gambar38.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415383103117527906" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8myvidsvbwU0GUDt3NJAFHrbC5KnUY1iw3t7ztvm0jCptdwRuNnwH4qFie-nMwTArd1ZGTAH0FIsFzU-hb1mP5oorU9y4p2pDAx35HSazIArTjeEvdirJTuijSiGkieAAvQvHo1QB_uE/s320/gambar38.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 169px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 248px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Klik Ok<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBth8URv4dRel9hd2poMAVtymQs3Kzw6RPdjW9-vdgI1zW5F_OnKfiNW-_MoPoPArQVLpPKd0W5ipbzV7-Rp2ocTiX2RuHFNhiioAsOqCDzg8M91pRJiAwt3a1KG2bjg-sLfx6hWquiwE/s1600-h/gambar39.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415383108430176450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBth8URv4dRel9hd2poMAVtymQs3Kzw6RPdjW9-vdgI1zW5F_OnKfiNW-_MoPoPArQVLpPKd0W5ipbzV7-Rp2ocTiX2RuHFNhiioAsOqCDzg8M91pRJiAwt3a1KG2bjg-sLfx6hWquiwE/s320/gambar39.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 218px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Untuk mengetahui sesuai atau tidaknya program kita force input dengan nilai 1<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHhj-08PqI_gstlgLC0vTzdVTKO8eAMSYhiZpo6siOASwS2PKd52jmV_zFsYwqmpGGePq1K3Oy7tXgY10acqzdeNmX-CFXIBxo3iUJQKNW-JwyoRZanO_bCvjH5PoKJrHillRtpElrKIM/s1600-h/gambar40.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415383111613094706" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHhj-08PqI_gstlgLC0vTzdVTKO8eAMSYhiZpo6siOASwS2PKd52jmV_zFsYwqmpGGePq1K3Oy7tXgY10acqzdeNmX-CFXIBxo3iUJQKNW-JwyoRZanO_bCvjH5PoKJrHillRtpElrKIM/s320/gambar40.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 143px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Rangkaian Terkunci untuk mematikan force stop dengan nilai 1<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Dengan Dasar rangkaian diatas anda dapat berimprovisasi membuat rangkaian yang lebih komplex dan mencoba intruksi-intruksi lainnya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sudah tau khan cara-cara bikin program terus simulasi, sekarang kita akan belajar intruksi dasar CX-Programmer dari Timer dan Counter disini saya ajarkan step-by step bagi pemula bagaimana caranya cara cepet mempelajari sofware PLC yang pada dasarnya semua sama aja, cuma bagaimana trik kita supaya cepet ngerti.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Perlu diperhatikan untuk menulis program tiap-tiap PLC mempunyai standard masing-masing untuk mengetahui lihat di HELP, seperti cara berikut<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOZtPv5LJqwrjopvFaO8JpvHryQ1TgVs3Zsjl4bqTqf2yi0DFUoKrT6W8SuNF-GmMLWzndttvk7WlDx58V2M1gyLi15EUjl1PVYYJ37OLGttOSmI_1wqddHv1HB064TjkwZ2pLaKl8Ess/s1600-h/gambar41.bmp" style="color: #80ff00; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415384639209863698" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOZtPv5LJqwrjopvFaO8JpvHryQ1TgVs3Zsjl4bqTqf2yi0DFUoKrT6W8SuNF-GmMLWzndttvk7WlDx58V2M1gyLi15EUjl1PVYYJ37OLGttOSmI_1wqddHv1HB064TjkwZ2pLaKl8Ess/s320/gambar41.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 185px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Ketika mo mencari intruksi timer saya mengalami kesulitan standarnya penulisan, untuk itu klik detail<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjJc8tPjm72AvX-CrdOMULspb0cmiNO3G4lJb_xLwWCUGCaU_FutmLQJs7WSbJ6NMtzZ-iZ3mMRQ9Ibeo51ZG185nLR49Q_zCE35hK302lhpw75vnsuEU6krxA9bV8usc8D15XQ7MMYck/s1600-h/gambar42.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415384643946403554" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjJc8tPjm72AvX-CrdOMULspb0cmiNO3G4lJb_xLwWCUGCaU_FutmLQJs7WSbJ6NMtzZ-iZ3mMRQ9Ibeo51ZG185nLR49Q_zCE35hK302lhpw75vnsuEU6krxA9bV8usc8D15XQ7MMYck/s320/gambar42.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 202px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Dari Instruction Help kita tau bagaimana cara penulisan yang benar, pada layar Edit Instruction terdapat 2 operand untuk timer number dan nilai waktu timer, untuk timer no masukan angka 1 dan nilai timer #100<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW21sBO5mGQpnOueb2pQn9nSzfrutqWHCpjBy9DC-V5NB2LyF7OgnquWI9XJ_HM0lS3KF73bm3BAGY06LPH2ji8OjHlGAnI8Y6i7IGpm2frLiO0yKF4ubchaW4-WWXK8MAbozvXqY-3rc/s1600-h/gambar43.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415384649131910978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW21sBO5mGQpnOueb2pQn9nSzfrutqWHCpjBy9DC-V5NB2LyF7OgnquWI9XJ_HM0lS3KF73bm3BAGY06LPH2ji8OjHlGAnI8Y6i7IGpm2frLiO0yKF4ubchaW4-WWXK8MAbozvXqY-3rc/s320/gambar43.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 82px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Apabila output 10.00 berkerja set value dari timer mnghitung mundur, kontak T000 berkerja apabila nilai timer mencapai angka 0.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Berikutnya buat intruksi counter dengan nilai hitungan 10<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2NkeDeZR2TRPiuaOVY792gSk3u6DnImhGxs83h8DuUq6BCOwC2vgUvy_tO3xKWCH3eQvixKGSVJXbPk8U7hbJ249y55qgOofmq9Dv18FwbCy2WW4Kg02wemk8yKxZsF96G7Kvz5A1qkQ/s1600-h/gambar44.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415384654205422178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2NkeDeZR2TRPiuaOVY792gSk3u6DnImhGxs83h8DuUq6BCOwC2vgUvy_tO3xKWCH3eQvixKGSVJXbPk8U7hbJ249y55qgOofmq9Dv18FwbCy2WW4Kg02wemk8yKxZsF96G7Kvz5A1qkQ/s320/gambar44.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 86px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Input 0.02 untuk menghitung mundur nilai dari set value, input 0.03 untuk mereset set value counter C000 adalah output counter apabila bernilai 0 maka 10.02 ON<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Setelah selsai membuat program maka download program dan simulasikan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Untuk merubah alamat secara cepat kita dapat merubah address selagi kita online, seperti dibawah ini.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaelg5VvZH_zxFhyphenhyphen5HBo4Q3JIChyphenhyphentZllIu1y0tTzU2dJDdJl8aZZmvBSLnyLv1SS5T5d6jh6jOpwwo1xEUy9YTuxM0GYsFX4ro42Rrrch4kmiNyySEgW_ZteeT6AXCWdAw7P-amXMEyd8/s1600-h/gambar45.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415384659649131282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaelg5VvZH_zxFhyphenhyphen5HBo4Q3JIChyphenhyphentZllIu1y0tTzU2dJDdJl8aZZmvBSLnyLv1SS5T5d6jh6jOpwwo1xEUy9YTuxM0GYsFX4ro42Rrrch4kmiNyySEgW_ZteeT6AXCWdAw7P-amXMEyd8/s320/gambar45.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 233px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ORwUTSXo2y4Gxxva0Z5Uvy5m2iMN03NoL3Oi1YfL3GCizFZzJb8FDlfA6pXpWUwJAK9qho2m5peDvuo25bYWfB10SDKiCupz9dobeYmre2ES8g5Z66z4nBZ9vDA6aRFep-Fk4pPnXgs/s1600-h/gambar46.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415385790858095666" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ORwUTSXo2y4Gxxva0Z5Uvy5m2iMN03NoL3Oi1YfL3GCizFZzJb8FDlfA6pXpWUwJAK9qho2m5peDvuo25bYWfB10SDKiCupz9dobeYmre2ES8g5Z66z4nBZ9vDA6aRFep-Fk4pPnXgs/s320/gambar46.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 99px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWfbFRv7wsLzbwPAknPyFp069OJXM3YedjVrFzzUSj6pk_rVAo7YOTlwgV04AhAna17kM7THkfEx6sP-jzF207zi7gVsSSNfYVBDb8E2tPcnm6JhwhL_RPbICfsIZQA_NoJEdB0kYcKF0/s1600-h/gambar47.bmp" style="color: #e1771e; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5415385794320148594" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWfbFRv7wsLzbwPAknPyFp069OJXM3YedjVrFzzUSj6pk_rVAo7YOTlwgV04AhAna17kM7THkfEx6sP-jzF207zi7gVsSSNfYVBDb8E2tPcnm6JhwhL_RPbICfsIZQA_NoJEdB0kYcKF0/s320/gambar47.bmp" style="border-style: none; border-width: 0px; cursor: pointer; display: block; height: 216px; margin: 0px auto 10px; padding: 5px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br />
</span></span></span><br />
<input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML">
</div>
</div>
alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-70019295556277011742009-12-16T19:20:00.000-08:002009-12-16T19:20:14.969-08:00Dasar-Dasar PLCProgrammable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang tidak berpengalaman dalam mengoperasikan komputer. PLC umumnya digambarkan dengan garis dan peralatan pada suatu diagram ladder. Hasil gambar tersebut pada komputer menggambarkan hubungan yang diperlukan untuk suatu proses. PLC akan mengoperasikan semua siatem yang mempunyai output apakah harus ON atau OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output yang bervariasi.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PLC pada awalnya sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay. Pada saat itu PLC hanya bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan actuator. Alat ini mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa. PLC pertama-tama banyak digunakan pada bagian otomotif. Sebelum adanya PLC, sudah banyak peralatan kontrol sequence, ketika relay muncul, panel kontrol dengan relay menjadi kontrol sequence yang utama. Ketika transistor muncul, solid state relay yang diterapkan seperti untuk kontrol dengan kecepatan tinggi.<br />
<br />
<br />
<br />
Pada tahun 1978, penemuan chip mikroprosessor menaikkan kemampuan komputer untuk segala jenis sistem otomatisasi dengan harga yang terjangkau. Robotika, peralatan otomatis dan komputer dari berbagai tipe, termasuk PLC berkembang dengan pesat. Program PLC makin mudah untuk dimengerti oleh banyak orang.<br />
<br />
<br />
<br />
Pada awal tahun 1980 PLC makin banyak digunakan. Beberapa perusahaan elektronik dan komputer membuat PLC dalam volume yang besar. Meskipun industri peralatan mesin CNC telah digunakan beberapa waktu yang lalu, PLC tetap digunakan. PLC juga digunakan untuk sistem otomatisasi building dan juga security control system.<br />
<br />
Sekarang sistem kontrol sudah meluas hingga keseluruh pabrik dan sistem kontrol total dikombinasikan dengan kontrol feedback, pemrosesan data, dan sistem monitor terpusat. Saat ini PLC sudah menjadi alat yang cerdas, yang merupakan kebutuhan utama di industri modern. PLC modern juga sebagai alat yang dapat mengakuasi data dan menyimpannya.<br />
<br />
<br />
<br />
PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang dirancang agar dapat mengendalikan mesin dengan proses mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika.<br />
<br />
PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai processor, unit memori, unit kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda dengan komputer dalam beberapa hal, yaitu :<br />
<br />
• PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak debu, panas, guncangan, dan sebagainya.<br />
<br />
• PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi pabrik.<br />
<br />
• PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi dengan peripheral port yang berfungsi untuk memasukkan program sekaligus memonitor data atau program.<br />
<br />
<br />
<br />
Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut :<br />
<br />
1. Relay Logic<br />
<br />
2. Penguncian ( Locking )<br />
<br />
3. Pencacahan ( Counting )<br />
<br />
4. Penambahan<br />
<br />
5. Pengurangan<br />
<br />
6. Pewaktuan ( Timing )<br />
<br />
7. Kendali PID<br />
<br />
8. Operasi BCD<br />
<br />
9. Manipulasi Data<br />
<br />
10. Pembandingan<br />
<br />
11. Pergeseran<br />
<br />
<br />
<br />
Kehandalan PLC (Programmable Logic Controller)<br />
<br />
<br />
<br />
- Flexibility<br />
<br />
Pada awalnya, setiap mesin produksi yang dikendalikan secara elektronik memerlukan masing-masing kendali, misalnya 12 mesin memerlukan 12 kontroler. Sekarang dengan menggunakan satu model dari PLC dapat mengendalikan salah satu dari 12 mesin tersebut. Tiap mesin dikendalikan dengan masing-masing program sendiri.<br />
<br />
<br />
<br />
- Perubahan implementasi dan koreksi error<br />
<br />
Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel, perubahan program akan memerlukan waktu untuk menghubungkan kembali panel dan peralatan. Sedangkan dengan menggunakan PLC untuk melakukan perubahan program, tidak memerlukan waktu yang lama yaitu dengan cara merubahnya pada sebuah software. Dan jika kesalahan program terjadi, maka kesalahan dapat langsung dideteksi keberadaannya dengan memonitor secara langsung. Perubahannya sangat mudah, hanya mengubah diagram laddernya.<br />
<br />
<br />
<br />
- Harga yang rendah<br />
<br />
PLC lebih sederhana dalam bentuk, ukuran dan peralatan lain yang mendukungnya, sehingga harga dapat dijangkau. Saat ini dapat dibeli PLC berikut timer, counter, dan input analog dalam satu kemasan CPU. PLC mudah di dapat dan kini sudah banyak beredar di pasaran dengan bermacam-macam merk dan tipe.<br />
<br />
<br />
<br />
- Jumlah kontak yang banyak<br />
<br />
PLC memiliki jumlah kontak yang banyak untuk tiap koil yang tersedia. Misal panel yang menghubungkan relay mempunyai 5 kontak dan semua digunakan sementara pada perubahan desain diperlukan 4 kontak lagi yang berarti diperlukan penambahan satu buah relay lagi. Ini berarti diperlukan waktu untuk melakukan instalasinya. Dengan menggunakan PLC, hanya diperlukan pengetikan untuk membuat 4 buah kontak lagi. Ratusan kontak dapat digunakan dari satu buah relay, jika memori pada komputer masih memungkinkan.<br />
<br />
<br />
<br />
- Memonitor hasil<br />
<br />
Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan dimodifikasi pada kantor atau laboratorium, sehingga efisiensi waktu dapat dicapai. Untuk menguji program PLC tidak harus diinstalasikan dahulu ke alat yang hendak dijalankan, tetapi dapat dilihat langsung pada CPU PLC atau dilihat pada software pendukungnya.<br />
<br />
<br />
<br />
- Observasi visual<br />
<br />
Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan secara langsung melalui layar CRT. Jika ada kesalahan operasi maupun kesalahan yang lain dapat langsung diketahui. Jalur logika akan menyala pada layar sehingga perbaikan dapat lebih cepat dilakukan melalui observasi visual. Bahkan beberapa PLC dapat memberikan pesan jika terjadi kesalahan.<br />
<br />
<br />
<br />
- Kecepatan operasi<br />
<br />
Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada relay pada saat bekerja yaitu dalam beberapa mikro detik. Sehingga dapat menentukan kecepatan output dari alat yang digunakan.<br />
<br />
<br />
<br />
- Metode bolean atau ladder<br />
<br />
Program PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder oleh para teknisi atau juga menggunakan sistem bolean atau digital bagi para pemrogram PLC yang lebih mudah dan dapat disimulasikan pada software pendukungnya.<br />
<br />
<br />
<br />
- Reliability<br />
<br />
Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan relay atau timer mekanik. PLC mampu bekerja pada kondisi lingkungan yang berat, misalnya goncangan, debu, suhu yang tinggi, dan sebagainya.<br />
<br />
<br />
<br />
- Penyederhanaan pemesanan komponen<br />
<br />
PLC adalah satu peralatan dengan satu waktu pengiriman. Jika satu PLC tiba, maka semua relay, counter, dan komponen lainnya juga tiba. Jika mendesain panel relay sebanyak 10 relay, maka diperlukan 10 penyalur yang berbeda pula waktu pengirimannya, sehingga jika lupa memesan satu relay akan berakibat tertundanya pengerjaan suatu panel.<br />
<br />
<br />
<br />
- Dokumentasi<br />
<br />
Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata sebagian atau keseluruhan rangkaian tanpa perlu melihat pada blueprint yang belum tentu up to date, dan juga tidak perlu memeriksa jalur kabel dengan rangkaian.<br />
<br />
<br />
<br />
-nKeamanan<br />
<br />
Program PLC tidak dapat diubah oleh sembarang orang dan dapat dibuatkan password. Sedangkan panel relay biasa memungkinkan terjadinya perubahan yang sulit untuk dideteksi.<br />
<br />
<br />
<br />
- Memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang.<br />
<br />
PLC dapat dengan cepat diprogram ulang, hal ini memungkinkan untuk mencampur proses produksi, sementara produksi lainnya sedang berjalan.<br />
<br />
<br />
<br />
Disamping beberapa kehandalan di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa PLC juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain :<br />
<br />
- Teknologi baru<br />
<br />
Sulit untuk mengubah pola pikir beberapa personil yang telah lama menggunakan konsep relay untuk berubah kekonsep PLC komputer.<br />
<br />
<br />
<br />
- Aplikasi program yang tetap<br />
<br />
Beberapa aplikasi dari proses produksi merupakan aplikasi yang tidak akan berubah selamanya sehingga keunggulan dari pada PLC untuk mengubah program menjadi tidak berguna.<br />
<br />
<br />
<br />
- Kondisi lingkungan<br />
<br />
Lingkungan proses tertentu seperti panas yang tinggi dan getaran ,interferensi dengan peralatan listrik lain membuat keterbatasan pemakaian PLC.<br />
<br />
<br />
<br />
- Pengoperasian yang aman<br />
<br />
Pada penggunaan sistem relay, jika sumber daya padam akan langsung mematikan seluruh rangkaian dan tidak secara otomatis bekerja kembali PLC akan langsung menjalankan proses yang di program, namun hal ini tergantung dari program yang dibuat.<br />
<br />
<br />
<br />
- Operasi pada rangkaian yang tetap<br />
<br />
Jika suatu rangkaian operasi tidak pernah diubah, seperti misalnya drum mekanik , lebih murah jika tetap menggunakan konsep relay dari pada menggunakan PLC.<br />
<br />
<br />
<br />
Keunggulan PLC dibanding Sistem Konvensional<br />
<br />
Salah satu keunggulan PLC dibanding sistem konvensional kontrol panel adalah sebagai berikut :<br />
<br />
• Pada Progammable Logic Controller :<br />
<br />
1. Pengawatan lebih sedikit.<br />
<br />
2. Perawatan relatif mudah .<br />
<br />
3. Pelacakan sistem lebih sedarhana.<br />
<br />
4. Konsumsi daya relatif rendah.<br />
<br />
5. Dokumentasi gambar lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti.<br />
<br />
6. Modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat.<br />
<br />
<br />
<br />
• Pada Sistem Konvensional Kontrol Panel:<br />
<br />
1. Pengawatan lebih kompleks.<br />
<br />
2. Perawatan membutuhkan waktu yang lama.<br />
<br />
3. Pelacakan kesalahan membutuhkan waktu yang lama.<br />
<br />
4. Konsumsi daya yang relatif tinggi.<br />
<br />
5. Dokumentasi gambar lebih banyak.<br />
<br />
6. Modifikasi sistem membutuhkan waktu yang lama.<br />
<br />
<br />
<br />
Hal-hal yang dapat dikerjakan oleh PLC<br />
<br />
Sebagai kontrol urutan mempunyai fungsi:<br />
<br />
1. Pengganti relay kontrol logika konvensional.<br />
<br />
2. Pewaktu/pencacah (Timer / counter).<br />
<br />
3. Pengganti pengontrol PCB card.<br />
<br />
4. Mesin kontrol ( auto / semi auto/manual ).<br />
<br />
<br />
<br />
Sebagai kontrol yang canggih mempunyai fungsi:<br />
<br />
1. Operasi aritmatika.<br />
<br />
2. Penanganan informasi.<br />
<br />
3. Kontrol analog ( suhu, tekanan, dan lain-lain ).<br />
<br />
4. PID ( Proporsional-Integral-Diferensial).<br />
<br />
5. Kontrol motor servo.<br />
<br />
6. Kontrol motor stepper.<br />
<br />
<br />
<br />
Sebagai kontrol pengawasan mempunyai fungsi:<br />
<br />
1. Proses monitor dan alarm.<br />
<br />
2. Monitor dan diagnosa kesalahan.<br />
<br />
3. Antarmuka dengan komputer (RS- 23C/ RS-422).<br />
<br />
4. Antarmuka printer / ASCII.<br />
<br />
5. Jaringan kerja otomatisasi pabrik.<br />
<br />
6. Local Area Network.<br />
<br />
7. Wibe Area Network.<br />
<br />
8. FMS (Flexible Manufacturing System), CIM ( Computer Integrated Manufacturing ), FA ( factory automation ).<br />
<br />
<br />
<br />
Konfigurasi Programmable Logic Controller<br />
<br />
<br />
<br />
PLC mempunyai konfigurasi yang terdiri dari 6 bagian utama yaitu:<br />
<br />
- Unit Power Supply<br />
<br />
Unit ini berfungsi untuk memberikan tegangan pada blok CPU PLC, biasanya berupa switching power supply.<br />
<br />
<br />
<br />
- CPU (Central Processing Unit) PLC<br />
<br />
Unit merupakan otak dari PLC, disinilah program akan diolah sehingga sistem kontrol yang telah kita desain bekerja seperti yang kita inginkan. CPU PLC sangat bervariasi macamnya tergantung pada masing-masing merk dan tipe PLC-nya.<br />
<br />
<br />
<br />
- Memori unit<br />
<br />
RAM : Random Acces Memory<br />
<br />
EPROM : Eraseable Progammable Read Only Memory<br />
<br />
EEPROM : Electrical Eraseable Programmable Read Only Memory.<br />
<br />
<br />
<br />
- Input unit ( sebagai contoh PLC Omron )<br />
<br />
Input digital: Input Point Digital<br />
<br />
o DC 24 V input<br />
<br />
o DC 5 V input / TTL (Transistor Transistor Logic)<br />
<br />
o AC/DC 24 V input<br />
<br />
o AC 110 V input<br />
<br />
o AC 220 V input<br />
<br />
<br />
<br />
Input analog : Input Point Linear<br />
<br />
• 0 – 10 V DC<br />
<br />
• -10 V DC – 10 V DC<br />
<br />
• 4 – 20 mA DC<br />
<br />
<br />
<br />
- Output unit<br />
<br />
Output digital : Output Point Digital 1.<br />
<br />
o Relay Output<br />
<br />
o AC 110 V output<br />
<br />
o AC 220 V output<br />
<br />
o DC 24 V output,tipe PNP dan tipe NPN.<br />
<br />
<br />
<br />
Output analog : Output Point Linier<br />
<br />
• 0 – 1 V DC<br />
<br />
• -10 V DC – 10 V DC<br />
<br />
• 4 – 20 mA DC<br />
<br />
<br />
<br />
- Peripheral<br />
<br />
Yang termasuk dalam peripheral adalah :<br />
<br />
1. SSS (Sysmac Support Software)<br />
<br />
2. PROM writer<br />
<br />
3. GPC (Graphic Programming Console)<br />
<br />
4. FIT (Factory Intelegent Terminal)<br />
<br />
<br />
<br />
Perangkat Keras Programmable Logic Controller<br />
<br />
Programmable Logic Controller dapat berarti sebagai alat pengendali logika yang dapat diprogram. PLC ini merupakan perangkat kontrol yang menerima data input dari luar yang ditransfer dalam bentuk keputusan yang bersifat logika dan disimpan dalam memori. PLC mempunyai perangkat keras yang berupa CPU (Central Processing Unit), modul input dan output, memori serta piranti program.<br />
<br />
Ketika PLC bekerja , saat itu juga PLC mengakses data input dan output, menjalankan program instruksi, serta menjalankan peralatan eksternal.<br />
<br />
<br />
<br />
Central Processing Unit<br />
<br />
Central Processing Unit (CPU) merupakan pusat pengolah dan pengontrol data dari seluruh sistem kerja PLC. Proses yang dilakukan oleh CPU ini antara lain adalah mengontrol semua operasi, mengolah program yang ada dalam memori, serta mengatur komunikasi antara input-output, memori dan CPU melalui sistem BUS. CPU juga berfungsi menjalankan dan mengolah fungsi-fungsi yang diinginkan berdasarkan program yang telah ditentukan.<br />
<br />
<br />
<br />
Memori<br />
<br />
Agar PLC dapat bekerja sesuai harapan maka dibutuhkan suatu program untuk menjalankannya. Program tersebut harus disimpan dengan cara tertentu agar PLC dapat mengakses perintah-perintah sesuai yang diinstruksikan. Disamping itu juga diperlukan untuk menyimpan data sementara selama pelaksanaan program.<br />
<br />
<br />
<br />
Model Input Output<br />
<br />
Model input output merupakan piranti yang menghubungkan antara PLC dengan peralatan yang dikendalikannya. Sebagai contoh pada PLC OMRON rata-rata mempunyai 16 built-in input yang terpasang pada unit 0 CH ( zero channel ). Namun demikian jumlah ini dapat ditambah dengan memasang unit ekspansi I/O. Model input atau output tambahan ini dapat dipasang secara bebas sesuai dengan kebutuhan.<br />
<br />
<br />
<br />
Programming Console<br />
<br />
Perangkat ini merupakan panel pemrograman yang didalamnya terdapat RAM (Random Access Memory) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan semi permanen pada sebuah program yang sedang dibuat atau dimodifikasi. Program yang dituliskan ke dalam console harus dalam bentuk mnemonic. Perangkat ini dapat dihubungkan langsung ke CPU dengan menggunakan kabel ekstention yang dapat dipasang dan dilepas setiap saat. Apabila proses eksekusi program telah melewati satu putaran maka panel (Programming Console) ini dapat dicabut dan dipindahkan ke CPU lain, sedangkan CPU yang pertama tadi masih tetap bisa untuk menjalankan programnya, tetapi harus pada posisi RUN atau MONITORalfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-5885142878090335492009-12-08T02:20:00.001-08:002011-11-02T09:41:04.745-07:00Generator Listrik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><u><b>Pendahuluan </b></u></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Listrik seperti kita ketahui adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaannya oleh manusia, di mana listrik dihasilkan dari proses konversi energi sumber energi primer seperti batu bara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air dan energi angin. Sistem pembangkitan listrik yang sudah umum digunakan adalah mesin generator tegangan AC, di mana penggerak utamanya bisa berjenis mesin turbin, mesin diesel atau mesin baling-baling. Dalam pengoperasian pembangkit listrik dengan generator, karena faktor keandalan dan fluktuasi jumlah beban, maka disediakan dua atau lebih generator yang dioperasikan dengan tugas terus-menerus, cadangan dan bergiliran untuk generator-generator tersebut. Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah suatu hal yang riskan, kecuali bila bergilir dengan sumber PLN atau peralatan UPS.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Untuk memenuhi peningkatan beban listrik maka generator-generator tersebut dioperasikan secara paralel antar generator atau paralel generator dengan sumber pasokan lain yang lebih besar misalnya dari PLN.</span><br />
<span style="font-size: small;">Sehingga diperlukan pula alat pembagi beban listrik untuk mencegah adanya sumber tenaga listrik terutama generator yang bekerja paralel mengalami beban lebih mendahului yang lainnya.</span><br />
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><u><b>Operasi Generator Secara Paralel </b></u></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Pasokan listrik ke beban dimulai dengan menghidupkan satu generator, kemudian secara sedikit demi sedikit beban dimasukkan sampai dengan kemampuan generator tersebut, selanjutnya menghidupkan lagi generator berikutnya dan memparalelkan dengan generator pertama untuk memikul beban yang lebih besar lagi. Saat generator kedua diparalelkan dengan generator pertama yang sudah memikul beban diharapkan terjadinya pembagian beban yang semula ditanggung generator pertama, sehingga terjadi kerjasama yang meringankan sebelum beban-beban selanjutnya dimasukkan. Seberapa besar pembagian beban yang ditanggung oleh masing-masing generator yang bekerja paralel akan tergantung jumlah masukan bahan bakar dan udara untuk pembakaran mesin diesel, bila mesin penggerak utamanya diesel atau bila mesin-mesin penggeraknya lain maka tergantung dari jumlah (debit) air ke turbin air, jumlah (entalpi) uap/gas ke turbin uap/gas atau debit aliran udara ke mesin baling-baling.</span><br />
<span style="font-size: small;">Jumlah masukan bahan bakar/ udara, uap air/ gas atau aliran udara ini diatur oleh peralatan atau katup yang digerakkan governor yang menerima sinyal dari perubahan frekuensi listrik yang stabil pada 50Hz,</span><br />
<span style="font-size: small;">yang ekivalen dengan perubahan putaran (rpm) mesin penggerak utama generator listrik. Bila beban listrik naik maka frekuensi akan turun, sehingga governor harus memperbesar masukan ( bahan bakar/udara, air, uap/gas atau aliran udara) ke mesin penggerak utama untuk menaikkan frekuensinya sampai dengan frekuensi listrik kembali ke normalnya. Sebaliknya bila beban turun, governor mesin-mesin pembangkit harus mengurangi masukan bahan bakar/udara, air, uap air/gas atau aliran udara ke mesin-mesin penggerak sehingga putarannya turun sampai putaran normalnya atau frekuensinya kembali normal pada 50 Hz. Bila tidak ada governor maka mesin-mesin penggerak utama generator akan mengalami overspeed bila beban turun mendadak atau akan mengalami overload bila beban listrik naik.</span><br />
<br />
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><u><b>Prinsip Alat Pembagi Beban Generator</b></u></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Governor beroperasi pada mesin penggerak sehingga generator menghasilkan keluaran arus yang dapat diatur dari 0 % sampai dengan 100% kemampuannya. Jadi masukan ke mesin penggerak sebanding dengan keluaran arus generatornya atau dengan kata lain pengaturan governor 0 % sampai dengan 100 % sebanding dengan arus generator 0% sampai dengan 100 % pada tegangan dan frekuensi yang konstan.</span><br />
<span style="font-size: small;">Governor bekerja secara hidrolik/mekanis, sedangkan sinyal masukan dari keluaran arus generator berupa elektris, sehingga masukan ini perlu diubah ke mekanis dengan menggunakan elektric actuator untuk menggerakkan motor listrik yang menghasilkan gerakan mekanis yang diperlukan oleh governor. Pada beberapa generator yang beroperasi paralel, setelah sebelumnya disamakan tegangan, frekuensi, beda phasa dan urutan phasanya, perubahan beban listrik tidak akan dirasakan oleh masing-masing generator pada besaran tegangan dan frekuensinya selama beban masih dibawah kapasitas total paralelnya, sehingga tegangan dan frekuensi ini tidak digunakan sebagai sumber sinyal bagi governor.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Untuk itu digunakan arus keluaran dari masing-masing generator sebagai sumber sinyal pembagian beban sistem paralel generator-generator tersebut.</span><br />
<span style="font-size: small;">Saat diparalelkan pembagian beban generator belum seimbang/sebanding dengan kemampuan masing-masing generator. Alat pembagi beban generator dipasangkan pada masing-masing rangkaian keluaran generator, dan masing-masing alat pembagi beban tersebut dihubungkan secara paralel satu dengan berikutnya dengan kabel untuk menjumlahkan sinyal arus keluaran masing-masing generator dan menjumlahkan sinyal kemampuan arus masing-masing generator.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Arus keluaran generator yang dideteksi oleh alat pembagi beban akan merupakan petunjuk posisi governor berapa % , atau arus yang lewat berapa % dari kemampuan generator. Hasil bagi dari penjumlahan arus yang dideteksi alat-alat pembagi beban dengan jumlah arus kemampuan generator -generator yang beroperasi paralel dikalikan 100 (%) merupakan nilai posisi governor yang harus dicapai oleh setiap mesin penggerak utama sehingga menghasilkan keluaran arus yang proprosional dan sesuai dengan kemampuan masing-masing generator.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Bila ukuran generator sama maka jumlah arus yang dideteksi oleh masing-masing alat pembagi beban dibagi jumlah generator merupakan arus beban yang harus dihasilkan oleh generator setelah governornya diubah oleh electric actuator yang menerima sinyal dari alat pembagi beban sesaat setelah generator diparalelkan .</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><u><b>Instalasi Teknis</b></u></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Dalam prakteknya alat pembagi beban generator dipasang dengan bantuan komponen-komponen seperti berikut : trafo arus, trafo tegangan (sebagai pencatu daya), electric actuator, potensiometer pengatur kecepatan dan saklar-saklar bantu. Lihat diagram pengkabelannya dalam <a href="http://www.elektroindonesia.com/elektro/en35ag1.gif"> Gambar 1</a>.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<ol>
<li><span style="font-size: small;"> Trafo arus berfungsi sebagai transducer arus keluaran generator sampai dengan sebesar arus sinyal yang sesuai untuk alat pembagi beban generator (biasanya maksimum 5 A atau = 100 % kemampuan maksimum generator)</span></li>
<li><span style="font-size: small;"> Trafo tegangan berfungsi sebagai sumber daya bagi alat pembagi beban, umumnya dengan tegangan 110 V AC, 50 Hz; dibantu adapter untuk keperluan tegangan DC.</span></li>
<li><span style="font-size: small;"> Electric actuator merupakan peralatan yang menerima sinyal dari alat pembagi beban sehingga mampu menggerakkan motor DC di governor sampai dengan arus keluaran generator mencapai yang diharapkan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;"> Potensiometer pengatur kecepatan adalah alat utama untuk mengatur frekuensi dan tegangan saat generator akan diparalelkan atau dalam proses sinkronisasi. Tegangan umumnya sudah diatur oleh AVR, sehingga naik turunnya tegangan hanya dipengaruhi oleh kecepatan putaran mesin penggerak. Setelah generator dioperasikan paralelkan atau sudah sinkron dengan yang telah beroperasi kemudian menutup Mccb generator, fungsi potensiometer pengatur kecepatan ini diambil alih oleh alat pembagi beban generator. Untuk lebih akuratnya pengaturan kecepatan dalam proses sinkronisasi secara manual, biasanya terdapat potensiometer pengatur halus dan potensiometer pengatur kasar.</span></li>
<li><span style="font-size: small;"> Pada sistem kontrol otomatis pemaralelan generator dapat dilakukan oleh SPM (modul pemaralel generator) dengan mengatur tegangan dan frekuensi keluaran dari generator, kemudian mencocokan dengan tegangan dan frekuensi sistem yang sudah bekerja secara otomatis, setelah cocok memberikan sinyal penutupan ke Mccb generator sehingga bergabung dalam operasi paralel. Untuk mencocokkan tegangan dan frekuensi dapat dilihat dalam satu panel sinkron yang digunakan bersama untuk beberapa generator dimana masing-masing panel generator mempunyai saklar sinkron disamping SPM-nya.</span></li>
</ol>
</div>
<div align="justify" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAf8AAAGzCAIAAACuCYn+AAAgAElEQVR4nO2dybLsKBJE9f8/rVo8syxdYiCYHfCzSFMiCDwYHKXere7nIYQQcicvIYSQm6D7E0LIjdD9CSHkRuj+hBByI3R/Qgi5Ebo/IYTcCN2fEEJuhO5PCCE3QvcnhJAbofvfwpD/SjAHEyEEFi7uW5g/y+Pcf0RYqB4JmQDd/xaOMc1jEiFkLXT/WzjGNI9JhJC10P1vwZrl3wJoWQbqKlri/qXrOVKfG4QcCd3/FtRZ/hW2LwMQ96/ol+5P7oTufwu++7/ib2mScuvrt2Gkx3biZh3Mhe5P7oTufwvZNz9JteR1kPpVvcj22EjQrGVS2VyqeyRkR+j+t5B9Xa5eJL8G5I+Djdz//fuwT/cnl0P3vwV1luMPyFaQjdyfz/6EfKH734Ll/kWvevjmh5BjoPvfgvPsn5wByZLwv36bZH8odMEPq76nSu6+fxPPbgFuEHIkdP9bCM5yx8Ww6tn/gB4JmQDd/xYisxx5EO7bI05YqB4JmQDd/xaOMc1jEiFkLXT/W5gwy/Il+6BeRoRNupiQCCFrofvfQuMsV/yzAab74yRCyFro/rcg//TlVyK/vn+ff5O/jfH/qEa9ZiKEoEH3v4XEE9+POWbr+BfZwr4ckwgha6H734Lqa++GpnlMIoSshe5/C8eY5jGJELIWuv8tHPPC5JhECFkL3f8WEjuTX7/G9/uqlqs11a9MhBBY6P63MH+WJ7j/HLhByJHQ/W/hGNM8JhFC1kL3v4VjTPOYRAhZC93/Fo4xzWMSIWQtdP9bOMY0j0mEkLXQ/W/hWQETIQQWLm5CCLkRuj+5Gi5+ci10f1LAeUvlvIwICUL3J1G4Tgg5Cbo/IYTcCN2fhDhykRyZFCFB6P4kxJGL5MikCAlyvvufnR0hhNRB94/WKa0pG/I/LCKE4HC44zzi//fjtf/H3H+F8q5sKIMklVUlUkxSgjkXmKoaOTIpQuJc5/6qC8vCpKFVbgVUlchW8cNjIYCSunBqXoQEOdn94x5tufxrP+MHIyfVrE9VMyGEjONw909e6byF7t/32d/XGQlCCCG9ONb9rdfry9/8+I/82X82mM8ly4OQ2zjZ/ROP/vqvdTa8mk2rJ4H8SeGPZPCAkadCNvJQTl0bqyUQsp5j3R8NeRrJa/U4WcLMkSGELIG7fRKPePZ/tYfQB+DZn+uBkBug+0/iO87yAHj+vmVSm4/XmPZ16sI4NS9CiqD7T8JyfPXWWhJ5hJAjoftP4jfOltfjeC6CBkLIaOj+k1Df/PjnwSoQNIzj7OwIiUP3n4Tv+FCv2nF+hXTnyKQIqYPuPwnVUvnmhxCyCrr/JCzft34ELARBAyFkNHT/SVh/5+P8/c8qEDSM4NS8CKnjLvd/TmH0KA2Nv4pT8yKkjhlugsPCTINdP7EXRB2FqRpOZei4EbIXd+2KJ/eCRa0gK8tqj+Har3i3k1X45N4RjZ6vU9fDqXkRUsel7v/+NeXICGTrOAdAsIvX/c8CSkNVc+p6ODUvQuq41/2zdbIuLEvU+KXP/k5HRaGqOXU9nJoXaaT+TSIqZYkPHVwcHts9iwYhWPlbrbrJEziE+nLqejg1L9LIYQuD7q/jeKuskI3glMtqcfeXwpJrun8dp+ZFGjlsYdD9dYJP/V//dZoETw4nji/Gik/3r+PUvEgjhy0Mur9OXaZOK+cZv/RXxa/aN4L6O4DuX8epeZFGDlsYdH+d7DN75NG7S6ellbM/Rzpy6no4Na8JxF3Cr1kUJyrO+Eu5ouZOzI7L5tGojuPcLdNToUAPBE92yCrqPIF/nnXCql3IsKWhqlF7tMQUhR2t3O9rWu9HEh89v+agWWhcmVZJ46JVjUK9aIwcvCVr9tmTlgNmlWUtMlLoG+5P21dkXdbV01bk/tYZ4JwHdWdeRGqvnaAqHxdkF/fPzt00sjq/gmW5elcWOs2fzz6V13K4pDy/oSPJSlbGVFNIQmUH1sraiSZHQIa10nFq5ic+GEi9+GaVlKtyZf2kiRPHr6NmapU4K8PCn+ZgHKu+s46zwUvn1+9aXdb+129D2Vey3P3Vn/SeXLSM0ipAVGVl+DtLraNGlg2TyU1aOR2pvTgNI5vrW6guJytZNbg1qpaA7EXET+IrSt+TFTgzJ5VlpyQeSsZR61vuE49gtQo2DA6yuub8TLPBS+dXje/MTnw/+Is+uACC+43uX0Sd+7/axvdHPuL4sqN297fWsJ97cPlls7DCWqH8dIKas3ieWITjgNaaUOtnL7IrzBkvdZTlynBSi+Ri9Z5t4oj/lpT6Wun8ZpesFPkdw+wKtjpSt03RhdOXk9daQFRlZajr2Sm04suGkXlUd7ET3+rCbyJvOSL9ciuyWh5REveT+IrKGF8cy62sOvH6zkVkAn4lMtO4rVs14zMdHOSIuTvZWUS6jnQX2e2ReQx2VHrh9KWWIACiypfxXUjfFfUtlDWTOq+xUF9tXRWt50h9VbaVe1L5tVedVe6PalLuBMl2lw3uoI9mBYm49zOCVqqylWwSyVa9q4ZS5clerJrJXWtVqVKDg5xEzpZHgpfOr5wvfwnG94O/6NVtU3Th9KWWIACiCkSGT9ANqsMmJd+drl5YheqC/JY4pmHd8nvx03ESN6MU4U9M1hfUUPKrNEHVQdQI6sRYhY5mtVNHjJOpmrsVxBk0P3jp/Dqj9xWpDpr69TWG2mqodqSWW5KsvorGYQ4Vc5cMiyyUNdW7cRk4+FlUx+wbcC3xdDJrorTLZKMmC/T9u1gTEVah1dC5UFupG0YV72Tkd21ts/ggW7vdD1XhIC31N90tmLJL5y6yR5z6dTLO5rDcl7m/Ht147sieCtat7MW3u+QAkPJUzWpDv0SKD2482cQPbml2iHQdlFoXEwFMzVlH9ldR3P1Lj5l7OCz3Ne6fOFeyLlXXcA6AyNlQtDEsy07URgzdr6wOaYv7W70Hg/d1/33BzKvR/bOhgg8BmIMzh8NyX+P+8qtlr9JtZQXnIrlWb6kdqeeBFVONHGwoB0cWlg7j83fEnFZFd9vr7wJmXpaqZK2qleXKdOL0XSQncVju8XR0t6rr0rIq6bnyIin8xpHL178lLdipn6QgvwZbZfdw3P2TkVQr+MqL7vr1/eVRunh6Lba6vh5gLP1JBVnzEevcqeAPV6Takcye7PGUJd5rBOW1M77fu2qdV7hh0ja5JaNZJd9yvyTR4NcsjRxs+NPv1+lI0pEjPphXdf2WIEVTtgpryVklTlLqtVVBxj+J6OhPB0pbt8F67Ef+7y35+f2qTp6M+b2QfSXBrWrBjKwUsk3it2Q1qyO/vLFrWT+b7ytmJxk0+VWNltySX18x++oCUBtKqVA4A5J8leOj1knGRxbGZWwKci5Q2jJroijQ90Ldn+qWfsXulRd+ZTXat+QV+0fKzhY6WftBnDqRrtVEigSXzm/iKU6/Up4qWH5Vu7NCldZRq6ldIwCiCkRGF5BzgdLW0/3VjS1tVx4D0uvVkm8v0g7UVklNJ1nHLyJu6zijU8GREbS5SPDS+VWtNj5u1swGxfspB4fFmU00QFSByOgCci5Q2jxDLA2kfn7vysKi/RlxJd8LLDcJZhep47tkUUeW5akG6hPp2knEiWBVLhJvfaX7TwNERheQc4HSNsT9k8JfN0mh1dA5SFSpVh1pGXET92+VxokPsp+vdcAET80gvn37lbPNHfERZ6f7DwJERheQc4HS1tn9v9eRbRkxO7Wj7GGjdi2TzRp65DBwCosOjJ9IJ6xaYYT7y77U0fsVyuH93vpWUPU7MyV7kTGDeorGYQ4gqkBkdAE5Fyht+m6sC5R8vn9TtWzRiWOFtSqo8Uu9wBGf7cWJHBxkJ3G1r0jw0vmFWqAdwcwLRBWIjC4g5wKlrbP7Z8sj7pZt5Vz4Fhm0b5/IMVZq0FKket44h5BPpOtSqduBmReIKhAZXUDOBUpbT/d3HlQtk/Wfr52H/UgXiZ46Kwxi2X3p6ZKN49SJxyzVcAaYeYGoApHRBeRcoLQNefZ3nlvl3UjlbLmlIbnrNI8cWqVWbmnLVnPOM3W+3Of+4vmFWqAdwcwLRBWIjC4g5wKlraf7y1C+aQYr/8I6jm/5fmKmkafmotHIHkKqwnhAdehGLyCoBdoRzLyyJ/c0Vo9EN5BzgdLWbeKfvz6lxnw0f5c1/QjPXyt/bK9PCkszdVJQS6SSbDQ1fnwABwG1QDtyal4kAXmiobT1d/+kxPLobDX/llonqycrJns32Fdcf7b3iOaImDhQC7Qjp+ZFEpAnGkpbT/ffgq/gRL+TWmmhvOvEl8PoiEwqBIUV0R4Bk1PzIgnIEw2lLe8mHXua0EtWw0KCCl/jDHjsoyVJsGmMMGZqBDPzmtPXqTPVCPKwQGkrMKb2nib0sjuJxT/i2V8WJhXaJ/TUmcJx/xYlq2Zno1WBLBVKG90fCzlK8gCY4P6n0jIsRQP4/j3InZKvKket31bNLgmldqTGl1+d7mTw5UTE1K6g/cgPQr+R93qa0Mvu/KbD+nztkYzPei+po7vYlEdz2zfgsK87437YZDoq2v4+/bbyLtpKiOhB0zwIuv9O+Bav7vPv3TvdH8qA1FlodP/3k6NzqCQykjrJKEnHt06RrPtHh2YWdP8fdP+dCBpBMMI4pp0xEXCUvMZMNbq/vxIsF5bHj9Tpry5HjNPvcuj+P+j+O/HE8CPM1Dmhr12UvOIhWvqv/Jq4rTrX34ukrWXBclgSMX4XSRMpPkkEioikItnVayzeKjKkFRr8+vN2DuAqOZJps1m9JU5VAgWyO4+mr/snx+EIMfGadH/iMWGc5ZPjKnCUAHLtmHS0UVlN/lRSfxK9n8UpG1rNk8hqTFlYnSbd/zSmjTPUhEKJIWuZ4P7ywv/qXFdc9Po9Qfc/Dbo/uZwl7v8a/xLT3f2Lljrd/y7o/mjRsn3FnWi0sGluMBQ++zv6k7t0/6Og++OE6t5ji7Yub4q3oKP7v2H7nun+cf10/7ug+7cEWZKU9bs+EaPKk03UFxHfW8mn7KVHTivp6/6vGMmk/BWD+f36LbQm63GJhKpLMxqlnQNWlYU1ryNSzsacNs5QE9ouZmE6X8t4hTurdZyGkVBWQ9nFjrTbYnt9EOj+M7BO9Y7xu9dsBGpCW8RM2wKOgNfw7oj7y6+Rg0S9kDF3ZIT7vwDrpAK6/wzkNnMOg+Th6/trTm3y/CWps2pgoSa0WozVcObYOo/5EffP2jrdv67OAdD9Z+C4v7WB1S0X36hqnJmATGiRTT+CSLWues2+ftff8lf8FFAPgCSalYU8QpKAc1IeDd3/B91/Br4pyx0oK3wvpPXgmP6P5QLeQpt+BF3CEjT6ur+/GNSt/X6OVbWJH1z2Vb0U/Sbz1vfZuyhi08nsOs2dFUP3TzS0EAw7MyPSTmTKiqY1MWLrOrjTrQhWfL9+XLl6l+7fgbhfq+Ng1Sm6mAzChBbZdNb95WZGyJHEic9atfu/9kZWt2TE3/27dH9o5JpLSn7Xv09593vreyFjyrBLAJnQIpuOHxVWKzKZ6mnKVi6KLL/6ERwNj2YUz2dTOx0VyQ6KpPvPo2UuoYASDyWG9GJf93d68U8Fuv/hVDzXAAKlv4sYqIzIu5v7O8/vka7p/mQboCaU7n8kLe6fpU5G8Fo9CSIR6P5kA6AmFEoM6UWF2QUNLR7ZPzPU8p9rR+rXlQRToPuvR8192sgPAko8lBjSi7pp7ev+sND992brMYES30UMVEbkpfvbBPXT/acifyTK6+/XV/sR8CtJLqB+LuAoeen+h0L3b4TuP5vE3N+Py/vlkSBW/fmAyPgHlBjSi2nuH3nVrj7VDVp4FXqsknwvXZWbPU3oBYG4yzuDT/cvAkoM6cUc95fX2ZK4wwb1+NrqSrJd0/37U+T+arkTxKo/HxwZvdYwSEbkx7Rn/6S80f2tnwjqo7osr9Cjljhp/tHm1OjFPVsr6/4RQ6f7BzV8aY/WRRXpxWT3V7dYqfvHt79VKHuh+29DYkbW4Z8UOtPvV1sFgpK+7k/QmOn+lqGXuv+rOYBa/gZsOu71dH8IBmWKNoAIeuj+ZzPN/Z2vpe6vmr5abhXKaHT/PRjkRIAGByKm48iAZER+zHH/Cm8d6v51Xk/3J/PAmdBeSnAyIv+Y5v7yGSJb4jx2/MrlAeCcJUW9x0v8QaD7kxpwJhRHCenLHPc/GLo/GQLOhOIoIX2h+zdC9ydDAJnQjjJAMiI/6P6N0P3JEEAmlO5/MHT/Ruj+ZAggEwoig4yA7t8I3Z8MAWRCQWSQEdD9G6H7kyEgTOj3L+q6XBMo6P6NrHd/+Veo5AAQJhRBAxkH3b+Rxe7//GVcR2QyCLOJoIGMg+7fCN2fDAFhNhE0kHEMdf9LyA9CxRAH6atbVog0jOSYxCyNXDeGQ0d+NMvFLxdARnPhtpqJ6bP9+yjsxar/Lf+GlRd+eTZmUeQLF9zylJcLIKOh+w9lhvv/eupSP3HqYP2g9aslcSXyNEqGN/mFIX9qJDV95WtZLiw5fZfrId2h+w/lfPd/hU2UCvMjOz8R5ElQXRMQEG3PX1bLIT2h+w9lS/dXt3rk2V+t0+L+SReJMPVCPbHo/tXQ/Q+G7j+UBe4f7C7y7J8tj/w4yP4aCP4KceJYAePnBCAg8uj+B0P3H8qaPRPpsa/7O8/+b+6Q8H+FqNd+7/GayOCIpPWfCt1/KMu2TbZTy82tp2wrkaTcr1Ya+XXPgN9X9fn0EXwj4DsalDYoMaQXdP+hbOb+l5AcVwuVOEAJgxJDekH3H8rKB0y/38unkM/+RUCJIb2g+w8ltRhpOn6JX66+8fjW95U1ZUYGAzVBUGJIL+j+Q1F8WfX671f1VrBcdu8oi6dB5gM1QVBiSC/o/kPR3V/9fG37dmw9+wrbmipOIThQEwQlhvSC7j+UVvf3y//vQHvz860g43AKwYGaICgxpBd0/6GY7u9fyChOB041q2s/JkEAaoKgxJBe0P2H0ur+jW9++N5/X6AmCEoM6QXdfyie+6slva7VjuJ3yXKgJghKDOkF3X8oqfvLd/SRkmxNq75TwikEZ/QEPdNp0flWDUhLv41dTOi6nTqF+HmB0LTuGzv2C2dteVLP/BWC1t2vVfWANKYZaS7rPLXH1WSWDOk9zNjGVsfzOyUbsYv7fw+A9/PUokZOerF2XxI2uX60h6TXPopU999iA9L9h7LG/Tk9JMsW7v/adu9/yq9Oc6fV98hRazpdvPDHAN1/KAvc3+mO00Z+4CzLSCv1R8CvXP1Z4Lu/jK+2kkGy7q+eLpjQ/YdC9yeg4CxLv5Vv0M4bmL7P/rIX3/3VrtGg+w9lzZsfQrLs4v6v9p7d+qreyj7+J83lbwjp77KJWgF8+9P9hzLP/TklpIgt3H90qMuh+w8Fy/05beSHfLZ9BN8KkWdqGdwpqZYN/kC9EXT/odD9CSg/x/99TUrUu+pXK7hfQpZD9x8KlvsT8sPyesv91c9gZL9+Beqr9o7xs93FG3YX05Ejk8KB7k9AcZ7r1TrqpxO5lztbDScv+CP3F91/KFjuz2kjPyx3lu/9X3EMqPVlWOv6W6h2J+NHrlXZVqG8cGrK6++nMxRJfHUM1ZGZQ13XCwXvhbKsx/XUpQ65BGk9jhlZzqXWtJw0K8OyV1VetokqNZFRGkQeG+qwOF1bJ8cS6P5DAXV/56GG1/dcWyWvQBaWVlPrJ51+6/yEWRHUu2o0tWEwiK/TuvAryNRWUSdguexd+H+mJ/Q0oRdyDImdfS+k8SWFarVvHFmtyP2zhfEm/ilVeoTUub88b+T1Euj+Q6H7E1AmLxjLhSXvx7Udt40je1SFqTKs7tSAQSUy/irqBCyXvQvK+hvX04ReyDFMXjDz1+cjzgy/2oXQ/YdC9yegHO/+r/3m51thmhhA6P5DofsTUG5wf+JD9x8K3Z+AQvcnCO5v/VNK0ovV6fcfUYKolTtmlCYyIrTsaUIv5Bjo/gTB/V/jT8Uinf4KExNPLpLgasAR65PuT0Ch+xMc91c/1QqWEuv6NRyf7k/uhe5Pdnf/N/ZDQX3DQ/cn90L3J1Dur144146k4LM/3/uTS3mmszpjklI3Kd2n8sm5v7WKntghoQpW++rLvHXP3UUIKQLN/WWJc+v9+9on6P6R+r2g+xNCQEFwf/lQ/y1xbv2UZOvIXw9qnY5J/em6e1y1pwm9EEKOAcH9D4buTwgBhe4/FLo/IQQUuv9Q6P6EEFDo/kOh+xNCQKH7D4XuTwgBhe4/FLo/IQSU+e4v//4Sk+oElWS7xMr2NKEXQsgx1JlGi9VsYVN0f0LI4dD9Vej+hJDDofur0P0JIYdD91eh+xNCDofur0L3J4QcDt1fhe5PCDmcXdz/56LWn2bKv9Rs+dtNuj8h5HCqTWNmw8TikyDyrvp1tEgrDt2fEILIXu7/u7bcX/2cI9KKQ/cnhAAh35xURJjZUD7Xy2u6Pzkc+d5zAkzkJHoNS13Dlll4PkYvxT9/j4GWvnotlXnLjov7BubP8qAej0lkO7Zzf2nxahC6PzmcY0zzmES2o+ZHU1fqBP+u35z7OyXxHusayjg1Cdf1NKEXshZr3Tu7Ih45uKm64IQt3TLB+twgP1q8+BdhWsPf2v5eJHFkYUuCdH+CiPOA077SQNy/olO6fx1buP986P4EEf/nrfUT2//6ug9Ka90/mAvdvw66vwrdnyBiGXRiiN8L/6t6ke2xnYj7y6SyuVT3eCfzX4xsMQt0f4KIM8uWmye/BuSPg43c//37sE/3b4Tur0L3J4jIWY4/IGcj4Ls/n/37QvdXofsTRFTvLnrVwzc/5AfdX4XuTxCxntyTMyBZdf7XbxP/t0VHnLDJux1LfFIhq5MbREL3V6H7E0TmP+QuefY/o0d86P4qdH+CSOQJt++So/sfDN1fhe5PEDnGNI9JZGuWuP8WVCeoJNslVranCb2Qtcyf5UE9HpPI1tSNSfeRrA7YqGT0kqD7k55MmOVkxe7r/nMS2Rq6f0vzSHy6P+nGnOWO7/44iWwN3b+leSQ+3Z90I7Gz7+qSX9+/z7/Ja83kwjLKCe6/dSJbQ/dvaR6JT/cn3Ug88f2YY7aOf5Et7MsxiWwN3b+leSQ+3Z90Q/W1d0PTPCaRraH7tzSPxKf7k24cY5rHJLI1dP+W5pH4dH/SjWNemByTyNbQ/VuaR+LT/Uk3EjuTX7/G9/uqlqs11a9M5FTo/i3NI/Hp/qQb82d5gvvPgRtEQvdvaR6JT/cn3TjGNI9JZGvo/i3NI/Hp/qQbx5jmMYlsDd2/pXkkPt2fdOMY0zwmka2h+7c0j8Sn+5NuHGOaxySyNXT/luaR+HR/0o1nBUzkVOrGpPtIVgdsVDJ6ScxbdlzchJAi6P4tzSPx6f6EEETo/i3NI/Hp/gSII9fJkUlNgO7f0jwSn+5PUDhykRyZ1Bzo/i3NI/Hp/oQQROj+Lc0j8en+hBBE6P4tzSPx6f4EhSMXyZFJzYHu39I8Ep/uTyA4coUcmdQ06P4tzSPx6f6EEETo/i3NI/Hp/oQQROj+Lc0j8en+BIIjV8iRSU2D7t/SPBKf7k/Wc+TyODKpmdD9W5pH4tP9O3B2doQsge7f0jwSn+7fgUh28RFoWW0R6oITMhm6f0vzSHy6fyv/UksSTKxW+q+8KxvKIEllVYmU9P0KOBGAkrpwal7ToPu3NI/Ep/u3Il01sV2rUPXoeEBViTyEVLVQAEpq58ikJkP3b2keiU/3byLu0ZbLv/YzfjCyXy158D91Ish50P1bmkfi0/2bkK903kL3H/Ts7xwABekRsg66f0vzSHy6fz3We5WFb35khOy7oHfpb4IjF8Z7bl4zofu3NI/Ep/vXk4ze9xeAOrDJq573Y9DqSSB/UvjzJfUk0V7tMMiGHcqRC4N0ge7f0jwSn+5/DtmHfeu4ms+0MSH7UrdOuq+u6oCNSkZvk3lbkRt+Ao/2sP+KA0C2muzIqrCTODWvydD9W5pH4tP9zyGZTXntTDfdvxdHJrUEun9L80h8uv85SFd1LhaCoIHgQ/dvaR6JT/c/h+9sWhcIE4GggeBD929pHolP9z+HZJCD7/3ng3MOjeDUvOZD929pHolP9z+HyMt9hIkAkTGCU/NaAt2/pXkkPt3/HJx/5uV7f7IddP+W5pH4dP9z+Bq9HHCc9y0IGgg+dP+W5pH4dP9zkLMpH/wRJgJExghOzWsJdP+W5pH4dP+ePKcwepSGxl/FqXmtom48u89CdcBGJRO24fCt/utpQi/LeT5P2fHKsr7aPBuztFNLw6RldyJDx+026saz+yxUB2xUMno5zVuyl2yMx/DWx37nXt1E3ooMcuJTSSin046cuhhOzWsVdP+W5pH4dP+eqO7pf82W+3W+xl0UwbqYsCROXQyn5rUKun9L80h8un9PpKVGKhdFbq+T/dFA96/j1LxWQfdvaR6JT/fvyTdN9dp3XufBXBb6lX2F/gsfun8dp+a1Crp/S/NIfLp/T7o/8g/tXX3k55ufak7NaxV0/5bmkfh0/55Yj8/xd/2Rp34rTt2bn+yLoO6cuhhOzWsVdP+W5pH4dP+eSMvOvgtSa6rV1FvOs3y2lXzzEz9FWjh1MZya1yro/i3NI/Hp/j3Jptk+DtnzINhcNXq6fwun5rUKun9L80j8ndz/2YG+Q/T8NWu/baT3RKRs2JhFBCvTeBZO5NHinb6mdX0JdePZfRaqAzYqmbANJ+2WLr0kBlH62V4h+ymNVeYuyyOt5FA4kbMN1cr+rY5nnt81wp4JBtnC/bNzN5NS5XX5VrQaEbBRSfdEZPziKanuaVwQWe6UPJrVfr+qhUVK1L6ccj94Vk8wrKrw/Wu46giUCg5qsEosv/C/fhvK4EmOasqyQnJLleTnhQCOKrr/zOaR+Ju5/3crfsMm5bKCvGVVU4O/fw0iqaNWyOZiSXLqB6NF4jhGphpotbZgfUuPP5ZXmZ8AAA9+SURBVK3OhR8nGMRZM05fUOCoovvPbB6Jv5n7Rwodcw/u6mxAGVmN8AiMzJQIzsEQ0ZmNL786Z9gE909uqUfvT5sc0qAj0/0XQvef2TwSfz/3t0wquWt16viLDB7f8+oxk4iMuJ6M6VRLbgXdP+txar8+2X79LOQo+ZKcCHT/BBxVdP+ZzSPx93N//0JtohpKVlWpS6pWKI8T9YAJfpUdqa6UTSrobsHIXdzfGtvIVysRp2EwCN2/I3T/mc0j8bd0f7VQNXq1jt+qaJ9bZvStmZwKWaezuoj09eYo8tZg5C7u/4qRUc886+urDbXTUO1ILbckqQqLxmEOWVVqhWRYZKGsqd4tUtJYv6XViICNSkYvp8xs9e2pS5DvcvwuSrU7f2c6d9VbfqeJfchq0oCSmKpJqQKsnRYZZF+/lBGJPGJXYzqpD6bmCvdX16ETLXgE0v1nNo/E38z9ZcnXJdWVml3KQX+XMmT94BljGbovQ3V8K1ML58BwEn9yZPt1NKgVpq3MjmAKjpzcvn3H3T/SVxFzmgwKSPf/v6cuQSy7VG1dvfD1qBb87deqb3314ziubaXgSAq6fxInoqfvrsZ0yXYw82p3/2y04HMA3X9m80j8zdw/uU5KrLMhKXwMvkHUOGplWSeRZLXyNTvakl7U0XDGUFZTo/kl8bvt9XcBMy9H1SM2lKwvV6YTp+86qWvVfRaqAzYqGb2cHtULBvXUJYhcZ4nxSSO23FlGiFzIHlUZfhZOCn5hMHK2jt/XZPf3F2HpEp22pGVfDzCO/qSOrPz8zVGNExyuSLXGVnW9jAjYqKR7IjK+uTK699QryKOZlL/iv02SCk6cr2y1TiLJ+hrJS+00OCDW14omlgB1eBtJBDji4wNSV78lyCOWGRqWKnWW1VtWjtbucJTMITQuYaoDNioZvZyGDJbVU8cgP9nJZ5KOLE+unWqyI+siCZJN37ouGoRHbLzgVEbEyzh+5NIs4uOW1FenWH5VoyW35NdXTK5cXVZDeY2DsyadoXs+yDrJ+MjCIiUV4mdSraFR/OjcM7PVt6cuQZzNJneprOls+FfscD+a3P9qZUutU8FS7jcvrfOVqhbGI5dOrjpxr32ABafAGSsnQXUes3X8alDgqKL7z2weib+Z+8tP+dCRuPBj872rts0GSbLLpmkZX9EIWCWRaFYdP44fuSULOadWfcuOrSlzFPrO7ncXUQUFjqoKJQjiqzU0ih+d+x8LG91TxyCWZchyZ99aYa1W/lerazXxokPCT/NbGHR/R56l2Tr8klMwSGRSfFXq5NL9VXBUVa+TtdD9O/TUK4hvWP7Oz/qFVTloDVaaWWuLJJIl6P6yZql7VvSr1ndG1ddc7f4RZ6f7D4LuP7N5JP5+7v8aZhHxgqwvvJrXOzWti2AKkZrxOkVNrDFUl8Qg93//jrb8mkiS8r63vhXUFGTDZNK/QWTMrJ45W6kUHFUt62Qh1TIa9Y9OX98ng3rqGER1atmLY+JOq2C/amQrrNNFvHe1clEilkhr3IKRN93V3cHMC0fVpuuE7t+hpy5BIvaaPLgVVVCf/tQU/IZWK0uSX9NXInNxUHNPVKnxfbL9WnmdBGZeOKo2XSd0/w49dQwSMWK1uXrLqS8rZLtwYmZbZeP7AePub3Vn9e5H3nRXdwczLxxVm64Tun+HnroEsXzKMTV5y3rydZ7c1QvZi/o03UJRwLj7+/7OZ/86MPPCUbXpOqH7d+ipVxDLuRz/zVpe9lBxwjpd+FKz1SS+zrj7v/ZROmFJgOzq7mDmlT25Z1KqfNCYFFEto1H/6PRrpqS6p45BHtenHs2pk5IklNOLE0qNlu3RCqhWs9qqRKolClu6qwZkV3fn1LxWATKedP8OPXUJYsWRtiWvIyXZtj8Njm8OHdLIIRRpLo9Sv4ushjggu7o7p+a1iiXj2fEXTJH+jv2W9dg3qNVTlyD4+Fk/MatVC/04kVbv5/RSW6lhsxFKaWwOy6l5rWLJeFp78/n7tFQaqq7frFG0oBjWICb0grD3Rh4rISIKX+HgybUfJ9hRVsN5nJrXKuaPp7MpKiTFK/ftN95p606O93RAFwfgr7PvpxOhcdmcOlOn5rWKy93fEtMLuv91SH+3SqzmXdz/VKrHhEjmj+dD9x/BhF649yL4S+rJPftfa3ZXJQvC5DHva/3x+t37DUL3v45kxhO7991/8qMuzgGDo+Qq6P51/Qah+1/Hz98dx8+O5LQ1AzKnF/7WQWD3AQfXT/e/Dvn8rpINMk3n6I7iShDEXMXuAw6un+5Papjp/suntehcJB3ZfbTB9dP9SQ2jhxrHcEt/FZGO7D7a4Prp/qSGaUONM6c4Su5h9zEH10/3JzXQ/ckEdh9zcP10f1ID3R8q2qnsPkrg+un+pAa6P0ios9l9oMD10/1JDXT/6iA4GeGz+1iB66f774H8g5Nxf4ISiUn3XxLhNnYfMXD9dP9tUN2/b/xBlVvAmdMWJXzkr2P3QQPXT/ffhufzv8fw/fzdVb8mn1aT5y9JnYUDizCn6shE6v++dgl7IbuPDLh+uv82OO6fXKi+k60TuZjP8jl9BF3ql4a9k92HBVw/3X8bfFP+mkjQ/a1HVATT/7FcQ6P79wp7J7sPC7h+uv82RGz6e5GMhnT/ePyFLNcgbbqIeNiZSe3C7sMCrp/uvw1xv1bHwapTdDGf5XNaatN+5W9J06lyDf1ndCLg+ucN8YRewMe6BbkZkpLf9e9T3v3e+l7ImDLsKhDmtNSMznAu0g74GqD7H0hySCxU0g6OfhwlZBfA1wzd/0yOefzESaGLEpx0yATAp5vuT6DBmVO6PykFfLrp/uegpr/7LwAc8ThKyC6Arxm6//lsPSw44nGUkF0AXzN0/y3x/zhH3nq1HwG/kuQC6ufCYUpw0iETAJ9uuv+uJOb+flzeL48EserPB0TGS/cn5YBPN91/V+Iu70wx3T8OjhKyC+Brhu6/K0Xur5Y7Qaz68wGR8SIpIbsAvmbo/rtS+ubntQ+GYOUlIMjo+M8hCOmQaYBPN91/VxI/+n6V5bJ+Euf9+4/DOCO5XMkjaIzWSxjBB3y66f67MihZtDFcrqev+5OrAF8tdP8tGeREgAa3XAzdn1QDvlro/gQahDntaP0I6ZBpgE833Z9AAzKnvWSApEPmAD7ddH8CDcicgsggewG+bOj+BBqQOQWRQfYCfNnQ/Qk0CHPaUQNCOmQa4NNN9yfQIMwp3Z/UAT7ddH8CDcKcImggOwK+cuj+BBqEOUXQQHYEfOXQ/Qk0y+f0K+C7WVquySWAz/gh7t/xv8chUCyf0OUCyL6AL54T3P8RDOqIzGf5bC4XQPYFfPHQ/Qk0y2dzuQCyL+CL50z3jxMJaHWhtgpKfcX/orIVOalfMTgVrXBYq3/30SNrAV8/ngl272locN/QSyV9b33Dygu/PBvTj/wtBF9Jg6D7k30BXz+HuH9dF3GnzjbJPp6rvxWyYmTX8ihKZjD5eSF/ZyQ1fdnLAXH/imcLQsAXDN0/fyvi/q9wilJtzrni/D6QJ0F1TUwQ5D1/WS2HbAP4aqH7m7fU3R559s8+xZeK+UZOVKkX6nFF92/RQPcnFYCvljPdP9hX8Nk/Wx75cZD9NRCJ7ASxosXPCUwQFNL9SR3gq2XUgpZbxS/xyyu2X6Rad/eXuVhts4fBr1A1a+siaPqOSDRAdNL6SQXgC2bgmla9/vtVvRUsDwqoq2BtdccC/GSrI38PPxn520o9IB/BN8IWjgYlD0oMwQd8wYx1//evf6lWLivL8rfK/bM1wedmKHXjOR8obVBiCD7gCwbF/f3y9+9jbIWM0ls3wGf/UqDEEHzAF8xw93//HgDJLauJf6tIMN1/a6DmCEoMwQd8waC4/6A3P35l8LkhL9gcQYkh+IAvmBnu/+1JvdtyXaGkOg6ZD9QcQYkh+IAvmFHuL98pR0qyNevUWj87wOeGvGBzBCWG4AO+YOb9u9/Cgej1G4LMB2qOoMQQfMAXzPnuz/f+WwM1R1BiCD7gC4buT6CBmiMoMQQf8AVznfvzzc9eDJ2jZwXj0iFogE/34e4vO03cn+Azc3mMZn6PZCHg0z18g317mtALQqdkF+j+ZCjg032y+4MPPVkO1yQZCvh0H+v+Vnfg80FmQvcnQwGf7jPd3+kLfD7ITOj+ZCjg032U+4OPNUGD7k+GAj7ddH9yL3R/MhTw6b7O/cHng8zkuxh+G8H6k1P5F6jW36Q6f7HK5XcV4NNN9yf38nX238XvDFCrqQeGE9m5JscDPt3XuT8hP6T7/64t91c/ncjONTke8Omm+5N7cR7k292fb34I+HRf5/7g80Fmor6y/12oL/qdi29lPvuTF3666f7kXoJvfpz6fPNDHMCn+173T57UeH3ntVX4+/pFFqrVknLrmhwP+HQ/33U/uqcDuiAnIR3/e5EsJ1moVvuWq0FGJEIwAZ9uuj+5l/kLhkv0KsCnm+5P7oXuT4YCPt10f3IvdH8yFPDppvuTeznV/R9gJqSPA3i+86ZkQi/gY03QmL9gjtlrdcAKGwR4vnR/ci90/8nAChsEeL50f3IvdP/JwAobBHi+dH9yL3T/ycAKGwR4vnR/ci90/8nAChsEeL50f3IvbX+9UsmcvCb0UgGssEGA53vUigQfa0LmALsRYIUNAjxfuj8hpwG7EWCFDQI8X7o/IacBuxFghQ0CPF+6PyGnAbsRYIUNAjxfuj8hp+FsBOcfn/1bVuUiA7lth4LnS/cn5DT8jZD1d9XrS5tUCDuSaQZbAd2fkNModX+/5N91tlVk992zQ5NfRaU/kuZA9yfkNOj+q8i6PNQxcIj7V7yCJORUOrq/83qH7v+jwnwQzOoE938EgzoiZAv6ur+1s651f/lWpyWUDDgNuj8hpxF3f/8Z3z8nnJ8FdcK2oLvbLPSuqe5PCJlDfBvKW0mJWiHY3fEmUOyDg8ekpuv2HNbSdz4I2RrYXQArLM5o928PWNz1zC4JIUOB3dGwworo7tSrnlzp/oScBuyOhhV2J3R/Qk4DdkfDCrsTuj8hpwG7o2GF3Qndn5DTgN3RsMLuhO5PyGnA7mhYYXdC9yfkNGB3NKywO6H7E3IasDsaVtid0P0JOQ3YHQ0r7E7o/oScBuyOhhV2J3R/Qk4DdkfDCrsTuj8hpwG7o2GF3Qndn5DTgN3RsMLuhO5PyGk8wKweG/I/nBJCCLkRuj8hhNwI3Z8QQm6E7k8IITdC9yeEkBuh+xNCyI3Q/Qkh5Ebo/oQQciN0f0IIuZEh/zkfIYQQfP4DXKuZ4SRyQpYAAAAASUVORK5CYII=" /> </span></div>
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Dalam gambar ini ditunjukkan penggunaan alat pembagi beban generator dalam suatu sistem kontrol tenaga generator, kontrol mesin penggerak dan managemen beban.(file power generation control).</span><br />
<span style="font-size: small;">f. Saklar-saklar bantu pada alat pembagi beban generator berfungsi sebagai alat manual proses pembagian (pelepasan & pengambilan) beban oleh suatu generator yang beroperasi dalam sistem paralel. Misalnya *saklar 1 ditutup untuk meminimumkan bahan bakar diesel yang berarti melepaskan beban.* Saklar 3 ditutup untuk menuju pada kecepatan kelasnya (rated speed) yang berarti pengambilan beban dari generator yang perlu diringankan beban listriknya.</span><br />
<span style="font-size: small;">Setelah generator beroperasi secara paralel, generator-generator dengan alat pembagi bebannya selalu merespon secara aktif segala tindakan penaikan atau penurunan beban listrik, sehingga masing-masing generator menanggung beban dengan prosentasi yang sama diukur dari kemampuan masing-masing.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">Dalam
pengoperasiannya, suatu instalasi GenSet memerlukan sistem pendukung
agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara umum
sistem-sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Sistem Pelumasan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Sistem Bahan Bakar<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Sistem Pendinginan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><u><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">1. Sistem Pelumasan</span></u><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Untuk
mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk
membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung
silinder diberi minyak pelumas.<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><u><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Cara Kerja Sistem Pelumasan</span></u><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Minyak
tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan disalurkan
dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu
melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari
saluran-saluran pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai
pada tempat kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat
dan ayunan-ayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada
sprayer atau nozzle penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam
dari piston sebagai pendingin. Minyak pelumas yang memercik dari bearing
utama dan bearing ujung besar (bearing putar) melumasi dinding dalam
dari tabung- tabung silinder.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Minyak
pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali
kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap
oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5396565428026829010" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjY2WwHnI2W_tlA-Afof2S5kPItT9jqybZSuguUYpyh9eHeXrUQT_JxPO4ikEdy-53Lhyphenhyphen3qeuCNEITg8zWWylmYCJ5grlFlyD9FlB3J6DDVOIoQ-N4oFUTjFT32n3iFjbsWp-wAAzd2i8/s1600/sistem+pelumasan+genset.jpg" style="border-style: none; border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Gambar 1. Sistem Pelumasan</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Bak minyak<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Pompa pelumas<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Pompa minyak pendingin<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. Pipa hisap<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />5. Pendingin minyak pelumas<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />6. Bypass-untuk pendingin<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />7. Saringan minyak pelumas<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />8. Katup by-pass untuk saringan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />9. Pipa pembagi<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />10. Bearing poros engkol (lager duduk)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />11. Bearing ujung besar (lager putar)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />12. Bearing poros-bubungan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />14. Piston<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />15. Pengetuk tangkai<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />16. Tangkai penolak<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />17. Ayunan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />19. Pipa ke pipa penyemprot<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />20. Saluran pengembalian</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><u><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">2. Sistem Bahan Bakar</span></u><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Mesin
dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan bakar
ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati
atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1
ditekankan sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh
saringan-bahan bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7
yang terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor tersebut maka
bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan
bagian-bagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan proses
pengkabutan)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Didalam udara yang
panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah dalam keadaan
bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan bakar 2
mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan
bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa
penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian
bahan bakar.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" height="455" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5396565423496978018" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqdXoXNOlWdvCJVQ9jBhUT0-gbsPujPqyiztlnI9JZCMq7G5YkgINGIcw0rPJtIngJSxf8-N73aD1ordibhkkYCJCpi6x4jN7zJ_GdWBnrUqJ_kuBCCr_YMcl2_bzTSKoGoY8w1HAlkas/s640/sistem+bahan+bakar+genset.jpg" style="border-style: none; border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" width="640" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Gambar 2. Sistem bahan bakar</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Pompa penyemperot bahan bakar<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Pompa bahan bakar<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Pompa tangan untuk bahan bakar<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />6. Penutup bahan bakar otomatis<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />7. Injektor<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />8. Tanki<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />9. Pipa pengembalian bahan bakar<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />11. Pipa peluap.</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><u><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">3. Sistem Pendinginan</span></u><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Hanya
sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan
pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi
tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh
bahan pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder
yang membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala
silinder didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan
dengan minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu
kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas
tersebut diresap oleh bahan pendingin.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pada
mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah
dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air
didalam pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan
radiator bersirip dan kipas (pendinginan dengan sirkuit)</span></span></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" border="0" height="395" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5396565433520821762" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1PYM-h43msgEWK8-9yytQViLbSCVAJgOHF9BTAe_3J9LPChoQTcFWyWFJW284uZwoLAHXZtlPe2iirQDcInJOnQGDFV6w_mPv_m6qwRn0Q7vRgDxsHXGovynghELXXrKWRJJ5VyKbZr0/s640/sistem+pendinginan+genset.jpg" style="border-style: none; border-width: 0px; margin: 0px auto; padding: 5px;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Add caption</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><u><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Cara Kerja Sistem Pendingin</span></u><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pompa-pompa
air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg memerlukan
pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air
pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1
dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke
udara yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada
saat Genset baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu
rendah, maka oleh thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa melalui
jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian maka air
akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu
tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan sirkulasi
yang sebenarnya secara otomatis.</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Gambar 3. Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 Sirkuit)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Pompa air untuk pendingin mesin<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Pompa air untuk pendinginan intercooler<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. Radiator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />5. Thermostat<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />6. Bypass (jalan potong)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />7. Saluran pengembalian lewat radiator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />8. Kipas.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><u><span style="font-weight: bold; margin: 0px; padding: 0px;">Susunan Konstruksi Pada Generator</span></u><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5396565439404368946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFYutEdeZ8tR3Skn2sL0odVW-U-K3J4HJDdASNTNeoqpvR9bjgB2mW491Cu0JYOPnU5G8WomZPJioyhJw_Drhwesh0wKAjRe-YxZDNfirMC6QumCIZuMnJZmVcSM2qznAG7_BI8j3f29E/s1600/konstruksi+generator+genset.jpg" style="border-style: none; border-width: 0px; margin: 0px; padding: 5px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Gambar 4. Sistem konstruksi Generator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Stator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Rotor<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Exciter Rotor<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. Exciter Stator<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />5. N.D.E. Bracket<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />6. Cover N.D.E<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />8. Bearing N.D.E<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />9. Bearing Circlip N.D.E<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />10. D.E.Bracket?Engine Adaptor<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />11. D.E.Screen<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />12. Coupling Disc<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />13. Coupling Bolt<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />14. Foot<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />15. Frame Cover Bottom<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />16. Frame Cover Top<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />17. Air Inlert Cover<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />18. Terminal Box Lid<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />19. Endpanel D.E<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />20. Endpanel N.D.E<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />21. AVR<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />22. Side Panel<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />23. AVR Mounting Bracket<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />24. Main Rectifier Assembly – Forward<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />25. Main Rectifier Assembly – Reverse<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />26. Varistor<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />27. Dioda Forward Polarity<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />28. Dioda Reverse Polarity<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />29. Lifting Lug D.E<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />30. Lifting Lug N.D.E<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />31. Frame to Endbracket Adaptor Ring<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />32. Main Terminal Panel<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />33. Terminal Link<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />34. Edging Strip<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />35. Fan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />36. Foot Mounting Spacer<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />37. Cap Screw<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />38. AVR Access Cover<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />39. AVR Anti Vibration Mounting Assembly<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />40. Auxiliary Terminal Assembly</span></span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><br />
<b> <u>Generator Control</u></b><br />
Penggunaan generator
kontrol sekarang ini sangat dibutuhkan untuk sebuah rangkaian kontrol
pengendali Genset. sekarang ini telah banyak beredar kontrol-kontrol
genset dari berbagai merk dan type. Selain itu mempunyai fungsional yang
bermacam-macam pula. ada 4 kategori yang bisa dijadikan kontrol Genset
yaitu :<br />
<br />
1. Start Stop engine Genset<br />
2. Automatic Main Failure.<br />
3. AMF + Automatic Transfer Switch controller.<br />
4. AMF + ATS dan Syncronizing Genset.<br />
<br />
<b>1. Start and Stop Engine</b><br />
Kontrol engine ini terdapat dua jenis system yang digunakan yaitu :<br />
<br />
a. Manual sistem (menggunakan kunci kontak)<br />
Pada
sistem manual biasanya menggunakan kunci kontak namun ditambah dengan
proteksi engine dan generator. Jadi apabila terjadi kerusakan atau
kegagalan pada genset dapat diproteksi.<br />
<br />
b. Automatik Sistem<br />
Selain
menggunakan kontak biasa (kunci kontak) kontrol ini dapat melakukan
starting/stop secara jarak jauh (remote start). Kontrol ini memudahkan
untuk pengendalian starting Genset secara jarak jauh (beda lokasi
panel).<br />
<br />
<b>2. Automatic Main Failure</b><br />
Kontrol Genset ini
mempunyai sensor otomatis dari sisi sumber utama (PLN). Berfungsi
sebagai sensor, apabila terjadi pemutusan (pemadaman) sisi sumber utama
secara otomatis kontrol akan melakukan Autostart pada engine genset. dan
apabila diperlukan dapat melakukan penyambungan Generator Circuit
Breaker (GCB) secara otomatis pula setelah genset benar-benar stabil.<br />
<br />
<b>3. Automatic Main Failure dan Automatic Transfer Switch</b><br />
Selain
mempunyai sistem AMF kontrol ini dilengkapi dengan pengaturan Main
Circuit Braker (MCB), dimana fungsinya sebagai pemindahan sumber tenaga
dari sumber utama(PLN) ke sumber cadangan. Sistem ini disebut juga
Automatic Transfer Switch, dimana apa bila suatu panel dilengkapi Mains
Circut Breaker atau Change Over Switch (COS) maka alat ini dapat
mengontrol perpindahan switch tersebut.<br />
<br />
<b>4. AMF, ATS dan Syncronizing</b><br />
Sistem
ini mempunyai semua kebutuhan kontrol genset semuanya. Selain AMF dan
ATS, kontrol ini dapat dijadikan sebagai kontrol Sinkron dua atau lebih
genset ataupun sinkron dengan sumber utamanya. Biasanya kontrol ini
telah dilengkapi dengan sistem yang digunakan pada sinkronisasi pada
umumnya yaitu terdiri dari :<br />
> Load sharing<br />
> Reverse power<br />
> Kontrol Frequency<br />
> Kontrol Voltage<br />
Dari
sekian banyak kontrol Genset yang beredar sekarang ini telah banyak
penyempurnaan sehingga dalam melakukan pembuatan sistem otomatisasi
Generator Set lebih mudah dan simpel.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><b><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"> </span></span></span><u>Sinkronisasi Genset</u></b><br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title">
</h3>
<div class="post-body entry-content">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgETpPIX1tC5GdB4r6oJdtXk4cG5yQZrrJrPsyMr91nycYdCPBosqVUZlLJDXSTx_nu4leoXA1tGu10-jCjE3osJu0Lqy6geLypzLeuefbcqEt8LlQ1Os09BV6a_FnvlPq_dk2cgcBuIYg/s1600/gb+2a.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgETpPIX1tC5GdB4r6oJdtXk4cG5yQZrrJrPsyMr91nycYdCPBosqVUZlLJDXSTx_nu4leoXA1tGu10-jCjE3osJu0Lqy6geLypzLeuefbcqEt8LlQ1Os09BV6a_FnvlPq_dk2cgcBuIYg/s320/gb+2a.png" style="margin-top: 0pt;" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA7CLqW66vVCCgud9as41isMEeEUmNqq0wirRD0_oBkn6Q6vyJyiKCNxDjU9fPrsvIDOJzwZaGzavPUiddn0zOPN9Mvmb6S4AT_xvZPni0SqQVRQpicvGSF21UB4Q5rx0CqNZvHM9apiMv/s1600/Phase+Angle.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408333286389046210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA7CLqW66vVCCgud9as41isMEeEUmNqq0wirRD0_oBkn6Q6vyJyiKCNxDjU9fPrsvIDOJzwZaGzavPUiddn0zOPN9Mvmb6S4AT_xvZPni0SqQVRQpicvGSF21UB4Q5rx0CqNZvHM9apiMv/s400/Phase+Angle.png" width="292" /></a></div>
<style>
.fullpost { display: inline; }
</style> Sinkronisasi adalah suatu cara untuk menghubungkan dua sumber
atau beban Arus Bolak-Balik (AC). Sumber AC tersebut antara lain
generator dan beban adalah transformer yang akan digabungkan atau
diparalel dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas
sistem tenaga listrik, seperti telah dijelaskan pada artikel “metode
paralel generator sinkron”<br />
<br />
Pada gambar 1 diperlihatkan 2
buah generator pada satu busbar, generator #1 dalam keadaan terbuka dan
akan diparalel atau disinkronkan ke busbar dimana generator #2 telah
masuk (telah sinkron dengan jaringan/busbar).<span class="fullpost"><br />
<br />
<img alt="" border="0" height="291" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408333282355864674" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8uy4e5TAo6pR7EqGwL4JqChig4uJdNpoPvdusLr0cycPjmlpybPDrarqrq12mtALaJJvMPJUKC26TPiADkNM9OWHRdbc68CLqQJggdht55ZO_WswnWfIxrx3ZWiIjSeH6tnMeDNQk1PyM/s400/2+generator+dalam+satu+busbar.png" width="400" /> <br />
Gambar 1. 2 generator dalam satu busbar.<br />
<br />
Untuk dapat terjadi proses sinkronisasi generator #1 ke busbar, maka
dibutuhkan parameter yang harus terpenuhi oleh generator #1, yaitu:<br />
1. Nilai Tegangan yang sama antara tegangan Generator #1 dengan tegangan busbar.<br />
2. Nilai Frekuensi yang sama antara Generator #1 dan busbar, di Indonesia digunakan frekuensi 50 Hz.<br />
3. Sudut phase yang sama, vector sudut phase dari generator #1 harus sama dengan vector sudut pase pada busbar.<br />
4. Phase Sequence yang sama, terminal RST generator #1 harus dihubungkan dengan terminal RST busbar.<br />
<br />
<br />
Gambar 2. 2 Sumber dengan sudut phase yang sama.<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgETpPIX1tC5GdB4r6oJdtXk4cG5yQZrrJrPsyMr91nycYdCPBosqVUZlLJDXSTx_nu4leoXA1tGu10-jCjE3osJu0Lqy6geLypzLeuefbcqEt8LlQ1Os09BV6a_FnvlPq_dk2cgcBuIYg/s1600/gb+2a.png" /><br />
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio5xYdmM-ll3cWKFVQoJpxPf0Ru3AhLY5ZkvFdpR7yoacS08TQLeLyWo3HcqZ82wiAmGp5WIZg1m70g2cvy0dGd_R6uauKTKZ1bAwWrMTjM3b8wa1yrT0_mqwqdG3WO6zTTZwZtjqGeYw/s1600/gb+2b.png" /><br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408335781788038642" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwLNviHnSXAjQbvZvjKWOk_dv6gCIk2tob2THpeSv8Ah6EbTK6NLrze9cOE0eTiTh9q7szU6KxiOUCfnIxenTcsqRhhHBL_rPpIMnXJUZzcy15bZpCWIbU3c8M9D41mXmZhb-i0QMHq5tc/s1600/sefasa.jpg" /><br />
Gambar 3. Proses penyamaan sudut phase.<br />
<br />
Untuk memenuhi persyaratan sinkron tersebut dilakukan dengan cara
mengatur kecepatan putar shaft generator dan tegangan keluaran
generator. Circuit Breaker (PMT) dari Generator #1 dapat dimasukan jika
persyaratan sinkron terpenuhi<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Jenis Sinkronisasi</span><br />
<br />
Seperti telah dijelaskan diawal, bahwa sinkronisasi adalah proses untuk
menyamakan tegangan, frekuensi, sudut phase dan sequence phase antara 2
sumber daya AC. Maka berdasarkan arah atau susunan peralatan pada sistem
tenaga listrik, sinkronisasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Forward Synchronization (sinkronisasi maju)</span>, yaitu proses sinkronisasi generator kedalam sistem atau busbar.</span><br />
<span class="fullpost"><br />
<img alt="" border="0" height="427" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408333717886630258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs0zou5TcLdl2PaIdiuuWovRVWAbiSnVgqkSTmZ63r0iOye6XISBV3QDV7fNRzxEHzIeDhBmUiAlAIW6d19wGNjUK_4mA6lm35k8RW-ABm8Ev7zwnu81CyMC9-txvGrU1YGW8BeA3N73p9/s640/forward+synchronization.png" width="640" /> <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. reverse Synchronization atau backward synchronization (sinkronisasi terbalik)</span>,
biasanya terjadi pada sistem tenaga listrik disuatu pabrik, dimana
suatu jaringan suplai akan digabungkan kedalam suatu jaringan sistem
atau busbar yang ada. Pada kondisi ini tidak dimungkinkan untuk mengatur
parameter sinkron pada sisi incoming (jaringan yang akan disinkronkan),
yang terpenting CB (PMT) dari beban-beban pada jaringan suplai (grid
supply) dalam keadaan terbuka.<br />
<img alt="" border="0" height="418" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408333722108971170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ8Z6t9oa7-TvS6vsHfpgk-7A4v8tYM5se8gIO1Gfe5ykFZMSC4xXxv0WAJ0SPY9CXFxxqkIYTBcBOxB705p905xufPDd_Vf-fi9Vz59NPguqCwJdOFIv3QzfHbqrE3YlHvzQOM3CKVPYT/s640/Reverse+Synchronization.png" width="640" /><br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Peralatan Instrumentasi Untuk Proses Sinkronisasi</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Double Voltmeter</span><br />
Adalah voltmeter dengan tampilan 2 pengukuran tegangan yaitu tegangan
dari peralatan yang akan disinkron (generator) dan tegangan sistem yang
bekerja simultan. <br />
<img alt="" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408333292526558226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIb2y2AuzxpYL0NH5_cKD3hOyac7QnfQGRX95m-VVq_WgKJac1rCJpaA0Bmko-Kt6M2LuJ3ygg39_-3v5l3o0IQdduw5nBCYm5tuHT-4R_L7Ah4SVVoe-NRleGvKOYHS0Cs0ZMkksUWUo1/s400/Double+voltmeter.png" width="376" /><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Double Frequency Meter</span><br />
Menampilkan nilai frekuensi dari kedua sumber AC.<br />
<img alt="" border="0" height="397" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408333295680247074" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj39XtygtkYpa6iAWcKeog6TT7pBDcXAP49FofladWQ0cBgjxxH23pNSIDXhjtdZu8OAYwHZzoVTzs58T5mgzZ_WfOFfgxEpf5XOLCfF57Zac70hYSWIQ23pp2dfEGE9YOZbmEHVB3nuaOf/s400/Double+Frequency+Meter.png" width="400" /> <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Synchroscope</span><br />
Alat yang digunakan untuk mengetahui sudut phase dari kedua sumber.
Terdiri dari jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar
tersebut berada pada posisi tepat di jam 12, maka sudut phase dari kedua
sumber sama dengan nol dan dapat dikatakan kedua sumber “sefase”, dalam
sudut phase yang sama.<br />
<img alt="" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408333299161052578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzVtouFxKrMwdibHaSdUFrxkRplNEj6IfVDi9QMD2liA-6E1xkYkj9xPUbn5vPq7MeXkNaEUkBA8ai5p79x1yiD-iexOji4Rpx-j2MUpytD71c-gfbTdB-EuVt6lRHQjU6On5htOufo50X/s400/Synchroschope.png" width="378" /><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Phase Sequence Indikator</span><br />
Alat ini sama dengan yang digunakan untuk mengetahui sequence phase dari
motor induksi. Dilengkapi dengan jarum berputar (rotating pointer),
jika jarum berputar searah jarum jam, maka dapat dikatakan memiliki
sequence positif RST dan jika berputar sebaliknya ber-sequence negative
atau RTS.<br />
<img alt="" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408333731310750466" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlcCDQtOcpH0fijBWLnsKvpGwKE1bk9QwhbmWIHAytmQNZy76YxuMuNiolsCRMOpefpyXDGYU1rDooHrhhudSDwI2sU_iRQjV2ozpFZdmsuCBEysZGoyqtiSYGsMJY6OrVttOH_ABrcMhC/s400/Phase+Sequence+indicator.png" width="394" /> <br />
<br />
Namun biasanya peralatan Phase Sequence tidak diikut sertakan di panel sinkron.</span><br />
<br />
<br />
<span class="fullpost">Semoga Bermanfaat.. </span><br />
Dari berbagai sumber...dan dari <span class="fullpost">: http://dunia-listrik.blogspot.com/</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="fullpost" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;"> </span></span></span><span style="font-size: small;"> </span></div>
</div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-92186871267508042782009-12-08T01:48:00.000-08:002009-12-08T01:48:05.925-08:00Elektromagnet<span style="font-weight: bold;">Elektromagnet</span> adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik, speaker, relay dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet melingkar, lihat gambar 1. Sedangkan gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik, seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/10/prinsip-kemagnetan.html">“prinsip kemagnetan”</a>.<br />
<span class="fullpost"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh97731v3DYv3tzOZ-r0OMxMXLbd0I7eSyzu-Cq-bAJIeTowZ7V1Z6V4UcZBBZshjy6bn96KbNRs2VO6ZaIb9opwX0O4JCTn_PGlGTEkU5RG8AEA02yG3MUwbhfoiqSjScyRuwyNbs_30E/s1600-h/prinsip+elektromagnetik.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395335285284590162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh97731v3DYv3tzOZ-r0OMxMXLbd0I7eSyzu-Cq-bAJIeTowZ7V1Z6V4UcZBBZshjy6bn96KbNRs2VO6ZaIb9opwX0O4JCTn_PGlGTEkU5RG8AEA02yG3MUwbhfoiqSjScyRuwyNbs_30E/s320/prinsip+elektromagnetik.jpg" style="cursor: pointer; height: 176px; width: 209px;" /></a> <br />
Gambar 1. Prinsip elektromagnetik.<br />
<br />
Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, maka arus menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis gaya magnet yang membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat melingkar. Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus kebelakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW0elpq8FqwEyMEMIRqyUuCgYZBhuz88YFMqpaaOQBstrnMPBE0uPOyDSRYJKa1gf5fsGyYjkqhUY6ndh_4VyLUK0t9Swz-A2CAS-niwLDDnm0T0I2nvcakwoxqZVkRILYoPr62607m0U/s1600-h/garis+magnet+disekeliling+penghantar+berarus+listrik.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395335289167392626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW0elpq8FqwEyMEMIRqyUuCgYZBhuz88YFMqpaaOQBstrnMPBE0uPOyDSRYJKa1gf5fsGyYjkqhUY6ndh_4VyLUK0t9Swz-A2CAS-niwLDDnm0T0I2nvcakwoxqZVkRILYoPr62607m0U/s320/garis+magnet+disekeliling+penghantar+berarus+listrik.jpg" style="cursor: pointer; height: 198px; width: 233px;" /></a> <br />
Gambar 2. Garis magnet membentuk selubung seputar kawat berarus.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMCrZwatWJ7VzyUnAEPyBeHv8dMLfnzsao0Qwq_pGcOMQGia1AaLx3Sq5yp4dsrr_Rw0kNFoNwNVZle76sUNFmTOM8XD2SKupXpjGywqVHe9Ymb-pOcopNZUyTsq5-QIoiDjPOOLhU6JY/s1600-h/prinsip+putaran+sekrup.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395335296433841442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMCrZwatWJ7VzyUnAEPyBeHv8dMLfnzsao0Qwq_pGcOMQGia1AaLx3Sq5yp4dsrr_Rw0kNFoNwNVZle76sUNFmTOM8XD2SKupXpjGywqVHe9Ymb-pOcopNZUyTsq5-QIoiDjPOOLhU6JY/s320/prinsip+putaran+sekrup.jpg" style="cursor: pointer; height: 168px; width: 282px;" /></a> <br />
Gambar 3. Prinsip putaran sekrup<br />
<br />
Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam, dimana arah ibu jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka keempat arah jari menyatakan arah dari garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan. <br />
<br />
Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis gaya elektromagnet. Arah arus listrik DC menuju kita (tanda titik pada penampang kawat), arah garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik DC meninggalkan kita (tanda silang penampang kawat), garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup). Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektro-magnet yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9zlJLtRSJzZ5GjRp9lQ5V8sBNR9iTDbB4pvISvulFg4LYplJS8-sBkExW0I9Nk-j6bAarQNskI3j4pbh5d-Nl33ye4Xz9Syo1tt9AY89bc3hLwgz-phHVHm15J2xTU9Bcka1YyWuyIvE/s1600-h/elektromagnet+disekelililng+kawat.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395335298732967138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9zlJLtRSJzZ5GjRp9lQ5V8sBNR9iTDbB4pvISvulFg4LYplJS8-sBkExW0I9Nk-j6bAarQNskI3j4pbh5d-Nl33ye4Xz9Syo1tt9AY89bc3hLwgz-phHVHm15J2xTU9Bcka1YyWuyIvE/s320/elektromagnet+disekelililng+kawat.jpg" style="cursor: pointer; height: 283px; width: 248px;" /></a> <br />
Gambar 4. Elektromagnetik sekeliling kawat.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Elektromagnet pada Belitan Kawat<br />
</span><br />
Jika sebuah kawat penghantar berbentuk bulat dialiri arus listrik I sesuai arah panah, maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet yang arahnya secara gabungan membentuk kutub utara dan kutub selatan. Makin besar arus listrik yang melewati kawat, maka akan semakin kuat medan elektromagnetik yang ditimbulkannya. <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjspcOP4VCG7QnOYvkorMgCvoQip8fknkdwvfwK8u6dJv9SW6Jk1TgWwxAjGaV5a42PHUhLqYMmfXl5bp9gm591moEikXJLxyBgjctHwHBu-y5_T-4rR5LWjqjQ9Vm_VY1tDE-P6H0nRoU/s1600-h/kawat+melingkar+berarus+listrik+membentuk+medan+magnet.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395335301437251634" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjspcOP4VCG7QnOYvkorMgCvoQip8fknkdwvfwK8u6dJv9SW6Jk1TgWwxAjGaV5a42PHUhLqYMmfXl5bp9gm591moEikXJLxyBgjctHwHBu-y5_T-4rR5LWjqjQ9Vm_VY1tDE-P6H0nRoU/s320/kawat+melingkar+berarus+listrik+membentuk+medan+magnet.jpg" style="cursor: pointer; height: 243px; width: 262px;" /></a> <br />
Gambar 5. Kawat melingkar berarus membentuk kutub magnet<br />
<br />
Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk sebuah coil atau lilitan, dan kemudian dipotong secara melintang maka arah arus ada dua jenis. Kawat bagian atas bertanda silang (meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah bertanda titik (menuju kita). <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpXw5yOzApzyUn1TroU_XTkZyNB3RGfjg9onZy95g0y_9l6kUhB6L36Nq6zBssfE1OUzo8A5om6Xsh14nZLfXF1uybAUc6Ro-2VIlelwep7Ym2N0z2R-kzAOPns2uArJo5-0Tw2a6N7_w/s1600-h/belitan+kawat+membentuk+medan+magnet.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395335906188267746" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpXw5yOzApzyUn1TroU_XTkZyNB3RGfjg9onZy95g0y_9l6kUhB6L36Nq6zBssfE1OUzo8A5om6Xsh14nZLfXF1uybAUc6Ro-2VIlelwep7Ym2N0z2R-kzAOPns2uArJo5-0Tw2a6N7_w/s320/belitan+kawat+membentuk+medan+magnet.jpg" style="cursor: pointer; height: 199px; width: 239px;" /></a> <br />
Gambar 6. Belitan kawat membentuk kutub magnet.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Hukum Tangan Kanan</span><br />
<br />
Hukum tangan kanan untuk menjelas kan terbentuknya garis gaya elektromagnet pada sebuah gulungan atau coil dapat dilihat pada gambar 7. Dimana sebuah<br />
gulungan kawat coil dialiri arus listrik, maka arah arusnya ditunjukkan sesuai dengan empat jari tangan kanan, sedangkan kutub magnet yang dihasilkan ditunjukkan dengan ibu jari untuk arah kutub utara dan kutub selatan arah lainnya. <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUTZXv6Jo3uXKll649QtG-dj1l8bas2xAkJJYL5lSDB5vcoUkMkRfR9ARjHfGnwXdorhoX5hqzAn4Lu9Iq9fw79mTZKtthlGZ0Lmlr3KH3DpL5LV2eDALVslj9Sn1_IbFQQXzmmDJIAqU/s1600-h/Hukum+tangan+kanan.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395335901579559522" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUTZXv6Jo3uXKll649QtG-dj1l8bas2xAkJJYL5lSDB5vcoUkMkRfR9ARjHfGnwXdorhoX5hqzAn4Lu9Iq9fw79mTZKtthlGZ0Lmlr3KH3DpL5LV2eDALVslj9Sn1_IbFQQXzmmDJIAqU/s320/Hukum+tangan+kanan.jpg" style="cursor: pointer; height: 295px; width: 257px;" /></a><br />
Gambar 7. Hukum tangan kanan.<br />
<br />
Untuk menguatkan medan magnet yang dihasilkan pada gulungan dipasangkan inti besi dari bahan ferromagnet, sehingga garis gaya elektromagnet menyatu. Aplikasinya dipakai pada coil kontaktor atau relay.<br />
</span>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-32704656987688774212009-12-08T01:47:00.000-08:002011-10-10T09:10:39.531-07:00Fluksi Medan Magnet<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-weight: bold;">Fluksi Medan Magnet</span> - Medan magnet tidak bisa kasat mata namun buktinya bisa diamati dengan kompas atau serbuk halus besi. Daerah sekitar yang ditembus oleh garis gaya magnet disebut gaya medan magnetik atau medan magnetik. Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi magnetik.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL1dUvueVpqHOGea7Av9PBe5PYx62qH3Lmzw6RVcVLocVzsxQfdTgqVfSzDIzuWSNgKYc-U2PN6ai0U_Xu6FRv3On1x2m7ZZjwc8qY-JpS5xdtrQpiXfQQF4z5C0fSUp6EB8w2vhFtUf0/s1600-h/belitan+kawat+berinti+dan+garis-garis+gaya+magnet.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395333289453683618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL1dUvueVpqHOGea7Av9PBe5PYx62qH3Lmzw6RVcVLocVzsxQfdTgqVfSzDIzuWSNgKYc-U2PN6ai0U_Xu6FRv3On1x2m7ZZjwc8qY-JpS5xdtrQpiXfQQF4z5C0fSUp6EB8w2vhFtUf0/s320/belitan+kawat+berinti+dan+garis-garis+gaya+magnet.jpg" style="cursor: pointer; height: 208px; width: 249px;" /></a> <br />
Gambar 1. Belitan kawat berinti udara dan garis-garis gaya magnet.<br />
<span class="fullpost"><br />
Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik (Φ) diukur dalam Weber, disingkat Wb dan didefinisikan dengan: <br />
<br />
<span style="font-style: italic;">”Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluksi magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada garis-garis gaya magnet tsb selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”</span><br />
<br />
Weber = Volt x detik<br />
<br />
[Φ] = 1 Voltdetik = 1 Wb<br />
<br />
Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul<br />
medan magnet yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan, seperti diperlihatkan pada gambar 2.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2pER6f3-TLnpRiQbc7jJmbkntDEpddRbQuAuZy3mb5h2PWHWjIw1SOOWl6XM5xu5Murtu7fqDo9hDqsjmqFF0noBtrZrxKh9_V_cCzloozMa9m1herqxXW8t1dWlHdVFo3gNejjwObuI/s1600-h/daerah+pengaruh+medan+magnet.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395333284242874626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2pER6f3-TLnpRiQbc7jJmbkntDEpddRbQuAuZy3mb5h2PWHWjIw1SOOWl6XM5xu5Murtu7fqDo9hDqsjmqFF0noBtrZrxKh9_V_cCzloozMa9m1herqxXW8t1dWlHdVFo3gNejjwObuI/s320/daerah+pengaruh+medan+magnet.jpg" style="cursor: pointer; height: 247px; width: 225px;" /></a> <br />
Gambar 2. Daerah Pengaruh medan magnet.<br />
<br />
Pengaruh gaya gerak magnetik akan melingkupi daerah sekitar belitan yang diberikan warna arsir. Gaya gerak magnetik (θ) sebanding lurus dengan jumlah belitan (N) dan besarnya arus yang mengalir (I), secara singkat kuat medan magnet sebanding dengan amper-lilit.<br />
<br />
θ = I . N <br />
<br />
[θ] = Amper-turn<br />
<br />
dimana;<br />
<br />
θ = Gaya gerak magnetik<br />
I = Arus mengalir ke belitan<br />
N = Jumlah belitan kawat<br />
<br />
Contoh : Belitan kawat sebanyak 500 lilit, dialiri arus 2 A. <br />
Hitunglah a) gaya gerak magnetiknya b) jika kasus a) dipakai 1000 lilit berapa besarnya arus ?<br />
Jawaban :<br />
a) θ = I . N = 500 lilit x 2 A = 1.000 Ampere-lilit<br />
b) I = θ /N = 1.000 Amper-lilit/1000 lilit = 1 Ampere.<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Kuat Medan Magnet</span>- Dua belitan berbentuk toroida dengan ukuran yang berbeda diameternya. Belitan toroida yang besar memiliki diameter lebih besar, sehingga keliling lingkarannya lebih besar. Belitan toroida yang kecil tentunya memiliki keliling lebih kecil. Jika keduanya memiliki belitan (N) yang sama, dan dialirkan arus (I) yang sama maka gaya gerak magnet (Θ = N.I) juga sama. Yang akan berbeda adalah kuat medan magnet (H) dari kedua belitan diatas.<br />
<br />
Persamaan kuat medan magnet adalah:<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj31dsUwNgltCfUs2SCb7o0l65cRb0lyjhTbCVKVD49O1zvgUrlxIPdFSZIqEQoQlAdI_CdXfKDoR26XhWe0NV068KFVLYK285w0C7scA62H5wxWA7gC8vt2q0VqYvgDWltv0WjI5WR05I/s1600-h/persamaan+kuat+medan+magnet.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395333281718308562" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj31dsUwNgltCfUs2SCb7o0l65cRb0lyjhTbCVKVD49O1zvgUrlxIPdFSZIqEQoQlAdI_CdXfKDoR26XhWe0NV068KFVLYK285w0C7scA62H5wxWA7gC8vt2q0VqYvgDWltv0WjI5WR05I/s320/persamaan+kuat+medan+magnet.jpg" style="cursor: pointer; height: 88px; width: 261px;" /></a><br />
<br />
Dimana:<br />
H = Kuat medan magnet<br />
lm = Panjang lintasan<br />
θ = Gaya gerak magnetik<br />
I = Arus mengalir ke belitan<br />
N= Jumlah belitan kawat<br />
<br />
Contoh : Kumparan toroida dengan 6.000 belitan kawat, panjang lintasan magnet 30cm, arus yang mengalir sebesar 200 mA. Hitung besarnya kuat medan magnetiknya<br />
Jawaban :<br />
H = I.N/Im = 0,2 A. 6.000 / 0,3 = 4000 A/m<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Kerapatan Fluksi Magnet</span> - Efektivitas medan magnetik dalam pemakaian sering ditentukan oleh besarnya “kerapatan fluksi magnet”, artinya fluksi magnet yang berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan intensitas medannya lebih lemah, sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluksi magnet akan kuat dan intensitas medannya lebih tinggi.<br />
<br />
Kerapatan fluksi magnet (B) atau induksi magnetik didefinisikan sebagai:<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“fluksi persatuan luas penampang”</span><br />
<br />
Satuan fluksi magnet adalah Tesla. Persamaan fluksi magnet adalah:<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizA2taIhlyd62NGgeDD7fAxaimkcfEe0LIiYd2nHrCDFp9N37oNJdPN5k1IodLtohTUPMbRSpI50SAJirHcBtw6T_LlYZyIl0LqynqzF1UilTw20MGlUtNg7K5EdXXFKDYv6Qac3ke24Q/s1600-h/persamaan+fluksi+medan+magnet.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395333281322387506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizA2taIhlyd62NGgeDD7fAxaimkcfEe0LIiYd2nHrCDFp9N37oNJdPN5k1IodLtohTUPMbRSpI50SAJirHcBtw6T_LlYZyIl0LqynqzF1UilTw20MGlUtNg7K5EdXXFKDYv6Qac3ke24Q/s320/persamaan+fluksi+medan+magnet.jpg" style="cursor: pointer; height: 77px; width: 282px;" /></a> <br />
<br />
Dimana;<br />
B = Kerapatan medan magnet<br />
Φ = Fluksi magnet<br />
A = Penampang inti<br />
<br />
Contoh : Belitan kawat bentuk inti persegi 50mm x 30 mm, menghasilkan kerapatan fluksi magnet sebesar 0,8 Tesla. Hitung besar fluksi magnetnya.<br />
<br />
Jawaban: B = Φ/ A, maka Φ = B.A = 0,08T x (0,05 m x 0,03 m) = 1,2 mWb</span></div>
alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-12374508982969922762009-12-08T01:42:00.000-08:002009-12-08T01:42:10.711-08:00Metode Paralel Generator SinkronBila suatu generator mendapatkan pembebanan yang melebihi dari kapasitasnya, maka dapat mengakibatkan generator tersebut tidak bekerja atau bahkan akan mengalami kerusakan. Untuk mengatasi kebutuhan listrik atau beban yang terus meningkat tersebut, bisa diatasi dengan menjalankan generator lain yang kemudian dioperasikan secara paralel dengan generator yang telah bekerja sebelumnya, pada satu jaringan listrik yang sama. Keuntungan dari menggabungkan 2 generator atau lebih dalam suatu jaringan listrik adalah bila salah satu generator tiba-tiba mengalami gangguan, maka generator tersebut dapat dihentikan serta beban dialihkan pada generator lain, sehingga pemutusan listrik secara total bisa dihindari.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Cara Memparalel Generator</span><br />
<br />
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memparalel dua buah generator atau lebih ialah:<br />
• Polaritas dari generator harus sama dan tidak bertentangan setiap saat terhadap satu sama lainnya.<br />
• Nilai efektif tegangan harus sama.<br />
• Tegangan Generator yang diparalelkan mempunyai bentuk gelombang yang sama.<br />
• Frekuensi kedua generator atau frekuensi generator dengan jala-jala harus sama.<br />
• Urutan fasa dari kedua generator harus sama.<br />
<span class="fullpost"><br />
penjelasan mengenai syarat-syarat diatas dapat dibaca pada artikel di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/generator-sinkron.html">sini</a>, <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/dasar-dasar-elektro-mekanis.html">sini</a> dan <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/hubungan-daya-aktif-dan-frekuensi.html">sini</a>.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Kerja Paralel Generator</span><br />
<br />
Ada beberapa cara untuk memparalelkan generator dengan mengacu pada syarat-syarat diatas, yaitu :<br />
a. Lampu Cahaya berputar dan Volt-meter<br />
b. Voltmeter, Frekuensi Meter, dan Synchroscope.<br />
c. Cara Otomatis<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Lampu Cahaya Berputar dan Volt-meter</span><br />
<br />
Dengan rangkaian pada gambar 1, pilih lampu dengan tegangan kerja dua kali tegangan fasa-netral generator atau gunakan dua lampu yang dihubungkan secara seri. Dalam keadaan saklar S terbuka operasikan generator, kemudian lihat urutan nyala lampu. Urutan lampu akan berubah menurut urutan L1 - L2 - L3 - L1 - L2 - L3.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzNjXcJd1m5d56A7iDTeC8AXNNFVAjd7mSgN6NgkyuqZrIl0kuGKhEeL4jWUKMGxXtzvDQTTgf2QV75BwQWta81FC9Ms5QMmTDGOvpOGTkPsooB6wUgct8UgdoKr481Sw-RWckZuna_Dw/s1600-h/gb+1.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330150284320973762" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzNjXcJd1m5d56A7iDTeC8AXNNFVAjd7mSgN6NgkyuqZrIl0kuGKhEeL4jWUKMGxXtzvDQTTgf2QV75BwQWta81FC9Ms5QMmTDGOvpOGTkPsooB6wUgct8UgdoKr481Sw-RWckZuna_Dw/s320/gb+1.png" style="cursor: pointer; height: 306px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 1. Rangkaian Paralel Generator.<br />
<br />
Perhatikan Gambar 2a, pada keadaan ini L1 paling terang, L2 terang, dan L3 redup. Perhatikan Gambar 2b, pada keadaan ini:<br />
• L2 paling terang<br />
• L1 terang<br />
• L3 terang<br />
<br />
Perhatikan gambar 2c, pada keadaan ini,<br />
• L1 dan L2 sama terang<br />
• L3 Gelap dan Voltmeter=0 V<br />
<br />
Pada saat kondisi ini maka generator dapat diparalelkan dengan jala-jala (generator lain).<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgETpPIX1tC5GdB4r6oJdtXk4cG5yQZrrJrPsyMr91nycYdCPBosqVUZlLJDXSTx_nu4leoXA1tGu10-jCjE3osJu0Lqy6geLypzLeuefbcqEt8LlQ1Os09BV6a_FnvlPq_dk2cgcBuIYg/s1600-h/gb+2a.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330150287147478114" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgETpPIX1tC5GdB4r6oJdtXk4cG5yQZrrJrPsyMr91nycYdCPBosqVUZlLJDXSTx_nu4leoXA1tGu10-jCjE3osJu0Lqy6geLypzLeuefbcqEt8LlQ1Os09BV6a_FnvlPq_dk2cgcBuIYg/s320/gb+2a.png" style="cursor: pointer; height: 235px; width: 244px;" /></a> <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio5xYdmM-ll3cWKFVQoJpxPf0Ru3AhLY5ZkvFdpR7yoacS08TQLeLyWo3HcqZ82wiAmGp5WIZg1m70g2cvy0dGd_R6uauKTKZ1bAwWrMTjM3b8wa1yrT0_mqwqdG3WO6zTTZwZtjqGeYw/s1600-h/gb+2b.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330150290361688882" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio5xYdmM-ll3cWKFVQoJpxPf0Ru3AhLY5ZkvFdpR7yoacS08TQLeLyWo3HcqZ82wiAmGp5WIZg1m70g2cvy0dGd_R6uauKTKZ1bAwWrMTjM3b8wa1yrT0_mqwqdG3WO6zTTZwZtjqGeYw/s320/gb+2b.png" style="cursor: pointer; height: 263px; width: 231px;" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyDtPH51ZWjNNHKubsRUrISPTF0bdwYPG7DOaj_4up20zZ2iuzEfOI96qVx4FbE7gCaHPvdyhfrvYuhn5t0BK0-T3OGovxW2-Lkrd7eogH1hW-2NfIpNjpgpG3qkgpEogxAJrwEM9gJFg/s1600-h/gb+2c.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330150294776627826" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyDtPH51ZWjNNHKubsRUrISPTF0bdwYPG7DOaj_4up20zZ2iuzEfOI96qVx4FbE7gCaHPvdyhfrvYuhn5t0BK0-T3OGovxW2-Lkrd7eogH1hW-2NfIpNjpgpG3qkgpEogxAJrwEM9gJFg/s320/gb+2c.png" style="cursor: pointer; height: 223px; width: 237px;" /></a><br />
Gambar 2a,b dan c. Rangkaian Lampu Berputar.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Voltmeter, Frekuensi Meter dan Synchroscope</span><br />
<br />
Pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik, untuk indikator paralel generator banyak yang menggunakan alat Synchroscope, gambar 3. Penggunaan alat ini dilengkapi dengan Voltmeter untuk memonitor kesamaan tegangan dan Frekuensi meter untuk kesamaan frekuensi.<br />
<br />
Ketepatan sudut fasa dapat dilihat dari synchroscope. Bila jarum penunjuk berputar berlawanan arah jarum jam, berarti frekuensi generator lebih rendah dan bila searah jarum jam berarti frekuensi generator lebih tinggi. Pada saat jarum telah diam dan menunjuk pada kedudukan vertikal, berarti beda fasa generator dan jala-jala telah 0 (Nol) dan selisih frekuensi telah 0 (Nol), maka pada kondisi ini saklar dimasukkan (ON). Alat synchroscope tidak bisa menunjukkan urutan fasa jala-jala, sehingga untuk memparalelkan perlu dipakai indikator urutan fasa jala-jala.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Paralel Otomatis</span><br />
<br />
Paralel generator secara otomatis biasanya menggunakan alat yang secara otomatis memonitor perbedaan fasa, tegangan, frekuensi, dan urutan fasa. Apabila semua kondisi telah tercapai alat memberi suatu sinyal bahwa saklar untuk paralel dapat dimasukkan.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQwHaD5wHyTfSXDdvqs6pKGKaaGVWgi-RaIFo5tUaNQMW-CQjXiKIUjhSbjx7EvMDpQkXpAIBDxJLreC-Fw24polfWraemhOTrgF7HmRf4-hCjjFrGti4QRoUxOtv1do1yA70vau680oU/s1600-h/gb+3.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330150293034305986" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQwHaD5wHyTfSXDdvqs6pKGKaaGVWgi-RaIFo5tUaNQMW-CQjXiKIUjhSbjx7EvMDpQkXpAIBDxJLreC-Fw24polfWraemhOTrgF7HmRf4-hCjjFrGti4QRoUxOtv1do1yA70vau680oU/s320/gb+3.png" style="cursor: pointer; height: 240px; width: 249px;" /></a> <br />
Gambar 3. Synchroscope.</span>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-47317784456371070202009-12-06T00:47:00.000-08:002009-12-06T00:47:11.807-08:00Bahaya ListrikJudul yang provokatif...."bahaya listrik", karena pada artikel sebelum-sebelumnya hanya membahas seputar tutorial teknik elektro dan berita-berita mengenai perkembangan kelistrikan dan manfaat energi listrik untuk kehidupan manusia. Namun seperti kata pepatah: "Kecil jadi teman, besar jadi lawan" dan hal ini pun berlaku pada listrik, oleh karena itu WAJIB bagi kita untuk mengetahui sejauh mana listrik itu berbahaya, sehingga kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan energi listrik dapat diminimalkan, bahkan dapat dihindari.<br />
<br />
Apakah anda pernah tersengat aliran listrik PLN 220V ? jika ya ! pasti sangat mengkagetkan. Bahkan beberapa kasus tersengat listrik bisa berakibat pada kematian. Mengapa tegangan listrik 12 Volt pada akumulator tidak menyengat dan membahayakan manusia ? karena tubuh manusia memiliki batas aman untuk dialiri listrik, beberapa penelitian menyebutkan sampai dengan arus listrik 50 mA adalah batas aman bagi manusia, seperti ditunjukkan pada gambar 1.<br />
<span class="fullpost"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXiRP5M2xow2VrV6NSpOhB1Oymw8giKahTuHEqKVcWLvEEzBxC6TG8oKh0bLoxGZC7tnvVXO1Crg3gR_rSuRWXZtJS4RWls-H7CjFmWLwwjvCA1sCPviw90s6JJ51xrdZKdvwRo-AJc6I/s1600-h/gambar+1.+grafik+bahaya+arus+listrik.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324623180025011250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXiRP5M2xow2VrV6NSpOhB1Oymw8giKahTuHEqKVcWLvEEzBxC6TG8oKh0bLoxGZC7tnvVXO1Crg3gR_rSuRWXZtJS4RWls-H7CjFmWLwwjvCA1sCPviw90s6JJ51xrdZKdvwRo-AJc6I/s320/gambar+1.+grafik+bahaya+arus+listrik.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 266px;" /></a> <br />
Gambar 1. grafik bahaya arus listrik<br />
<br />
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik dan ada empat batasan jika kita tersengat aliran listrik(lihat gambar 1). <br />
• Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu lama. <br />
• Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit. Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja. <br />
• Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya. <br />
• Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak sistem peredaran darah bahkan berakibat kematian. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBwczje7jLxaksQbvNburWN638_lG-v6Dp-xu3mR7braS3CqGiO5Jj_Ry1k2bNBtFaz1mUoZvE1x0Rj0PJbcmqzawKIG9M27ovZcV13YQBCY70NQ_hmv9uMTFZBhYIDWjabVUyFUS34uA/s1600-h/gamar+2.+aliran+listrik+sentuhan+langsung.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324623181417146482" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBwczje7jLxaksQbvNburWN638_lG-v6Dp-xu3mR7braS3CqGiO5Jj_Ry1k2bNBtFaz1mUoZvE1x0Rj0PJbcmqzawKIG9M27ovZcV13YQBCY70NQ_hmv9uMTFZBhYIDWjabVUyFUS34uA/s320/gamar+2.+aliran+listrik+sentuhan+langsung.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 174px;" /></a> <br />
Gambar 2. Aliran listrik sentuhan langsung<br />
<br />
Model terjadinya aliran ketubuh manusia dapat dilihat pada gambar 2. Sumber listrik AC mengalirkan arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh tangan Rut, tubuh manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia rata-rata 1000 Ώ, arus yang aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya tegangan sentuh adalah sebesar :<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">UB = Rk. Ik = 1000 Ώ x 50 mA = 50 V</span><br />
<br />
Nah...!!! terjawablah mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat dipegang terminal positip dan terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan pengaruh tegangan listrik diatas 50V. <br />
<br />
Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama waktunya menyentuh. Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 Ώ = 1k Ώ, dan pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220V (gambar 3), arus yang mengalir ketubuh besarnya.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS-ChlZprzrAhwu2cQtiNA3sUxKIUHWUNDteZAC5ha14hNiy3yJW9DWVL3pWCuIi4r_24QCVxE-QEpyHoyHgtDyC92gcm9NDI4dSnpA6ptCGFMSzLJDJpA5qTamhe18kpDaS_NRO7FICU/s1600-h/gambar+3.+tahanan+tubuh+manusia.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324623177802605698" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS-ChlZprzrAhwu2cQtiNA3sUxKIUHWUNDteZAC5ha14hNiy3yJW9DWVL3pWCuIi4r_24QCVxE-QEpyHoyHgtDyC92gcm9NDI4dSnpA6ptCGFMSzLJDJpA5qTamhe18kpDaS_NRO7FICU/s320/gambar+3.+tahanan+tubuh+manusia.jpg" style="cursor: pointer; height: 180px; width: 251px;" /></a> <br />
Gambar 3. Tahanan tubuh manusia.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Ik = U/Rk =220V/1000 Ώ = 220mA</span><br />
<br />
Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan. <br />
<br />
Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, yaitu:<br />
• Cara pertama tangan orang menyentuh langsung kawat beraliran listrik gambar 4a.<br />
• Cara kedua tegangan sentuh tidak langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi pada peralatan listrik dan orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh gambar b.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGP8vW5TWMYsDA0iVWfnsH67Z_Yq5fmCIX4hMnMh28db0qvh6a4jOPkPUECdmPCQPzldmcEe06E2f5FPr4gPLPSWraBelyDjPp7rp02E57kfgsD1SKJXrCkot0KUiPp3TYR37NvtG7eA8/s1600-h/gambar+4a.+tegangan+sentuh+langsung.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324623175155446674" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGP8vW5TWMYsDA0iVWfnsH67Z_Yq5fmCIX4hMnMh28db0qvh6a4jOPkPUECdmPCQPzldmcEe06E2f5FPr4gPLPSWraBelyDjPp7rp02E57kfgsD1SKJXrCkot0KUiPp3TYR37NvtG7eA8/s320/gambar+4a.+tegangan+sentuh+langsung.jpg" style="cursor: pointer; height: 236px; width: 250px;" /></a><br />
Gambar 4a. Tegangan sentuh langsung.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8aYU6XFcwZKx39Nhz-MmNSILogavHI-eskjRE5ItkGXz8Ay7FjVJb3Rh1rYTXBNZvNZ3NL4XAE-jdL_Or0HqWn1WSILKI9LzcdLTiDAxaevwFSuQ1iDjbD1_Im-7A9s3WMbt-xQOp9mk/s1600-h/gambar+4b.+Tegangan+sentuh+tidak+langsung.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324623173496296770" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8aYU6XFcwZKx39Nhz-MmNSILogavHI-eskjRE5ItkGXz8Ay7FjVJb3Rh1rYTXBNZvNZ3NL4XAE-jdL_Or0HqWn1WSILKI9LzcdLTiDAxaevwFSuQ1iDjbD1_Im-7A9s3WMbt-xQOp9mk/s320/gambar+4b.+Tegangan+sentuh+tidak+langsung.jpg" style="cursor: pointer; height: 194px; width: 252px;" /></a> <br />
Gambar 4b. Tegangan sentuh tidak langsung.<br />
<br />
Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator atau transformator. Isolasi yang rusak harus diganti karena termasuk kategori kerusakan permanen. Bahaya listrik akibat tegangan sentuh langsung dan tidak langsung, keduanya sama berbahayanya. Tetapi dengan tindakan pengamanan yang baik, akibat tegangan sentuh yang berbahaya dapat diminimalkan. <br />
<br />
cara pengamanan dari bahaya listrik adalah antara lain:<br />
• Yang paling utama dalah menggunakan peralatan-peralatan listrik yang telah mendapatkan sertifikasi dari Lembaga pengujian yang diakui, seperti LMK dan SNI.<br />
• Kawat sebaiknya berisolasi sehingga bila tersentuh tidak membahayakan, <br />
• Peralatan listrik dipasang pentanahan yang baik, sehingga ketika terjadi arus bocor akan disalurkan ke tanah dan tidak membahayakan manusia.<br />
• Perhatikan buku petunjuk dari peralatan (jika ada) dan perhatikan pula masa pakai peralatan.<br />
<br />
semog bermanfaat dan bersahabat dengan listrik.</span>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-40842137038857413412009-12-06T00:12:00.001-08:002009-12-06T00:12:51.518-08:00Generator Set (GENSET)Ketika terjadi pemadaman catu daya utama (PLN) maka dibutuhkan suplai cadangan listrik dan pada kondisi tersebut Generator-Set diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik terutama untuk beban-beban prioritas. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang membutuhkan sumber daya yang mantap dan andal (tingkat keandalan pasokan yang tinggi), dan juga untuk area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial dipasok listrik melalui jaringan distribusi PLN yang ada.<br />
<br />
Suatu mesin diesel generator set terdiri dari:<span class="fullpost"><br />
1. Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel (dalam bahasa inggris disebut diesel engine)<br />
2. Generator<br />
3. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)<br />
4. Baterai dan Battery Charger<br />
5. Panel ACOS (Automatic Change Over Switch) <br />
6. Pengaman untuk Peralatan<br />
7. Perlengkapan Instalasi Tenaga<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Mesin Diesel</span><br />
<br />
Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar, ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya (energi panas). Untuk membangkitkan listrik, sebuah mesin diesel dihubungkan dengan generator dalam satu poros (poros dari mesin diesel dikopel dengan poros generator).<br />
<br />
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai penggerak mula:<br />
* Desain dan instalasi sederhana<br />
* Auxilary equipment (peralatan bantu) sederhana<br />
* Waktu pembebanan relatif singkat<br />
<br />
Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:<br />
*Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang tinggi.<br />
* Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.<br />
* Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar. <br />
* Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar minyak yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar jenis lainnya, seperti gas dan batubara.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Cara Kerja Mesin Diesel</span><br />
<br />
Prime mover atau penggerak mula merupakan peralatan yang berfungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesin diesel/diesel engine terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bersuhu dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga bahan bakar yang diinjeksikan akan terbakar secara otomatis. Penambahan panas atau energi senantiasa dilakukan pada tekanan yang konstan.<br />
<br />
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.<br />
<br />
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan<br />
siklus otto).<br />
<br />
Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine.<br />
<br />
<a href="http://gudangilmu.org/gudangilmu_v2/wp-content/uploads/2008/01/2tak_diesel_engine.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="http://gudangilmu.org/gudangilmu_v2/wp-content/uploads/2008/01/2tak_diesel_engine.gif" style="cursor: pointer; height: 212px; width: 334px;" /></a><br />
<br />
Pada mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder pada setiap langkah daya.<br />
1. Langkah ke atas yang pertama merupakan langkah pemasukan dan penghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol berputar ke bawah.<br />
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus berputar menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.<br />
3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini kedua katup yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros engkol terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.<br />
4. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang terbuka dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar karena pada proses keempat ini torak kembali bergerak naik keatas dan menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk proses pembuangan.<br />
5. Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang kembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali.<br />
<br />
Berdasarkan kecepatan proses diatas maka mesin diesel dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:<br />
1. Diesel kecepatan rendah (< 400 rpm)<br />
2. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)<br />
3. Diesel kecepatan tinggi ( >1000 rpm) <br />
<br />
<span style="font-style: italic;">Sistem starting</span> atau proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel dibagi menjadi 3 macam sistem starting yaitu: <br />
<br />
1. Sistem Start Manual<br />
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya mesin yang relatif kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros hubung yang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya.<br />
<br />
2. Sistem Start Elektrik<br />
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.<br />
<br />
3. Sistem Start Kompresi<br />
Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)</span><br />
<br />
<a href="http://www.caturmukti.com/manager/images/product/ats1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="http://www.caturmukti.com/manager/images/product/ats1.jpg" style="cursor: pointer; height: 395px; width: 580px;" /></a><br />
<br />
AMF merupakan alat yang berfungsi menurunkan downtime dan meningkatkan keandalan sistem catu daya listrik. AMF dapat mengendalikan transfer Circuit Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu daya utama (PLN) ke catu daya cadangan (genset) dan sebaliknya. Dan ATS merupakan pelengkap dari AMF dan bekerja secara bersama-sama. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Cara Kerja AMF dan ATS </span><br />
<br />
Automatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer suatu alat dari suplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai utama.AMF akan beroperasi saat catu daya utama (PLN) padam dengan mengatur catu daya cadangan (genset). AMF dapat mengatur genset beroperasi jika suplai utama dari PLN mati dan memutuskan genset jika suplai utama dari PLN hidup lagi. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Baterai (baterry dan accu)</span> <br />
<br />
Battery merupakan suatu proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik yang berupa sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari dua buah logam/ konduktor yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan maka akan bereaksi secara kimia dan menghasilkan gaya gerak listrik antara kedua konduktor tersebut. Proses pengisian battery dilakukan dengan cara mengalirkan arus melalui sel-sel dengan arah yang berlawanan dengan aliran arus dalam proses pengosongan sehingga sel akan dikembalikan dalam keadaan semula. Battery yang digunakan pada sistem otomatis GenSet berfungsi sebagai sumber arus DC pada starting diesel. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Battery Charger </span><br />
<br />
Alat ini berfungsi untuk proses pengisian battery dengan mengubah tegangan PLN 220V atau dari generator itu sendiri menjadi 12/24 V menggunakan rangkaian penyearah. Battery Charger ini biasanya dilengkapi dengan pengaman hubung singkat (Short Circuit) berupa sekering/ fuse.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Panel ACOS </span><br />
<a href="http://www.tredintechnologies.com/1%20of%204x1000A%20Automatic%20Changeover%20Switch%20Procured%20for%20SPDC%20West.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="http://www.tredintechnologies.com/1%20of%204x1000A%20Automatic%20Changeover%20Switch%20Procured%20for%20SPDC%20West.JPG" style="cursor: pointer; height: 384px; width: 512px;" /></a><br />
ACOS (Automatic Change Over Switch) merupakan panel pengendalian generator dan terdapat beberapa tombol yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. <br />
Tombol pengontrol operasi Gen Set automatic, antara lain yaitu :<br />
Off, Automatic, Trial Service, Manual Service, Manual Starting, Manual Stoping, Signal Test, Horn Off, Release, Start, Start Fault, Engine Running, Supervision On, Low Oil Pressure, Temperature To High, Generator Over Load. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Sistem Pengaman Genset</span><br />
<br />
Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir gangguan agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi pada mesin generator ada dua macam yaitu :<br />
1) Pengaman alarm<br />
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak normal dalam operasi mesin generator dan agar operator segera bertindak. <br />
2) Pengaman trip<br />
Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan kerusakan karena ada sistem yang berfungsi tidak normal maka mesin akan stop secara otomatis.<br />
Jenis pengaman trip antara lain :<br />
1) Putaran lebih (over speed)<br />
2) Temperatur air pendingin tinggi <br />
3) Tekanan minyak pelumas rendah<br />
4) Emergency stop<br />
5) Reverse power <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pentanahan (grounding)</span> <br />
<br />
a) Pentanahan sistem, pentanahan untuk suatu titik pada penghantar arus dari sistem. Pada umumnya titik tersebut adalah titik netral dari suatu mesin, transformator, atau untuk rangkaian listrik tertentu.<br />
b) Pentanahan peralatan sistem, pentanahan untuk suatu bagian yang tidak membawa arus dari sistem, misalnya : Semua logam seperti saluran tempat kabel, kerangka mesin, batang pemegang sakelar, penutup kotak sakelar. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Relay pengaman pada genset: </span><br />
<br />
a) Relay arus lebih <br />
Thermal Over Load Relay (TOLR) digunakan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor dari kerusakan akibat beban lebih atau terjadinya hubungan singkat antar hantaran yang menuju jaring atau antar fasa.<br />
b) Relay tegangan lebih <br />
bekerja bila tegangan yang dihasilkan generator melebihi batas nominalnya.<br />
c) Relay diferensial <br />
bekerja atas dasar perbandingan tegangan atau perbandingan arus, yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator dengan arus yang mengalir pada hantaran yang menuju jaring-jaring. <br />
d) Relay daya balik <br />
berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif yang masuk ke arah generator.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Sekering</span><br />
<br />
berungsi untuk mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan hubung singkat <br />
Jika suatu sekering dilewati arus di atas arus kerjanya, maka pada waktu tertentu sekering tersebut akan lebur (putus). Besarnya arus yang dapat meleburkan suatu sekering dalam waktu 4 jam dibagi arus kerja disebut faktor peleburan berkisar 1 hingga 1,5.</span>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-60803588944730858682009-12-06T00:05:00.000-08:002009-12-06T00:11:11.498-08:00Hukum-Hukum Dasar ListrikDalam dunia listrik dikenal beberapa hukum-hukum dasar listrik, yaitu:<br />
<br />
1. Hukum Faraday<br />
2. Hukum Ampere-Biot-Savart<br />
3. Hukum Lenz<br />
4. Prinsip Konversi Energi Elektromekanik<br />
<br />
Kesemua hukum diatas, bersama dengan hukum kekekalan energi akan menjelaskan mengenai prinsip kerja dasar dari suatu mesin listrik dinamis.<br />
<br />
Artikel kali ini akan menjelaskan secara sederhana hubungan kesemua hukum tersebut. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Hukum Faraday</span><br />
<br />
Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris menyatakan bahwa:<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi.<br />
2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.</span><br />
<br />
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik yang menjelaskan mengenai fenomena induksi elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan induksi yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini adalah pada generator. Gambar 1 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZLkFPfZKz_eVyR29LpxlsZgMpoIJKKEwGO_9NhHw0wtSAXPz4xbt4h7EPbt_YwkLh_2jRQIbWNniQ-O1YmcpckKFK6kYqWHRtb3f_oIYeptTAasbvT6Fh7IsjAdwxwtzIrv3-XDTIhtM/s1600-h/hukum+faraday-elektromagnetik.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319985599903161026" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZLkFPfZKz_eVyR29LpxlsZgMpoIJKKEwGO_9NhHw0wtSAXPz4xbt4h7EPbt_YwkLh_2jRQIbWNniQ-O1YmcpckKFK6kYqWHRtb3f_oIYeptTAasbvT6Fh7IsjAdwxwtzIrv3-XDTIhtM/s320/hukum+faraday-elektromagnetik.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 267px;" /></a><br />
Gambar 1. Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Hukum Ampere-Biot-Savart</span><br />
<br />
3 orang ilmuwan jenius dari perancis, Andre Marie Ampere (1775-1863), Jean Baptista Biot (1774-1862) dan Victor Savart (1803-1862) menyatakan bahwa: <br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar yang berada diantara medan magnetik”<br />
</span><br />
Hal ini juga merupakan kebalikan dari hukum faraday, dimana faraday memprediksikan bahwa tegangan induksi akan timbul pada penghantar yang bergerak dan memotong medan magnetik. Hukum ini diaplikasikan pada mesin-mesin listrik, dan gambar 2 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNSu0IwLE4X4Me4mfjWOfPdLsdgYw0dz4T_CNqH8AmXhT8SA1dTNxg0Wa0EPLyssGtPvSnYdv7-zvHeMBHxF2p9PPOMRR-CdRDamOZKBq_uF-1VGaK3mWjuXBzZVEfYFlOhbjIlCKVTCk/s1600-h/Hukum+ampere-biot-savart.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319985596480018994" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNSu0IwLE4X4Me4mfjWOfPdLsdgYw0dz4T_CNqH8AmXhT8SA1dTNxg0Wa0EPLyssGtPvSnYdv7-zvHeMBHxF2p9PPOMRR-CdRDamOZKBq_uF-1VGaK3mWjuXBzZVEfYFlOhbjIlCKVTCk/s320/Hukum+ampere-biot-savart.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 238px;" /></a><br />
Gambar 2. Hukum Ampere-Biot-Savart, Gaya induksi Elektromagnetik.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Hukum Lenz<br />
</span><br />
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz (1804-1865) menyatakan bahwa:<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan (gaya aksi dan reaksi)”</span><br />
<br />
Sebagai contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan memotong garis-garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi (hukum faraday). Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar tersebut saling dihubungkan maka akan mengalir arus induksi, dan arus induksi ini akan menghasilkan gaya pada penghantar tersebut (hukum ampere-biot-savart). Yang akan diungkapkan oleh Lenz adalah gaya yang dihasilkan tersebut berlawanan arah dengan arah gerakan penghantar tersebut, sehingga akan saling meniadakan.<br />
<br />
Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis (mesin listrik putar) yaitu generator dan motor. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlOMTPFM9fezBOErm9PXcTYRn5yh5eBllL3Qt-gp5x9b_iCnLFM6mLOYZCyF3RqALwfk4CTs5ynxfmA_LjbYFQ3JC_ozLzGG1GTG2w3h9EElzvTVz7o4HrjZsMpnOCD0BZjs9zsTKy0eQ/s1600-h/hukum+Lenz.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319985599782783442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlOMTPFM9fezBOErm9PXcTYRn5yh5eBllL3Qt-gp5x9b_iCnLFM6mLOYZCyF3RqALwfk4CTs5ynxfmA_LjbYFQ3JC_ozLzGG1GTG2w3h9EElzvTVz7o4HrjZsMpnOCD0BZjs9zsTKy0eQ/s320/hukum+Lenz.jpg" style="cursor: pointer; height: 307px; width: 320px;" /></a><br />
Gambar 3. Hukum Lenz- gaya aksi dan reaksi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Konversi Energi Elektromekanik</span><br />
<br />
Ketiga hukum dasar listrik diatas terjadi pada proses kerja dari suatu mesin listrik dan hal ini merupakan prinsip dasar dari konversi energi. Secara garis besar, elektromekanik dari mesin listrik dinamis dinyatakan:<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“Semua energi listrik dan energi mekanik mengalir kedalam mesin, dan hanya sebagian kecil saja dari energi listrik dan energi mekanik yang mengalir keluar mesin (terbuang) ataupun disimpan didalam mesin itu sendiri, sedangkan energi yang terbuang tersebut dalam bentuk panas”</span><br />
<br />
Sedangkan hukum kekelan energi pertama menyatakan bahwa:<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“energi tidak dapat diciptakan, namun dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya”</span><br />
<br />
Aplikasi dari 4 dasar prinsip kerja mesin listrik dinamis dan hukum kekalan energi digambarkan sebagai berikut:<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTMrIul-riKF3JnBoIlfn2A64qSH8-HV1620qvr_5bTf7Z9YFsGsxHP6ksOlIAww-K9qB7XL6ciwBek4aRTVhVWEA4GfOOYDiJaYMR67QoP1tNWe6x-MXrbcg7gTnaxIrjl4f90xLqzp4/s1600-h/konversi+energi+elektromekanik.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319985606354928482" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTMrIul-riKF3JnBoIlfn2A64qSH8-HV1620qvr_5bTf7Z9YFsGsxHP6ksOlIAww-K9qB7XL6ciwBek4aRTVhVWEA4GfOOYDiJaYMR67QoP1tNWe6x-MXrbcg7gTnaxIrjl4f90xLqzp4/s320/konversi+energi+elektromekanik.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 278px;" /></a><br />
Gambar 4. Prinsip Konversi Energi Elektromekanik.<br />
<br />
Tanda positif (+) menunjukkan energi masuk, sedangkan tanda negatif (-) menunjukkan energi keluar. Panas yang dihasilkan dari suatu mesin yang sedang melakukan proses selalu dalam tanda negatif (-).<br />
<br />
Sedangkan untuk energi yang tersimpan, tanda positif (+) menujukkan peningkatan energi yang tersimpan, sedangkan tanda negatif (-) menunjukkan pengurangan energi yang tersimpan.<br />
<br />
Keseimbangan dari bentuk-bentuk energi diatas tergantung dari nilai efisiensi mesin dan sistem pendinginannya.alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-25610602001405383772009-12-06T00:03:00.000-08:002009-12-06T00:03:07.110-08:00Prinsip Kerja Generator sinkronSetelah kita membahas di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/generator-sinkron.html">sini</a> mengenai konstruksi dari suatu generator sinkron, maka artikel kali ini akan membahas mengenai prinsip kerja dari suatu generator sinkron. Yang akan menjadi kerangka bahasan kali ini adalah pengoperasian generator sinkron dalam kondisi berbeban, tanpa beban, menentukan reaktansi dan resistansi dengan melakukan percobaan tanpa beban (beban nol), percobaan hubung-singkat dan percobaan resistansi jangkar. <br />
<br />
Seperti telah dijelaskan pada artikel-artikel sebelumnya, bahwa kecepatan rotor dan frekuensi dari tegangan yang dibangkitkan oleh suatu generator sinkron berbanding lurus. Gambar 1 akan memperlihatkan prinsip kerja dari sebuah generator AC dengan dua kutub, dan dimisalkan hanya memiliki satu lilitan yang terbuat dari dua penghantar secara seri, yaitu penghantar a dan a’. <br />
<br />
Untuk dapat lebih mudah memahami, silahkan lihat animasi prinsip kerja generator, di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/09/animasi-generator-dc-dan-generator-ac.html">sini</a>.<br />
<br />
<span class="fullpost"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4hfWOnVBloqEuFJD45jYNCjdqsar_c5HdD9gWn_PJGXKlPSyYZjSi-lYACwaxcCL3FWjyUO3haNRm6ihfgeiHQemxnZ7o_p855ciyK81AOOe3yiyxv_Xj-OOl_DVDQxPxyc2yqZwi9dg/s1600-h/gb+1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330055496428708130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4hfWOnVBloqEuFJD45jYNCjdqsar_c5HdD9gWn_PJGXKlPSyYZjSi-lYACwaxcCL3FWjyUO3haNRm6ihfgeiHQemxnZ7o_p855ciyK81AOOe3yiyxv_Xj-OOl_DVDQxPxyc2yqZwi9dg/s320/gb+1.jpg" style="cursor: pointer; height: 107px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 1. Diagram Generator AC Satu Phasa Dua Kutub.<br />
<br />
Lilitan seperti disebutkan diatas disebut “Lilitan terpusat”, dalam generator sebenarnya terdiri dari banyak lilitan dalam masing-masing fasa yang terdistribusi pada masing-masing alur stator dan disebut “Lilitan terdistribusi”. Diasumsikan rotor berputar searah jarum jam, maka fluks medan rotor bergerak sesuai lilitan jangkar. Satu putaran rotor dalam satu detik menghasilkan satu siklus per detik atau 1 Hertz (Hz). <br />
<br />
Bila kecepatannya 60 Revolution per menit (Rpm), frekuensi 1 Hz. Maka untuk frekuensi f = 60 Hz, rotor harus berputar 3600 Rpm. Untuk kecepatan rotor n rpm, rotor harus berputar pada kecepatan n/60 revolution per detik (rps). Bila rotor mempunyai lebih dari 1 pasang kutub, misalnya P kutub maka masing-masing revolution dari rotor menginduksikan P/2 siklus tegangan dalam lilitan stator. Frekuensi dari tegangan induksi sebagai sebuah fungsi dari kecepatan rotor, dan diformulasikan dengan:<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUxB4sLYRpP5_i1XuB1iEDfUr6ySLh9siBnkhxEN9gwjAaKW1lIpA2pJSqcjfYjrUb7GOOQdwby8C_SrlRqBe4ftIlT8VnKiHkOp3xhpYqIiGLQrDLAZQNtgRG6xkOdw8oKk0sasJbJas/s1600-h/1.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330057257636860178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUxB4sLYRpP5_i1XuB1iEDfUr6ySLh9siBnkhxEN9gwjAaKW1lIpA2pJSqcjfYjrUb7GOOQdwby8C_SrlRqBe4ftIlT8VnKiHkOp3xhpYqIiGLQrDLAZQNtgRG6xkOdw8oKk0sasJbJas/s320/1.png" style="cursor: pointer; height: 42px; width: 124px;" /></a> <br />
<br />
Untuk generator sinkron tiga fasa, harus ada tiga belitan yang masing-masing terpisah sebesar 120 derajat listrik dalam ruang sekitar keliling celah udara seperti diperlihatkan pada kumparan a – a’, b – b’ dan c – c’ pada gambar 2. Masing-masing lilitan akan menghasilkan gelombang Fluksi sinus satu dengan lainnya berbeda 120 derajat listrik. Dalam keadaan seimbang besarnya fluksi sesaat :<br />
<br />
ΦA = Φm. Sin ωt<br />
ΦB = Φm. Sin ( ωt – 120° )<br />
ΦC = Φm. Sin ( ωt – 240° )<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgot_x0KAXFi8NoD5AOfX2HSz1fzuxO1LYaFAnh-c7NCTahvLP4ZLmwrN1YbnLQUsvkfb9r0Re013ScmyfAIni_zrXYuSs0dDYcB09xnhLLh9btA4aexriEZQNmtLcbpihMAwysHc2CcPA/s1600-h/gb+2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330055495843762594" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgot_x0KAXFi8NoD5AOfX2HSz1fzuxO1LYaFAnh-c7NCTahvLP4ZLmwrN1YbnLQUsvkfb9r0Re013ScmyfAIni_zrXYuSs0dDYcB09xnhLLh9btA4aexriEZQNmtLcbpihMAwysHc2CcPA/s320/gb+2.jpg" style="cursor: pointer; height: 121px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 2. Diagram Generator AC Tiga Fasa Dua Kutub<br />
<br />
Besarnya fluks resultan adalah jumlah vektor ketiga fluks tersebut adalah: <br />
ΦT = ΦA +ΦB + ΦC, yang merupakan fungsi tempat (Φ) dan waktu (t), maka besar- besarnya fluks total adalah: <br />
ΦT = Φm.Sin ωt + Φm.Sin(ωt – 120°) + Φm. Sin(ωt– 240°). Cos (φ – 240°)<br />
<br />
Dengan memakai transformasi trigonometri dari : <br />
<br />
Sin α . Cos β = ½.Sin (α + β) + ½ Sin (α + β ), <br />
<br />
maka dari persamaan diatas diperoleh : <br />
<br />
ΦT = ½.Φm. Sin (ωt +φ )+ ½.Φm. Sin (ωt – φ) + ½.Φm. Sin ( ωt + φ – 240° )+ ½.Φm. Sin (ωt – φ) +½.Φm. Sin (ωt + φ – 480°)<br />
<br />
Dari persamaan diatas, bila diuraikan maka suku kesatu, ketiga, dan kelima<br />
akan silang menghilangkan. Dengan demikian dari persamaan akan didapat<br />
fluksi total sebesar, ΦT = ¾ Φm. Sin ( ωt - Φ ) Weber .<br />
<br />
Jadi medan resultan merupakan medan putar dengan modulus 3/2 Φ dengan<br />
sudut putar sebesar ω. Maka besarnya tegangan masing-masing fasa adalah :<br />
<br />
E maks = Bm. ℓ. ω r Volt<br />
<br />
dimana :<br />
<br />
Bm = Kerapatan Fluks maksimum kumparan medan rotor (Tesla)<br />
ℓ = Panjang masing-masing lilitan dalam medan magnetik (Weber)<br />
ω = Kecepatan sudut dari rotor (rad/s)<br />
r = Radius dari jangkar (meter)<br />
<br />
anda dapat juga membaca artikel yang terkait dengan bahasan kali ini, di:<br />
<br />
- elektromekanis dalam sistem tenaga-1, di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/elektromekanis-dalam-sistem-tenaga.html">sini</a>.<br />
- elektromekanis dalam sistem tenaga-2, di <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/elektromekanis-dalam-sistem-tenaga_19.html">sini</a>.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Generator Tanpa Beban</span><br />
<br />
Apabila sebuah mesin sinkron difungsikan sebagai generator dengan diputar pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan (If), maka pada kumparan jangkar stator akan diinduksikan tegangan tanpa beban (Eo), yaitu sebesar:<br />
<br />
Eo = 4,44 .Kd. Kp. f. φm. T Volt<br />
<br />
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, sehingga tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). Bila besarnya arus medan dinaikkan, maka tegangan keluaran juga akan naik sampai titik saturasi (jenuh), seperti diperlihatkan pada gambar 3. Kondisi generator tanpa beban bisa digambarkan rangkaian ekuivalennya seperti diperlihatkan pada gambar 3b.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK2uUyAnkVNE2sfFd96WqocwgCXu_ULIlpwYagA2Gw4PQkaer5tqAw03HnFZZqB3iXkMhPk_NI6grFUWFII1KmXrAqVjCEE1QdAluZzli0bqbhb9YQ575rUZ54ZHjP7CMcaNyDbWPDpsk/s1600-h/gb+3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330055498756434722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK2uUyAnkVNE2sfFd96WqocwgCXu_ULIlpwYagA2Gw4PQkaer5tqAw03HnFZZqB3iXkMhPk_NI6grFUWFII1KmXrAqVjCEE1QdAluZzli0bqbhb9YQ575rUZ54ZHjP7CMcaNyDbWPDpsk/s320/gb+3.jpg" style="cursor: pointer; height: 134px; width: 320px;" /></a><br />
Gambar 3a dan 3b. Kurva dan Rangkaian Ekuivalen Generator Tanpa Beban<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Generator Berbeban</span><br />
<br />
Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan terminal V akan berubah-ubah pula, hal ini disebabkan adanya kerugian tegangan pada:<br />
• Resistansi jangkar Ra<br />
• Reaktansi bocor jangkar Xl<br />
• Reaksi Jangkar Xa<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">a. Resistansi Jangkar</span><br />
Resistansi jangkar/fasa Ra menyebabkan terjadinya kerugian tegang/fasa (tegangan jatuh/fasa) dan I.Ra yang sefasa dengan arus jangkar.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">b. Reaktansi Bocor Jangkar</span><br />
Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang terjadi tidak mengimbas pada jalur yang telah ditentukan, hal seperti ini disebut Fluks Bocor.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">c. Reaksi Jangkar</span><br />
Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat generator dibebani akan menimbulkan fluksi jangkar (ΦA ) yang berintegrasi dengan fluksi yang dihasilkan pada kumparan medan rotor(ΦF), sehingga akan dihasilkan suatu fluksi resultan sebesar :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivk6FCP5vnTfO5UtaR35T4HYPCzyUVw9sh_t8DEkNty8FRtWbydENLUToL1L8tjqHpaTlIbH-LMBqS2NHO-b1sVYR8D-rqX7WwfMkzog1zm8Q27FDwIu7e2BwlDZIgSw1ObBwUrdnUtMo/s1600-h/3.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330057259335442018" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivk6FCP5vnTfO5UtaR35T4HYPCzyUVw9sh_t8DEkNty8FRtWbydENLUToL1L8tjqHpaTlIbH-LMBqS2NHO-b1sVYR8D-rqX7WwfMkzog1zm8Q27FDwIu7e2BwlDZIgSw1ObBwUrdnUtMo/s320/3.png" style="cursor: pointer; height: 26px; width: 94px;" /></a><br />
Interaksi antara kedua fluksi ini disebut sebagai reaksi jangkar, seperti diperlihatkan pada Gambar 4. yang mengilustrasikan kondisi reaksi jangkar untuk jenis beban yang berbeda-beda.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXMm7k0TFjImVYUpACLg4A-tIlDXadZqMvIgZ19q7vGXqgxiOqU_Dt-D2y0Cv0cbLLoOvCphZDGmqZLDfSBFg9K0OiQMwlk_65GRhgv2735Tc2OADh4jqwhw7pNUm0sWK0foSanizYtCE/s1600-h/gb+4.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330055501487035538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXMm7k0TFjImVYUpACLg4A-tIlDXadZqMvIgZ19q7vGXqgxiOqU_Dt-D2y0Cv0cbLLoOvCphZDGmqZLDfSBFg9K0OiQMwlk_65GRhgv2735Tc2OADh4jqwhw7pNUm0sWK0foSanizYtCE/s320/gb+4.jpg" style="cursor: pointer; height: 91px; width: 320px;" /></a><br />
Gambar 4a, 4b, 4c dan 4d. Kondisi Reaksi Jangkar.<br />
<br />
Gambar 4a , memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat generator dibebani tahanan (resistif) sehingga arus jangkar Ia sefasa dengan GGL Eb dan ΦA akan tegak lurus terhadap ΦF.<br />
<br />
Gambar 4b, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat generator dibebani kapasitif , sehingga arus jangkar Ia mendahului ggl Eb sebesar θ dan ΦA terbelakang terhadap ΦF dengan sudut (90 -θ).<br />
<br />
Gambar 4c, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat dibebani kapasitif murni yang mengakibatkan arus jangkar Ia mendahului GGL Eb sebesar 90° dan ΦA akan memperkuat ΦF yang berpengaruh terhadap pemagnetan.<br />
<br />
Gambar 4d, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat arus diberi beban induktif murni sehingga mengakibatkan arus jangkar Ia terbelakang dari GGL Eb sebesar 90° dan ΦA akan memperlemah ΦF yang berpengaruh terhadap pemagnetan.<br />
<br />
Jumlah dari reaktansi bocor XL dan reaktansi jangkar Xa biasa disebut reaktansi Sinkron Xs.<br />
<br />
Vektor diagram untuk beban yang bersifat Induktif, resistif murni, dan kapasitif diperlihatkan pada Gambar 5a, 5b dan 5c.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOJoCQ_SGJ8cHNDtNj9VviWIdFMx5WfkrP6rox1MFM11yjS1RsEcnWtmX4JzwZNEZ0mUuLJllgI22EkMK8ZQUfNT__lAA28XOgVLP7Z0YF75RZ3J1jX-TTj9odpF5v_rRApddBmWKONzw/s1600-h/gb+5a.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330055505141342978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOJoCQ_SGJ8cHNDtNj9VviWIdFMx5WfkrP6rox1MFM11yjS1RsEcnWtmX4JzwZNEZ0mUuLJllgI22EkMK8ZQUfNT__lAA28XOgVLP7Z0YF75RZ3J1jX-TTj9odpF5v_rRApddBmWKONzw/s320/gb+5a.jpg" style="cursor: pointer; height: 172px; width: 251px;" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZJojhX-dfKS01oM43CHwhieuwArYE4XFK_ZVFYuBU6fjwzNqeSZPDl8T1lUkvLjQGo0Lq8Qv2Yry3jD127fNWfeSlF6aefBT-qK0Vt2NWilsfElwnPd6RcTNVEr6OluL41Q6m9hUpcEs/s1600-h/gb+5b.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330056519496441410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZJojhX-dfKS01oM43CHwhieuwArYE4XFK_ZVFYuBU6fjwzNqeSZPDl8T1lUkvLjQGo0Lq8Qv2Yry3jD127fNWfeSlF6aefBT-qK0Vt2NWilsfElwnPd6RcTNVEr6OluL41Q6m9hUpcEs/s320/gb+5b.jpg" style="cursor: pointer; height: 133px; width: 250px;" /></a> <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAQnwAyXUGaFLf4LPTeipPaR9Y88H46MfnPSzBV2w5t2mVAt3IxLgyg8H3I3bYJ2yqJUQaVU6eAqk0N-Zo36i1NMFRu3Jl7mDzUtUVtgwfICkVw-e1TaRdC2XobPrNo4eseLLjLopXJx0/s1600-h/gb+5c.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330056526490537266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAQnwAyXUGaFLf4LPTeipPaR9Y88H46MfnPSzBV2w5t2mVAt3IxLgyg8H3I3bYJ2yqJUQaVU6eAqk0N-Zo36i1NMFRu3Jl7mDzUtUVtgwfICkVw-e1TaRdC2XobPrNo4eseLLjLopXJx0/s320/gb+5c.jpg" style="cursor: pointer; height: 137px; width: 252px;" /></a><br />
Gambar 5a, 5b dan 5c. Vektor Diagram dari Beban Generator<br />
<br />
Berdasarkan gambar diatas, maka bisa ditentukan besarnya tegangan jatuh yang terjadi, yaitu :<br />
<br />
Total Tegangan Jatuh pada Beban:<br />
<br />
= I.Ra + j (I.Xa + I.XL)<br />
= I {Ra + j (Xs + XL)}<br />
<br />
= I {Ra + j (Xs)} <br />
<br />
= I.Zs<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Menentukan Resistansi dan Reaktansi</span><br />
<br />
Untuk bisa menentukan nilai reaktansi dan impedansi dari sebuah generator, harus dilakukan percobaan (test). Ada tiga jenis test yang biasa dilakukan, yaitu:<br />
<br />
• Test Tanpa beban ( Beban Nol )<br />
• Test Hubung Singkat.<br />
• Test Resistansi Jangkar.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Test Tanpa Beban</span><br />
<br />
Test Tanpa Beban dilakukan pada kecepatan Sinkron dengan rangkaian jangkar terbuka (tanpa beban) seperti diperlihatkan pada Gambar 6. Percobaan dilakukan dengan cara mengatur arus medan (If) dari nol sampai rating tegangan output terminal tercapai.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfa6mIsOXrdihYl1IlUsV2upo3BkilnfbPCYJmJjN8DjSo3J9LplaBNFEWlbX1sPF3gEbhZ2-s7DrZ5_6WNXL0HFWoF0atvuMMoXgrfwdV19kKtrilGC4OxpsIdqfSq9uAA6FQOovCFJ8/s1600-h/gb+6.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330056527442118994" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfa6mIsOXrdihYl1IlUsV2upo3BkilnfbPCYJmJjN8DjSo3J9LplaBNFEWlbX1sPF3gEbhZ2-s7DrZ5_6WNXL0HFWoF0atvuMMoXgrfwdV19kKtrilGC4OxpsIdqfSq9uAA6FQOovCFJ8/s320/gb+6.jpg" style="cursor: pointer; height: 152px; width: 300px;" /></a> <br />
Gambar 6. Rangkaian Test Generator Tanpa Beban.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Test Hubung Singkat</span><br />
<br />
Untuk melakukan test ini terminal generator dihubung singkat, dan dengan Ampermeter diletakkan diantara dua penghantar yang dihubung singkat tersebut (Gambar 7). Arus medan dinaikkan secara bertahap sampai diperoleh arus jangkar maksimum. Selama proses test arus If dan arus hubung singkat Ihs dicatat.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilZDwhWONUbZtcbVGaSlY4Vk-n0BPtvFSVTJ6NFC7NnLaZOiEtUSqW7bPlXuNhuipbq2UhSpV2MAO3RF-fhtBlNP_QngzMtoSZERYdAHBvXbKLxQ_J5mSfrq3BNii4oqHJ0twedHESP6g/s1600-h/gb+7.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330056525276069042" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilZDwhWONUbZtcbVGaSlY4Vk-n0BPtvFSVTJ6NFC7NnLaZOiEtUSqW7bPlXuNhuipbq2UhSpV2MAO3RF-fhtBlNP_QngzMtoSZERYdAHBvXbKLxQ_J5mSfrq3BNii4oqHJ0twedHESP6g/s320/gb+7.jpg" style="cursor: pointer; height: 147px; width: 300px;" /></a> <br />
Gambar 7. Rangkaian Test Generator di Hubung Singkat.<br />
<br />
Dari hasil kedua test diatas, maka dapat digambar dalam bentuk kurva karakteristik seperti diperlihatkan pada gambar 8.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUevBlD0y2JML5n2hT35FVhZR_ZMQaBuDhFCMI0gB9KuMOCZ0N-unqmKlXEeFg70cjkElNSdyyoi2MTD72J6YhPtvrD7a-DEtjk4G7c84Db24kAI7qzE6UAin6l_rNEY2tI_WBysHMjac/s1600-h/gb+8.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330056527943225138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUevBlD0y2JML5n2hT35FVhZR_ZMQaBuDhFCMI0gB9KuMOCZ0N-unqmKlXEeFg70cjkElNSdyyoi2MTD72J6YhPtvrD7a-DEtjk4G7c84Db24kAI7qzE6UAin6l_rNEY2tI_WBysHMjac/s320/gb+8.jpg" style="cursor: pointer; height: 199px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 8. Kurva Karakteristik Tanpa Beban dan Hubung Singkat sebuah Generator.<br />
<br />
Impedansi Sinkron dicari berdasarkan hasil test, adalah:<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVt9Q0oiQF0OR_p1HTxjy4vP46DIX5giwYSYOTvJbWvgoO5mGUBc6LSWw5sptw8M4aEyQ0b-3dQJmsU3oFFB_mZBdrB-lgF1YmwEa84RSaoXRlBR6-RbNqz8_S9k2UCGHZNSHuciRoPdc/s1600-h/4.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330057265223821730" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVt9Q0oiQF0OR_p1HTxjy4vP46DIX5giwYSYOTvJbWvgoO5mGUBc6LSWw5sptw8M4aEyQ0b-3dQJmsU3oFFB_mZBdrB-lgF1YmwEa84RSaoXRlBR6-RbNqz8_S9k2UCGHZNSHuciRoPdc/s320/4.png" style="cursor: pointer; height: 42px; width: 102px;" /></a>, If = konstatn<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Test Resistansi Jangkar</span><br />
<br />
Dengan rangkaian medan terbuka, resistansi DC diukur antara dua terminal output sehingga dua fasa terhubung secara seri, Gambar 9. Resistansi per fasa adalah setengahnya dari yang diukur. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoULp_Rkx2Ka2yQqrBaapi6jKRADEgZYMjPnliYIDGP_4e-qdTYk3hKQMl1oMr_a_vySkMIaBHfnKmm8C74H5r2gkYF1HG_1qdyRw1SFfhOGrz_uC4ZqWVEWJF_yBFjk_wRgJV7i9SgLE/s1600-h/gb+9.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330057259599267810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoULp_Rkx2Ka2yQqrBaapi6jKRADEgZYMjPnliYIDGP_4e-qdTYk3hKQMl1oMr_a_vySkMIaBHfnKmm8C74H5r2gkYF1HG_1qdyRw1SFfhOGrz_uC4ZqWVEWJF_yBFjk_wRgJV7i9SgLE/s320/gb+9.jpg" style="cursor: pointer; height: 153px; width: 250px;" /></a> <br />
Gambar 9. Pengukuran Resistansi DC.<br />
<br />
<br />
Dalam kenyataannya nilai resistansi dikalikan dengan suatu faktor untuk menentukan nilai resistansi AC efektif , eff R . Faktor ini tergantung pada bentuk dan ukuran alur, ukuran penghantar jangkar, dan konstruksi kumparan. Nilainya berkisar antara 1,2 s/d 1,6 .<br />
<br />
Bila nilai Ra telah diketahui, nilai Xs bisa ditentukan berdasarkan persamaan:<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6CJ_VZ7ytFBX_7G1HQtiuUab-gU_UR7DKk5fFVik3a_FOw0rIOwEoVr9_tsIzVCCtjJiv0FajQ9bdDQVWYFnpEwmYlR0sFHWZhBAkDkCfTPgwWtu9kQJnSfOdEchG2GVryKcLBuvy0CA/s1600-h/5.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330057265564671298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6CJ_VZ7ytFBX_7G1HQtiuUab-gU_UR7DKk5fFVik3a_FOw0rIOwEoVr9_tsIzVCCtjJiv0FajQ9bdDQVWYFnpEwmYlR0sFHWZhBAkDkCfTPgwWtu9kQJnSfOdEchG2GVryKcLBuvy0CA/s320/5.png" style="cursor: pointer; height: 29px; width: 157px;" /></a><br />
</span>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-22431712814083964942009-12-05T23:56:00.000-08:002009-12-05T23:56:12.944-08:00AVR ( Automatic Voltage Regulator)<div class="post-body entry-content">Artikel kali ini erat kaitannya dengan artikel mengenai <a href="http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/06/sistem-eksitasi.html">sistem eksitasi</a> karena prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan ( excitacy)pada exciter.<br />
Sistem pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan output generator. <br />
<span class="fullpost"><br />
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.</span><br />
<span class="fullpost"><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVwEHwx2wMQSmwG6NgC_qi4Z15Sb3F9kXEFKM8zg-Upf1Oi0wXVIALyjxKnMB2ZDHibeGY3r1xa-mbGMjuv2LLTlY2EJVNJ1WHZxiLwrSy3mPmETEBfXIOMIaRZXh0zJ9eY56g61T9MWM/s1600-h/Skema+sistem+eksitasi.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5347465906723417762" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVwEHwx2wMQSmwG6NgC_qi4Z15Sb3F9kXEFKM8zg-Upf1Oi0wXVIALyjxKnMB2ZDHibeGY3r1xa-mbGMjuv2LLTlY2EJVNJ1WHZxiLwrSy3mPmETEBfXIOMIaRZXh0zJ9eY56g61T9MWM/s320/Skema+sistem+eksitasi.jpg" style="cursor: pointer; height: 255px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 1. Diagram sistem eksitasi.<br />
<br />
AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator (PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial transformer (PT) dan current transformer (CT).<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIGJ3HRZh4X1hZSrYMiQMEaLdL1vkFSyd9FtyuXVOHr1CimEcjvBWQAW-VoTCN9fwc1S7SNPLPxlrcOc9jZGvo65TEBhd2lzTM30n8Ja4sOccUrb8CoRaHePH9rd_5tL67ube3T75TKE4/s1600-h/skema+sistem+AVR.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5347465709569196594" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIGJ3HRZh4X1hZSrYMiQMEaLdL1vkFSyd9FtyuXVOHr1CimEcjvBWQAW-VoTCN9fwc1S7SNPLPxlrcOc9jZGvo65TEBhd2lzTM30n8Ja4sOccUrb8CoRaHePH9rd_5tL67ube3T75TKE4/s320/skema+sistem+AVR.jpg" style="cursor: pointer; height: 233px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 2. Diagram AVR.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Bagian-bagian pada unit AVR</span><br />
<br />
a. Sensing circuit<br />
Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan 90R terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran dari 90R diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR (Variable Resistant). Keuntungan dari sensing circuit adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator.<br />
<br />
Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan Generator berbanding lurus seperti ditinjukkan pada Gambar 3.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwxlmx9ZgHTH_f_5yDp-ZFqUk6e9SLlzaT2fRdB5PqHfJkE3P0yTgv6Of4B_kqb5XD9FUpeePKKdQdUyvHnMyq4EUeeffUEcnXpa_zreg6XAwL1W3vVt1x0VhPXk-I-gl2kHZBfGH_PZM/s1600-h/sensing+tegangan+vs+output+gen.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5347465707295428290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwxlmx9ZgHTH_f_5yDp-ZFqUk6e9SLlzaT2fRdB5PqHfJkE3P0yTgv6Of4B_kqb5XD9FUpeePKKdQdUyvHnMyq4EUeeffUEcnXpa_zreg6XAwL1W3vVt1x0VhPXk-I-gl2kHZBfGH_PZM/s320/sensing+tegangan+vs+output+gen.png" style="cursor: pointer; height: 161px; width: 303px;" /></a> <br />
Gambar 3. Grafik hubungan sensing tegangan terhadap output of Generator<br />
<br />
b. Comparative amplifier<br />
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR (variable resistance) pada set voltage dan sensing voltage.<br />
<br />
c. Amplifier circuit<br />
Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan tingkat terendah. Keluaran dari comparative amplifier dan keluaran dari over excitation limiter (OEL) adalah tegangan negative dan dari tegangan negative kemudian pada masukan OP201. Ketika over excitation limiter (OEL) atau minimum excitation limiter (MEL) tidak operasi maka keluaran dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan dari OP301 dijumlahkan dengan keluaran dari dumping circuit. OP401 adalah Amplifier untuk balance meter hubungan antara tegangan masuk dan tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan berikut.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCphLdth4BUZ0a_Ljfi-YwXLQTVRVfqA866wTv9aN_kxw3WzkX_Wv3LygkreHP4TLj1WOF1fT8fet5vhbkN0atRh6MU-Rgq8-eYAup5wTFn0Nx6TlBYrxS6elH3jv2EXuAJM2zz1Ce7ZA/s1600-h/rangkaian+amplifier+AVR.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5347465702964277970" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCphLdth4BUZ0a_Ljfi-YwXLQTVRVfqA866wTv9aN_kxw3WzkX_Wv3LygkreHP4TLj1WOF1fT8fet5vhbkN0atRh6MU-Rgq8-eYAup5wTFn0Nx6TlBYrxS6elH3jv2EXuAJM2zz1Ce7ZA/s320/rangkaian+amplifier+AVR.jpg" style="cursor: pointer; height: 116px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 4. Rangkaian Amplifier<br />
<br />
d. Automatic manual change over and mixer circuit<br />
Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan sebuah rangkaian untuk mengontrol tegangan penguatanmedan generator. Auto-manual change over and mixer circuit pada operasi manual pengaturan tegangan penguatan medan generator dilakukan oleh 70E, dan pada saat automatic manual change over and mixer circuit beroperasi manual maka AVR (automatic voltage Rregulator) belum dapat beroperasi. Dan apabila rangkaian ini pada kondisi auto maka AVR sudah dapat bekerja untuk mengatur besar arus medan generator.<br />
<br />
e. Limited circuit<br />
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan (excitation) untuk pengaturan tegangan output pada sistem excitacy, VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan VR126 untuk pembatas minimal dari keluaran terminal C6.<br />
<br />
f. Phase syncronizing circuit<br />
Unit tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada gerbang tyristor dengan cara mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang tyristor. Rangkaian phase sinkronisasi berfungsi untuk mengubah sudut gerbang tyristor yang sesuai dengan tegangan output dari batas sinkronisasi dan juga sinyal kontrol yang diberikan pada tyristor di bawah ini terdapat gambar sinkronisasi.<br />
<br />
g. Thyristor firing circuit<br />
Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol pada gerbang tyristor.<br />
<br />
h. Dumping circuit<br />
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit dengan dijadikan feed back masukan terminal OP301.<br />
<br />
i. Unit tyristor<br />
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse (sekring) yang digunakan sebagai pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk memantau kerja dari tyristor yang dipasang pada bagian depan tyristor untuk tiap phase diberikan dua fuse yang disusun pararel dan ketika terjadi kesalahan atau putus salah satunya masih dapat beroperasi.<br />
<br />
j. MEL (minimum excitacy limiter)<br />
MEL (minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang berlebihan pada generator dan adanya penambahan penguatan (excitacy) untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada level konstan. Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan mendeteksi keluaran tegangan dan arus pada generator. Rangkaian inijuga digunakan untuk membandingkan keluaran tegangan generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter) dikuatkan oleh amplifier.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFzqSBbK4pAO0H8YvIWkZ9ouzuZyxe7uokea2z6zWa3J-TOFqo0VoeFTarPi8Oo39_FIciPEQH754xtsMhWYsqHp0oiklQEnQieHQ9SKITPcmGFjydmS0s1AskdAt-RjYuTORYaus6aXI/s1600-h/Diagram+minimum+eksitasi+limiter.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5347465704929856946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFzqSBbK4pAO0H8YvIWkZ9ouzuZyxe7uokea2z6zWa3J-TOFqo0VoeFTarPi8Oo39_FIciPEQH754xtsMhWYsqHp0oiklQEnQieHQ9SKITPcmGFjydmS0s1AskdAt-RjYuTORYaus6aXI/s320/Diagram+minimum+eksitasi+limiter.png" style="cursor: pointer; height: 131px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 5. Diagram Minimum Excitasi Limiter.<br />
<br />
k. Automatic follower<br />
Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan pengaturan secara manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan pengoperasian generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian ini digunakan untuk pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan. Kondisi pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal tegangan error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan tegangan pada generator dengan adanya perubahan beban.<br />
Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi keluaran regulator dari sinyal tegangan error dan pengoperasian otomatis manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk menaikkan sinyal dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan cara memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada rangkaian ini.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnLJlq9ab_u0YQP8k_zaeNEucvlqNEq0_QrHLlP8TG9KtTv-sdKAMEkrr0k81z70RvDL2JmJI_4f5blLHDq1F1H6N3HDPY1jQzvd236AqdpVVormvDL8GqsgOqxfjv4SLb9nY4RVWu1uY/s1600-h/Diagram+automatic+follower.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5347465700359875666" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnLJlq9ab_u0YQP8k_zaeNEucvlqNEq0_QrHLlP8TG9KtTv-sdKAMEkrr0k81z70RvDL2JmJI_4f5blLHDq1F1H6N3HDPY1jQzvd236AqdpVVormvDL8GqsgOqxfjv4SLb9nY4RVWu1uY/s320/Diagram+automatic+follower.jpg" style="cursor: pointer; height: 116px; width: 320px;" /></a> <br />
Gambar 6. Blok Diagram Automatic Follower</span><br />
</div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-4026274137339711682009-10-24T00:40:00.000-07:002009-10-30T08:17:47.134-07:00Keunggulan PLC<div class="stats"><div class="addthis_toolbox addthis_default_style"><a class="addthis_button_facebook at300b" href="http://www.addthis.com/bookmark.php?pub=&v=250&source=tbx-250&s=facebook&url=http%3A%2F%2Fndoware.com%2Fkelebihan-plc.html&title=Kelebihan%20PLC%20%7C%20ndoWare&content=" target="_blank" title="Send to Facebook"></a> <a class="addthis_button_email at300b" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1425196043522141113&postID=402627413733971168" title="Email"></a> <a class="addthis_button_favorites at300b" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1425196043522141113&postID=402627413733971168" title="Save to Favorites"></a> <a class="addthis_button_print at300b" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1425196043522141113&postID=402627413733971168" title="Print"></a> <a class="addthis_button_expanded at300m" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1425196043522141113&postID=402627413733971168"></a><br />
<br />
</div></div><a href="http://ndoware.com/kelebihan-plc.html/logo-plusminplc" rel="attachment wp-att-1871"></a><br />
Penggunaan PLC di dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri sudah menjadi suatu kebutuhan, terutama untuk menggantikan sistem pengkabelan (<i>wiring</i>) yang masih dipergunakan pada sistem sebelumnya. Para pengguna mulai mengalihkan perhatian kepada PLC karena banyak kelebihan maupun keuntujngan yang ditawarkan oleh sistem yang dapat diprogram kembali ini. Adapun kelebihan maupun keuntungan tersebut antara lain:<br />
<br />
<b>1. Fleksibel</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">Dahulu, penggunaan perangkat sistem kendali membutuhkan banyak sistem pengolahan untuk masing-masing perangkat saja. Misalnya jika terdapat lima mesin maka dibutuhkan lima pengendali. Hal tersebut kini teratasi dengan menggunakan PLC. Cukup menggunakan sebuah PLC saja, banyak perangkat yang dapat dijalankan dengan programnya masing-masing. Sistem pengkabelan mulai dibenahi dan direduksi, semakin sedikit kabel yang digunakan dan ringkat/ sederhana. Tak perlu banyak ruang untuk menempatkannya.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>2. Harganya Lebih Murah</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">Jika kita melihat kembali kepada sisi fleksibilitasnya tentunya sudah menjadi jawaban, dimana harga yang dikeluarkan jauh lebih sedikit (murah) jika dibandingkan dengan menggunakan sistem sebelumnya. Ketika sistem lama (relay) masih banyak menggunakan pengkabelan yang memakan banyak biaya, PLC menawarkan pengkabelan yang sederhana. Pengkabelan dapat dilakukan dengan jumlah yang banyak hanya dengan sebuah PLC, karena PLC mencakup relay, timer, counter, sequencer, dan beberapa fungsi yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>3. Jumlah Kontak yang Banyak</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">Banyaknya kontak yang dimiliki sebuah PLC memberikan banyak kemudahan kepada pengguna. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga sisi instalasi. Akan jauh lebih sederhana dan mudah jika dibandingkan dengan relay. Misalnya saja pada PLC-5, sebuah PLC keluaran Allen Bradley dengan jumlah kontak minimal 16-32 kontak, sementara itu relay menyediakan kontak sejumlah 4-8 kontak.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>4. Dapat Melakukan Pemrograman, Pemrograman Ulang dan Koreksi dengan Mudah</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">PLC memiliki kelebihan dimana sistemnya dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampurpun dapat diselesaikan dengan cepat. Bahkan ketika sistem sedang dijalankan. Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi, pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dengan waktu yang relatif singkat, setelah itu baru didownload ke PLC. Jika dengan relay, diperlukan pengubahan pada pengkabelannya, waktunya akan sangat lama dan beresiko tinggi sehingga harus mematikan sistem yang sedang berjalan.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>5. Metode Pemrograman Mudah dan Bermacam-macam</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">Banyak metode untuk membuat suatu program pada PLC. Seperti pada penjelasan pemrograman PLC disebutkan bahwa terdapat banyak metode yang ditawarkan untuk membuat suatu program pada PLC, di antaranya Ladder Logic Diagram, Mneumonic dan Function Block Diagram. Setiap programer dapat memiih metode sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>6. Menyederhanakan Komponen-Komponen Sistem Kendali</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">Dalam PLC juga terdapat timer, counter, relay dan komponen lainnya, sehingga tak lagi membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer atau komponen lain untuk perangkat tambahan.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>7. Keamanan Terjamin<br />
</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">Jika dilihat dari sisi keamanan, PLC tergolong perangkat yang luar biasa aman, dari segi dokumentasi, perangkat dan hal-hal mengenai program. PLC mempunyai sistem penguncian (lock), sehingga mengurangi dan dapat menghindarkan dari adanya pecurian dalam bentuk apapun.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>8. </b><b>Adanya </b><b>Record Data dan Interface yang Memudahkan Pengguna</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">PLC dirancang untuk mampu menyimpan data-data yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan program. Dimudahka dengan adanya interface yang dapat menampilkan proses, data maupun perbandingan ke dalam suatu perangkat komputer (PC) yang terhubung dengan PLC.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>9. Sistem Terbaru dengan Wireless</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">Sistem terbaru dari PLC yaitu dengan menawarkan siste yang wireless dan dapat diakses oleh penggunanya dengan mudah dan jarak jauh. Tak harus masuk ke dalam kantor atau ruangan khusus.<br />
</div><div style="padding-left: 30px;"><br />
</div><b>10. Upgrade Sistem dan Komponen Lebih Cepat</b><br />
<div style="padding-left: 30px;">Pengguna dapat Menambahkan komponen-komponen kendali setiap saat dan tanpa memerlukan tenaga juga biaya yang besar seperti pada pengendali konvensional (relay). Dimudahkan juga dengan komponen yang tersedia dalam bentuk paket modul, pemasangan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.<br />
</div><input id="gwProxy" type="hidden" /><!--Session data--><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><div id="refHTML"></div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-50005122005414908092009-10-23T05:39:00.000-07:002009-10-30T08:40:40.895-07:00Komponen Penyusun PLC<h2 class="title">Komponen Penyusun PLC (1)</h2><div class="stats"><div class="addthis_toolbox addthis_default_style"> <br />
<br />
<br />
<br />
</div></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1452" style="width: 429px;"><a href="http://ndoware.com/komponen-penyusun-plc.html/konfigplc" rel="attachment wp-att-1452"><img alt="Gambar konfigurasi komponen-komponen PLC" class="size-large wp-image-1452" height="208" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/KonfigPLC-1024x510.jpg" width="419" /></a><br />
<div class="wp-caption-text"><br />
Gambar konfigurasi komponen-komponen PLC<br />
<br />
</div></div>Pada umumnya, teradapat 5 (lima) komponen utama yang menyusun suatu PLC. Semua komponen tersebut harus ada untuk dapat menjalankan suatu PLC secara normal. Komponen-komponen utama dari suatu <i> </i>PLC, sebagai berikut:<br />
<br />
<b>1. Unit CPU (<i>Central Processing Unit</i>)</b><br />
Merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem. CPU berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan sesuai dengan program yang telah tersimpan , lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface. Scan dari program umumnya memakan waktu 70 ms , tetapi halitu tergantung dari panjang pendeknya program serta tingkat kerumitannya.<br />
<br />
<b>2. Unit Memori</b><br />
Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan program. Secara fisik, memori ini berupa chip dan untuk pengaman dipasang baterai back-up pada PLC. Unit memori ini sendiri dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu:<br />
<ul><li><i>Volatile Memory</i>, adalah suatu memori yang apabila sumber tegangannya dilepas maka data yang tersimpan akan hilang . Karena itu memori jenis ini bukanlah media penyimpanan permanen. Untuk penyimpanan data dan program dalam jangka waktu yang lebih lama maka memori ini harus mendapat daya terus-menerus.hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan baterai. Ada beberapa jenis memori volatil yaitu RAM (<i>Random Access Memory</i>), SRAM (<i>Static RAM</i>)dan DRAM (<i>Dynamics RAM</i>).</li>
<li><i>Non-Volatile Memory</i>, merupakan kebalikan <i>Volatile Memory</i> yaitu suatu memori yang meski sumber tegangan dilepas data yang tersimpan tidak akan hilang.Salah satu jenis memori ini adalah ROM (<i>Read Only Memory</i>). Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja dan tidak dapat di tambah ataupun dirubah. Isi dari ROM berasal dari pabrik pembuatnya yang berupa sistem operasi dan terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh sistem PLC. Untuk mengubah isi dari Rom maka diperlukan memori jenis : EPROM (<i>Erasable Programmable ROM</i>) yang dapat dihapus dengan mengekspos chip pada cahaya ultra violet pekat.</li>
</ul><b>3. Unit Power Supply</b><br />
Unit power supply atau unit catu daya diperlukan untuk mengkonversi tegangan masukan AC (220Volt ~ 50Hz) atau DC (24Volt) sumber menjadi tegangan rendah DC 5 Volt yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-rangkaian dala input/outpur interface. nKegagalan dalam pemenuhan tegangan oleh power suply dapat menyebabkan kegagalan operasi PLC. Untuk itu diperlukan adanya baterai cadangan dengan tujuan agar pada saat voltage=dropping, data yang ada pada memori tidak hilang.<br />
<br />
<b>4. Unit Programmer</b><br />
Komponen programmer merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan PLC. Programmer mempunyai beberapa fungsi yaitu :<br />
<ul><li><b><i>RUN</i></b>, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan aktif.</li>
<li><b><i>OFF</i></b>, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat dijalankan.</li>
<li><b><i>MONITOR</i></b>, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi dalam PLC.</li>
<li><b><i>PROGRAM</i></b>, menyatakan suatu keadaan dimana programmer/ monitor digunakan untuk membuat suatu program.</li>
</ul><b>5. Unit Input/Output</b><br />
Unit Input/output menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan/koneksi antara perangkat-perangkat input, semisal sensor, dengan perangkat output, semisal motor dan selenoida, melalui kanal-kanal input/output. Demikian pula, melalui unit input/output, program-program dimasukkan dari panel program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat unik yang dapat digunakan oleh CPU.<br />
<br />
Unit input/output atau sering disingkat dengan Unit I/O pada PLC, menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem dengan dunia luar. Keadaan tersebut memungkinkan untuk dibuat sambungan-sambungan antara perangkat-perangkat input, seperti sensor, dengan perangkat output, seperti motor dan selenoida, melalui panel-panel yang tersedia. Demikian pula, melalui unit input/output, program-program dimasukkan dari panel program. Masing-masing point input/output memiliki sebuah alamat spesifik yang dapat digunakan oleh CPU untuk mengaksesnya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><br />
</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1500" style="width: 312px;"><a href="http://ndoware.com/komponen-penyusun-plc-2.html/type-single-box" rel="attachment wp-att-1500"><img alt="I/O pada PLC type single box" class="size-full wp-image-1500" height="320" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/type-single-box.JPG" width="302" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar I/O pada PLC type single box<br />
</div><div class="wp-caption-text"><br />
</div></div><b>1. Perangkat input</b><br />
Pada PLC, perangkat input biasanya digunakan untuk perangkat-perangkat digital dan analog, seperti saklar mekanis, potensiometer, termistor, strain gauge, dan thermocoupler. Beberapa perangkat tambahan tadi bertindak sebagai sensor, yang nantinya akan menghasilkan output digital(<i>discrete</i>), yaitu kondisi ‘ON(1)’/’OFF(2)’, dan dapat dihubungkan dengan mudah ke port-port input PLC. Sensor-sensor yang menghasilkan sinyal-sinyal analog harus terlebih dahulu diubah(di<i>convert</i>) menjadi sinyal-sinyal digital sebelum dihubungkan ke port-port PLC. Contoh beberapa sensor yang umum digunakan yaitu:<br />
<ul><li>Saklar-saklar mekanik</li>
<li>Saklar-saklar jarak(proximity switch)</li>
<li>Sensor-sensor suhu</li>
<li>Straingauge</li>
<li> </li>
</ul><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1501" style="width: 591px;"><a href="http://ndoware.com/komponen-penyusun-plc-2.html/io-plc" rel="attachment wp-att-1501"><img alt="Gambar konfigurasi I/O pada PLC secara umum" class="size-full wp-image-1501" height="36" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/IO-PLC.jpg" width="581" /></a><br />
<div class="wp-caption-text"><br />
Gambar konfigurasi I/O pada PLC secara umum<br />
</div><div class="wp-caption-text"><br />
</div></div><b>2. Perangkat output</b><br />
Port-port pada output sebuah PLC dapat berupa tipe relay atau tipe isolator-optik dengan transistor atau tipe triac, bergantung pada perangkat yang dihubungkan kepadanya, yang akan dikendalikan. Umumnya, sinyal digital dari salah satu kanal output sebuah PLC digunakan untuk mengendalikan sebuah aktuator yang pada saatnya mengendalikan suatu proses. Istilah aktuator sendiri digunakan untuk perangkat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi gerakan-gerakan mekanis untuk mengendalikan proses. Berikut ini beberapa contohnya:<br />
<ul><li>Kontaktor</li>
<li>Motor</li>
<li>Motor Stepper</li>
<li>Katup-katup kontrol direksional</li>
</ul><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1502" style="width: 660px;"><a href="http://ndoware.com/komponen-penyusun-plc-2.html/plc5komponen-2" rel="attachment wp-att-1502"><img alt="Gambar konfigurasi komponen PLC-5 Allen Bradley" class="size-full wp-image-1502" height="732" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/PLC5Komponen1.jpg" width="650" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar konfigurasi komponen PLC-5 Allen Bradley<br />
</div></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><!--Session data--><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><div id="refHTML"></div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-26485279615762142352009-10-23T05:34:00.000-07:002009-10-23T05:34:34.786-07:00Komponen Tambahan PLC<h2 class="title">Komponen Tambahan PLC</h2><div class="stats"> <div class="addthis_toolbox addthis_default_style"> <a class="addthis_button_facebook at300b" href="http://www.addthis.com/bookmark.php?pub=&v=250&source=tbx-250&s=facebook&url=http%3A%2F%2Fndoware.com%2Fkomponen-tambahan-plc.html&title=Komponen%20Tambahan%20PLC%20%7C%20ndoWare&content=" target="_blank" title="Send to Facebook"><span class="at300bs at15t_facebook"></span></a> <a class="addthis_button_email at300b" href="" title="Email"><span class="at300bs at15t_email"></span></a> <a class="addthis_button_favorites at300b" href="" title="Save to Favorites"><span class="at300bs at15t_favorites"></span></a> <a class="addthis_button_print at300b" href="" title="Print"><span class="at300bs at15t_print"></span></a> <a class="addthis_button_expanded at300m" href=""><span class="at300bs at15t_expanded"></span></a> <span class="addthis_separator">·</span> <a class="commentbut" href="http://ndoware.com/komponen-tambahan-plc.html#commentsinfo">(0)</a> </div><div class="tags"><a href="http://ndoware.com/tag/komponen-plc" rel="tag">Komponen PLC</a>, <a href="http://ndoware.com/tag/plc" rel="tag">PLC</a></div></div>Selain komponen dasar yang telah dibahas pada topik sebelumnya, PLC juga memiliki komponen tambahan yang dapat membuat fungsi maupun kinerjanya menjadi semakin optimal. Hal tersebut karena sebuah PLC tersusun dari ratusan bahkan ribuan relay, counter, timer dan juga memori.<br />
<div style="text-align: center;"> <br />
</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1551" style="width: 279px;"><a href="http://ndoware.com/komponen-tambahan-plc.html/spst_relay" rel="attachment wp-att-1551"><img alt="Gambar komponen relay secara umum" class="size-full wp-image-1551" height="201" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/spst_relay.gif" width="269" /></a><div class="wp-caption-text">Gambar komponen relay secara umum<br />
</div></div>Berikut komponen-komponen tambahan pada PLC:<br />
<br />
<strong>1. Input relay atau kontaktor</strong><br />
Komponen ini dihubungkan ke dunia luar (antarmuka) PLC, dan secara fisik komponen ini ada serta menerima sinyal dari source, sensor dan lain sebagainya.<br />
<br />
<strong>2. Internal, utility relay</strong><br />
<em>Internal Relay </em>tidak dapat diakses secara langsung untuk digunakan sebagai input maupun output. Komponen ini merupakan relay semu yang merupakan bit digital (0/1) yang disimpan pada <em>internal image register</em>. Dilihat dari sudut pandang pemrograman, semua internal relay mempunyai satu coil dan mempunyai sebanyak contact sesuai yang diinginkan oleh programer. Semua <em>Iternal relay</em> dimiliki oleh semua jenis maupun merk PLC, namun cara penomeran dan jumlah maksimum yang diperbolehkan masing-masing berbeda. Bagi kebanyakan programer, <em>Internal Relay </em>memberikan kebebasan untuk melaksanakan operasi internal yang lebih rumit tanpa memerlukan penggunaan biaya mahal untuk beberapa output relay. Dalam contoh pemrograman <em>Internal Relay </em>dapat disimbolkan dengan IR.<br />
<br />
<strong>3. Counters</strong><br />
Counter sama dengan input relay yang secara fisik tidak ada. Komponen ini merupakan simulasi counter dan dapat diprogram untuk menghitung banyak pulsa, dapat menghitung naik atau turun atau keduanya naik dan turun. Selama waktu simulasi dapat dibatasi kecepatan hitungnya. Beberapa perusahaan membuat counter berkecepatan tinggi dengan bantuan tambahan hardware.<br />
<br />
<strong>4. Timers</strong><br />
Timer juga merupakan komponen maya yang secara fisik tidak dapat ditemui. Komponen ini dibuat dengan banyak ragam dan yang paling umum adalah tipe tunda saat ON (on delay) dan tunda saat OFF (off delay) dan dua tipe yang dapat menyimpan data atau tidak dapat menyimpan data (retentive dan nen-retentive type), variasi jenaikan 1 ms sampai dengan 1s.<br />
<br />
<strong>5. Output relays (Kumparan)</strong><br />
Output relay merupakan komponen tambahan yang dihubungkan dengan dunia luar, memiliki bentuk fisik dan melaksanakan tugas mengirimkan sinyal ON/OFF ke solenoid, lampu dan komponen keluaran lain. Wujud dari output relay ini dapat berupa transistor, relay atau <em>triac </em>tergantung pada model yang dipilih pengguna.<br />
<br />
<strong>6. Data storage</strong><br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1552" style="width: 217px;"><a href="http://ndoware.com/komponen-tambahan-plc.html/data-storage-memory" rel="attachment wp-att-1552"><img alt="Gambar data storage memory PLC" class="size-full wp-image-1552" height="192" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/data-storage-memory.jpg" width="207" /></a><div class="wp-caption-text">Gambar data storage memory PLC<br />
</div></div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-90653692231577084332009-10-23T05:30:00.000-07:002009-10-23T05:30:44.906-07:00Pemrograman PLC dengan Ladder Logic DiagramSeperti yang kita ketahui bahwa PLC merupakan suatu perangkat pengendali yang dapat diprogram. Metode pemrogramannya tak terlalu rumit dan biasanya vendor yang memproduksi PLC memberikan pilihan kepada pengguna untuk memilih metode pemrograman PLC yang bersangkutan. Metode yang umum diberikan sebagai pilihan antara lain berupa metode pemrograman dengan diagram logika tangga (<em>ladder logic diagram</em>), mneumonic (<em>statement list</em>), dan atau diagram fungsi blok (<em>function block diagram</em>). Adanya pilihan metode tersebut dimaksudkan agar pengguna dapat dengan mudah membuat program sesuai dengan keahlian maupun metode pemrograman yang disukai.<br />
<br />
<strong>Ladder Logic Diagram</strong><br />
<br />
Salah satu metode pemrograman PLC yang sangat umum dipergunakan yaitu pemrograman menggunakan <em>ladder diagram</em> (diagram tangga). Metode yang praktis dan cukup mudah dimengerti. Programer bertugas untuk menuliskan sebuah program selayaknya menggambarkan sebuah rangkaian saklar elektronik. Dapat dirancang dengan melakukan konversi dari rangkaian elektronik yang telah ada, lalu menggantikan fungsi saklar sesuai dengan fungsi yang tersedia pada <em>software </em>programer. Diagram ini sendiri terdiri dari dua buah garis vertikal yang melambangkan daya. Komponen-komponen rangkaian disambungkan sebagai garis-garis horisontal yang merupakan anak tangga. Komponen-komponen yang dimaksud ditempatkan di antara kedua buah garis vertikal.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1578" style="width: 278px;"><a href="http://ndoware.com/pemrograman-plc-dengan-ladder-logic-diagram.html/ladder-logic-diagram-2" rel="attachment wp-att-1578"><img alt="Gambar contoh tampilan ladder logic diagram" class="size-full wp-image-1578" height="220" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/Ladder-Logic-Diagram.jpg" width="268" /></a><div class="wp-caption-text">Gambar contoh tampilan ladder logic diagram<br />
</div><div class="wp-caption-text"><br />
</div></div><strong>Aturan pemrograman</strong> dengan mempergunakan <em>ladder logic diagram</em> dapat dijabarkan sebagai berikut:<br />
<ol><li>Dua garis vertikal pada <em>sheet </em>(= media untuk meletakkan komponen rangkaian) melambangkan daya. Di antara kedua garis tersebut komponen-komponen rangkaian dihubungkan sesuai dengan rancangan.</li>
<li>Masing-masing baris ladder (baca: <em>rung</em>) mendefinisikan suatu operasi dalam proses kendali.</li>
<li>Masing-masing baris ladder wajib untuk dimulai dengan menempatkan sebuah input atau sejumlah input dan harus diakhiri dengan menempatkan sebuah output.</li>
<li>Perancangan ladder dengan menyesuaikan pada keadaan normal (<em>default</em>) perangkat listrik.</li>
<li>Suatu perangkat tertentu dapat digambarkan dengan menggunakan lebih dari satu buah baris/ rung.</li>
<li>Komponen-komponen input maupun output didefinisikan dengan menggunakan pengalamatan. Alamat tersebut merupakan indikasi dari lokasi komponen input maupun output dalam memori PLC. Notasi masing-masing produk PLC berbeda-beda bergantung pada vendor yang memproduksinya.</li>
<li>Suatu keadaan komponen output dapat dipanggil sebagai keadaan komponen input dengan memanggil alamat komponen output yang diinginkan pada komponen input.</li>
<li>Pembacaan diagram dimulai dari kiri ke kana dan dari atas ke bawah seperti ditunjukkan pada gambar berikut:</li>
</ol><div style="text-align: center;"> <br />
</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1579" style="width: 437px;"><a href="http://ndoware.com/pemrograman-plc-dengan-ladder-logic-diagram.html/arah-baca-ladder-logic-diagram-2" rel="attachment wp-att-1579"><img alt="Gambar arah baca ladder logic diagram PLC" class="size-full wp-image-1579" height="295" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/Arah-baca-ladder-logic-diagram.jpg" width="427" /></a><div class="wp-caption-text">Gambar arah baca ladder logic diagram PLC<br />
</div></div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-17996785178012734472009-10-23T05:09:00.000-07:002009-10-23T05:42:36.159-07:00Pemrograman PLC dengan Kode Mnemonic<h2 class="title">Pemrograman PLC dengan Kode Mnemonic</h2><div class="stats"> <div class="addthis_toolbox addthis_default_style"> <a class="addthis_button_facebook at300b" href="http://www.addthis.com/bookmark.php?pub=&v=250&source=tbx-250&s=facebook&url=http%3A%2F%2Fndoware.com%2Fpemrograman-plc-dengan-kode-mnemonic.html&title=Pemrograman%20PLC%20dengan%20Kode%20Mnemonic%20%7C%20ndoWare&content=" target="_blank" title="Send to Facebook"><span class="at300bs at15t_facebook"></span></a> <a class="addthis_button_email at300b" href="" title="Email"><span class="at300bs at15t_email"></span></a> <a class="addthis_button_favorites at300b" href="" title="Save to Favorites"><span class="at300bs at15t_favorites"></span></a> <a class="addthis_button_print at300b" href="" title="Print"><span class="at300bs at15t_print"></span></a> <a class="addthis_button_expanded at300m" href=""><span class="at300bs at15t_expanded"></span></a> <span class="addthis_separator"></span></div></div>Kode mnemonic atau <em>Statement List</em> (STL), memberikan cara pandang lain untuk membuat suatu program. Suatu himpunan instruksi diberikan dalam bentuk lain namun memiliki tujuan yang sama. Dilihat dari susunannya, kode mnemonic terdiri dari beberapa kolom instruksi. Adapun kolom-kolom tersebut terdiri dari:<br />
<ul><li><strong>Operasi</strong>, menjelaskan mengenai perintah yang harus dilaksanakan. Ditampilkan pada kolom sebelah kiri.</li>
<li><strong>Operand</strong>, yaitu sesuatu yang akan dioperasikan oleh operasi. Dengan kata lain, nilai yang akan diproses oleh operasi. Bentuknya dapat berupa nilai, alamat input/output, atau alamat memory. Ditampilkan pada kolom sebelah kanan.</li>
</ul>Berikut merupakan perbandingan antara pemrograman PLC dengan kode mnemonic yang ditunjukkan pada Gambar 1, dan ladder logic diagram yang ditunjukkan pada Gambar 2.<br />
Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan operasi-operasi sederhana berupa <strong><em>LOAD</em></strong> dan <strong><em>LOAD NOT</em></strong>. M0000 sebagai alamat input, sedangkan P0063 dan P0064 masing-masing sebagai alamat output.<br />
<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1654" style="width: 274px;"><a href="http://ndoware.com/pemrograman-plc-dengan-kode-mnemonic.html/contoh_mnemonic-2" rel="attachment wp-att-1654"><img alt="Gambar 1. Contoh sederhana kode mnemonic" class="size-full wp-image-1654" height="117" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/COntoh_Mnemonic.jpg" width="264" /></a><div class="wp-caption-text" style="text-align: center;">Gambar 1. Contoh sederhana kode mnemonic<br />
</div><div class="wp-caption-text"><br />
</div></div>Jika dilihat dari struktur keduanya dapat dikatakan mirip. Kode mnemonic maupun ladder diagram melaksanakan perintah operasi yang sama dengan ladder diagram. Perbedaannya terletak pada cara pemrograman.<br />
<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1648" style="width: 715px;"><a href="http://ndoware.com/pemrograman-plc-dengan-kode-mnemonic.html/contoh_ladder" rel="attachment wp-att-1648"><img alt="Gambar 2. Contoh sederhana ladder logic diagram" class="size-full wp-image-1648" height="99" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/08/Contoh_Ladder.png" width="705" /></a><div class="wp-caption-text">Gambar 2. Contoh sederhana ladder logic diagram<br />
</div><div class="wp-caption-text"><br />
</div></div><b>Prinsip kerja program tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:</b><br />
<ul><li>Baris instruksi 0000 hingga 0001 pada Gambar 1 menunjuk kepada instruksi baris instruksi 0 pada Gambar 2. Yaitu load suatu nilai binner 0/1 dengan keadaan awal normali open (off atau 0),</li>
<li>Baris instruksi 0002 hingga 0003 pada Gambar 1 menunjuk kepada instruksi baris instruksi 2 pada Gambar 2. Yaitu load suatu nilai binner 0/1 dengan keadaan awal normali open (on atau 1),</li>
<li>Jika input diberi toogle (diubah kondisinya), keluaran yang diperoleh akan berbalik untuk baris instruksi 0 pada alamat P0063 dan 2 pada alamat P0063.</li>
</ul>Salah satu vendor PLC yang memberikan pilihan pemrograman dengan kode mnemonic yaitu Ge-Fanuc. Digunakan melalui Software KGL-WIN.alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-53756526332449039012009-10-23T05:03:00.000-07:002009-10-24T00:38:12.342-07:00Sejarah PLCSebelum PLC diciptakan, sistem kontrol yang digunakan untuk membantu kegiatan produksi di industri-industri pada masa itu masih berbasis relay logic. Sistem berbasis relay logic menggunakan relay untuk melakukan kegiatan pengendalian system. Namun, sayangnya penggunaan relay ini tidak terlalu memuaskan karena kurang fleksibel terhadap perubahan dalam sistem. Apabila suatu pabrik ingin meningkatkan kapasitas produksinya, maka sistem kontrol yang mengendalikan kegiatan produksi di pabrik tersebut juga harus dirubah. Dalam sistem kendali berbasis relay logic, perubahan tersebut membutuhkan biaya yang besar dan sangat melelahkan. Selain itu sistem berbasis relay logic juga menyita ruang yang banyak dan biaya pemeliharaannya juga sangat besar.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="latchingrelay_tn" class="size-full wp-image-338 aligncenter" height="176" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/05/latchingrelay_tn.jpg" width="180" /><br />
Gambar 1. Latching Relay.<br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>The Hydramatic Division pada General Motors Corporation lah yang pertama kali menspesifikasikan kriteria-kriteria untuk Programmable Logic Controller (PLC) yang pertama pada tahun 1968. Tujuan mereka saat itu adalah untuk menggantikan sistem kontrol berbasis relay yang mereka gunakan karena tidak fleksibel dan memakan biaya yang sangat besar. Untuk itu, mereka mengumumkan untuk menerima proposal yang sanggup untuk menggantikan sistem kontrol relay mereka dengan suatu perangkat elektronik yang handal dengan spesifikasi – spesifikasi sebagai berikut:<br />
<br />
1. Sistem kontrol yang baru tersebut harus mempunyai harga yang bersaing dengan sistem kontrol berbasis relay yang digunakan saat itu.<br />
<br />
2. Sistem tersebut harus tahan terhadap kondisi lingkungan indusri yang berat.<br />
<br />
3. Antarmuka input dan output harus mudah untuk diganti-diganti.<br />
<br />
4. Controller harus didesain dalam bentuk modul-modul sehingga bagian-bagian tertentu dapat dilepas sewaktu-waktu untuk penggantian atau perbaikan.<br />
<br />
5. Sistem kontrol mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan data dan mengirimkannya ke central system.<br />
<br />
6. Sistem kontrol tersebut harus dapat digunakan lagi untuk kondisi yang berbeda.<br />
<br />
7. Metode untuk memprogram controller harus sederhana sehingga mudah dipahami oleh karyawan pabrik.<br />
<br />
Proposal yang menang dan memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh Hydramatic Division adalah proposal yang dimenangkan oleh Bedford Associates. Dick Morley salah satu anggota tim dari Bedford Associates yang memenangkan proposal tersebut dianggap sebagai “bapak” dari PLC. PLC pertama yang diciptakan oleh Bedford Associates tersebut memenuhi semua kriteria yang diinginkan oleh Hydramatic Division.<br />
Dalam waktu singkat penggunaan PLC mulai menyebar ke industri-industri lain. Pada tahun 1971, PLC mulai digunakan untuk menggantikan relay pada industri-industri seperti: industri makanan dan minuman, industri pengolahan metal, industri manufaktur, dan industri pulp dan kertas.<br />
Kesuksesan PLC ini dikarenakan kemampuannya yang merupakan sebuah peningkatan signifikan dari sistem kontrol berbasis relay karena lebih mudah digunakan, membutuhkan ruang dan energi yang lebih sedikit, mempunyai indicator-indicator untuk mendiagnosis sehingga lebih memudahkan troubleshooting apabila terjadi masalah, dan dapat digunakan lagi untuk proyek yang lain apabila proyek yang sedang berjalan dihentikan.<br />
Kemampuan PLC terus dikembangkan hingga sekarang. PLC saat ini mempunyai scan times yang lebih cepat karena menggunakan teknologi mikroprosesor yang lebih maju. Kemampuan input-output nya juga meningkat menjadi lebih hemat ruang dan berbiaya lebih rendah. Walaupun kemampuan PLC terus meningkat sehingga mempunyai scan times yang lebih cepat, tipe-tipe antarmuka yang lebih bervariasi, kemampuan memproses data yang lebih canggih, namun spesifikasi PLC tetap mempertahankan tujuan awal penciptanya, yaitu mudah untuk digunakan dan dipelihara.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="2" class="alignnone size-full wp-image-325" height="400" src="http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/05/2.jpg" width="640" />Gambar 2. Keluarga PLC Allen-Bradley<br />
</div>alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1425196043522141113.post-22425213206107084202009-10-23T04:56:00.000-07:002009-10-23T05:27:29.279-07:00Apa Itu PLC<b>Apa itu PLC?</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK7TzI5emQICiXdutjcMBvOWQ49nhfxmDtfktlUA2hpLcwG-bYfEo7P1eUe3NCTcc468O1VS4ETu8pKAfz89alJpfdv-Yt0cq6Pa5U6w9477DuHYcud8yS6rV9fjiok41HBxcBW42G5aM/s1600-h/allen_bradley.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK7TzI5emQICiXdutjcMBvOWQ49nhfxmDtfktlUA2hpLcwG-bYfEo7P1eUe3NCTcc468O1VS4ETu8pKAfz89alJpfdv-Yt0cq6Pa5U6w9477DuHYcud8yS6rV9fjiok41HBxcBW42G5aM/s320/allen_bradley.jpg" /></a><br />
</div><br />
<div style="text-align: center;"><b>Gambar PLC Allen Bradley dan modul-modulnya</b><br />
</div><br />
Kata Programmable Logic Controller atau yang sering disingkat dengan PLC seringkali kita temui beberapa tahun terakhir. Namun, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan PLC. Atau sekedar perangkat pengendali saja? Lalu apa fungsi sebenarnya dari suatu PLC itu? Nah, di dalam topik ini akan kita ulas mengenai definisi dan fungsi dari PLC tersebut dari berbagai sumber yang dapat dipercaya.<br />
<br />
<b>DEFINISI</b><br />
<br />
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :<br />
<br />
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.<br />
<br />
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.<br />
<br />
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.<br />
<br />
Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA) PLC didefinisikan sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpzD-DRTnM6QVHgin_dc7RTiqsI2DEZ-vRWer8v0Jp-iU0GfCsiwZU9vEkWjeDypH1DPhrdZJP3FVsoRyRj3hGE5lyOz9svm-gISfea0AqT1MmgoWNoJ-sfKNy7gOjwkEYa4zMifLzmOU/s1600-h/GeFanucCIM003.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpzD-DRTnM6QVHgin_dc7RTiqsI2DEZ-vRWer8v0Jp-iU0GfCsiwZU9vEkWjeDypH1DPhrdZJP3FVsoRyRj3hGE5lyOz9svm-gISfea0AqT1MmgoWNoJ-sfKNy7gOjwkEYa4zMifLzmOU/s320/GeFanucCIM003.jpeg" /></a><br />
</div><br />
<div style="text-align: center;"><b>Gambar PLC Ge Fanuc CIM-003</b><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Menurut forumsains.com, PLC merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri. Akan tetapi PLC berbeda dengan perangkat komputer karena PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus mempunyai kemampuan elektronika tinggi dan memberikan kendali yang fleksibel berdasarkan eksekusi instruksi logika.<br />
<br />
Menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>Fungsi PLC</b><br />
<br />
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.<br />
<br />
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :<br />
<br />
<b>1. Kontrol Sekuensial</b><br />
<br />
PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.<br />
<br />
<b>2. Monitoring Plant</b><br />
<br />
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.<br />
<br />
Secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC (Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.alfauzie.comhttp://www.blogger.com/profile/10998309305297261314noreply@blogger.com0